Penanganan Covid
Raden Pardede Sebut Target Pemulihan Ekonomi Covid-19 Minimal Tumbuh 5 Persen
Raden Pardede Sebut Okupansi Hotel di Bali hanya 1-2 Persen Akan Terjadi Hingga Tahun Depan
Penulis: Noviana Windri | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Noviana Windri Rahmawati
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sekretaris Eksekutif Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Raden Pardede mengatakan, pemerintah memiliki dua strategi utama atau dua tindakan yang dilakukan secara bersamaan dalam menangani wabah Covid-19.
Pertama, menyelamatkan hidup (kesehatan) yaitu dengan cara mengurangi daya infeksi virus; memperluas kapasitas testing, pelacakan, dan isolasi; serta mencari cara pengobatan yang ampuh.
Kedua, menyelamatkan kehidupan (mata pencaharian hidup) yaitu dengan cara memberi bantuan sosial kepada kelompok rumah tangga yang paling rentan (terdampak Covid-19) dan memberi keringanan dan bantuan kepada kelompok usaha rentan; menyiapkan lingkungan bekerja yang sehat agar bisa kembali beraktivitas; serta menyiapkan untuk pemulihan ekonomi.
"Kedua tindakan tersebut adalah bentuk tanggung jawab pemerintah terhadap warganya yang harus dilakukan bersamaan," ungkapnya dalam Media Workshop dan Anugerah Lomba Karya Jurnalistik 2020 yang digelar oleh BPJS Kesehatan, Kamis-Jumat (22-23/10/2020).
Baca juga: 5 Fakta Pembunuhan Yulia, Dipukul Dua Kali Pakai Linggis Sebelum Dibakar Dalam Mobil
Baca juga: Prediksi Duel Menegangkan Khabib Nurmagomedov Vs Justin Gaethje
Baca juga: 5 Zodiak Ini Suka Mengingkari Janji yang Dibuat Sendiri, Taurus Anggap Bukanlah Hal yang Serius
Raden Pardede menyebut terdapat target jangka pendek dan jangka menengah dalam pemulihan ekonomi nasional dan penanganan Covid-19.
Target kebijakan jangka pendek yaitu bagaimana cara pemerintah mencegah resesi dan menciptakan rasa aman dan sehat; menggunakan stimulus fiskal dengan cepat dan efektif.
Dimana jangka pendek ini dilakukan sejak Indonesia mendapatkan serangan pandemi Covid-19 dan akan terus dilakukan hingga tahun depan sampai Indonesia mengalami tingkat imunitas yang tinggi.
Sementara, target jangka menengah yaitu trajektori ekonomi Indonesia kembali kepada posisi pre-Covid-19 atau bahkan lebih.
"Jumlah populasi kita yang sudah dilakukan vaksinasi dan imun secara natural harus cukup besar. Supaya nanti berikutnya bisa kita lakukan pemulihan dan harus kembali ke posisi pre-Covid-19 bahkan lebih. Yang kita targetkan mengalami pertumbuhan ekonomi minimal 5 persen dan harus lebih," paparnya.
Menurut Raden Pardede, hal tersebut ditargetkan agar bisa menyerap tenaga kerja yang kemungkinan calon tenaga kerja akan sulit mendapatkan pekerjaan tahun ini bahkan hingga tahun depan.
Seperti yang diketahui, kurva ekonomi Indonesia saat ini mencapai titik terbawah yaitu minus 5,3 persen di kuartal kedua.
"Contoh yang paling nyata bagaimana turis ke Bali tingkat okupansinya hanya 1-2 persen. Transportasi, hotel, dan restoran mengalami kontraksi yang luar biasa. Dan itu masih akan terjadi sampai tahun depan. Karena kita masih takut terhadap infeksi virus ini," tambahnya.
Namun, Raden Pardede mengungkapkan dampak dari Covid-19 bisa dikurangi jika Indonesia memiliki tingkat imunitas tinggi dari pemberian vaksin Covid-19.
Ditribusi vaksin Covid-19 akan terdistribusi dengan baik di tahun 2021.
Catatan Redaksi: Mari cegah dan perangi persebaran Covid-19. Tribun Bali mengajak seluruh Tribunners untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat Pesan Ibu: Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak