Meski Lawan Kotak Kosong, Debat Terbuka Pemilihan Bupati Badung Tetap Akan Digelar Tiga Kali
Debat terbuka pasangan calon (paslon) dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Badung Tahun 2020 tetap dihelat meskipun melawan kotak kosong.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Widyartha Suryawan
"Dari hasil survey kami di masyarakat kota Denpasar jika masyarakat Denpasar yang tahu Pilkada sebanyak 76 persen, ada 24 persen yang tidak tahu, tetapi angka 76 persen itu bertolak belakang dengan orang yang tahu Pilkada ditunda ke Desember hanya 56 persen," ungkapnya.
Dwita melanjutkan jika masyarakat yang mencari tahu track record calon di kota Denpasar hanya 50 persen saja.
Ia juga mengatakan dalam Pilkada nanti ada tujuh tantangan yang harus mampu dilawan oleh KPU, diantaranya adalah ada cluster baru Covid (Pilkada), meningkatnya angka golput akibat tidak memilih karena takut terinfeksi, partisipasi pemilih rendah, dan beberapa poin lainnya.
Salah satu poin menarik adalah bahwa dengan angka golput yang dikhawatirkan tinggi, ia khawatir justeru akan membuat kepala daerah terpilih tidak memiliki legitimasi yang kuat akibat rendahnya tingkat dukungan di masyarakat.
“Kepala daerah tidak fokus mengurus virus, sibuk urusan politik disbanding kesehatan, fraud lebih merajalela yakni politik uang dan politisasi birokrasi, legitimasi kepala daerah terpilih lemah, kepemimpinan kepala daerah terpilih bisa tidak efektif atau instabilitas pemda,” terangnya.
Sementara itu Mantan Ketua KPU Buleleng yang kini duduk sebagai Ketua Komite Demokrasi (KoDe) Bali, Gde Suardana mengungkapkan jika pemberitaan di media, Pilkada di beberapa wilayah di Bali masih rendah dibandingkan berita lain.
"Seperti yang di Karangasem, dalam bulan ini berita tentang Pilkada sangat rendah, nah ini menjadi tantangan bagi KPU bagaimana mengemas kegiatan agar menarik diberitakan," ungkap Suardana. (*)