Sifat Zodiak
5 Zodiak Ini Paling 'Emotionally Unavailable', Mereka Sangat Berhati-hati dalam Mempercayai Orang
Ciri-ciri orang emotionally unavailable : sering berkomentar negatif, berkeluh kesah, sering melipat tangan, dan membungkuk.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Beberapa orang mungkin pernah memiliki rasa trauma.
Mungkin hal tersebut disebabkan karena rasa kecewa atau sedih.
Jika dibiarkan, rasa trauma dapat berdampak negatif pada kita.
Rasa traumatik itu bisa jadi karena mereka gagal menjalin hubungan karena adanya perselingkuhan, gagal menuju pernikahan, ataupun rasa kekecewaan lain yang pernah dialaminya saat menjalin hubungan.
Baca juga: Tunggu Bertahun-tahun, Le Min Ho Buka Saluran Youtube dan Unggah Perjalanan Karier yang Menyentuh
Baca juga: 5 Zodiak Ini Dikenal Sebagai Sweet Talkers, Pendengar Hebat dan Sangat Manis untuk Diajak Bicara
Baca juga: Hari Terakhir Promo JSM Indomaret 28 Oktober - 1 November, Banjir Diskon dari Beras hingga Camilan
Untuk mengantisipasi rasa traumatik itu datang lagi, banyak dari mereka yang ingin membentengi diri, menutup diri dari orang yang ingin mendekat dan merasa tidak membutuhkan suatu status hubungan.
Dikutip oleh TribunPalu.com dari Kompas.com, berdasarkan pakar kencan dan hubungan, James Preece, ada sebuah fenomena yang banyak terjadi pada para lajang, yakni bersikap emotionally unavailable atau secara emosional terlihat seperti orang yang tak memerlukan pasangan.
"Ini sebenarnya seperti membangun 'dinding' di sekitar diri yang bertujuan untuk tempat berlindung. Namun, hal itu justru membuat Anda semakin tidak bahagia, tidak merasakan cinta, dan seperti tidak mengijinkan orang lain untuk jatuh hati pada Anda," ujar Preece.
Ciri-ciri orang yang memiliki kecenderungan seperti itu, kata Preece, mudah dilihat.
Umumnya, mereka sering berkomentar negatif, berkeluh kesah, sering melipat tangan, dan membungkuk.
"Orang yang mengalami emotionally unavailable dapat tampil sangat percaya diri dan terlihat meyakinkan di awal. Mereka juga biasanya memiliki tingkat keberhasilan tinggi di kehidupan dan karier, yang mengharuskan mereka untuk dapat mengendalikan emosi," urainya.
Namun, Preece mengingatkan, ketika mencoba membiarkan seseorang masuk dalam kehidupan, mereka biasanya terbilang ragu untuk membuka diri.
Kabar baiknya, Preece mengatakan bahwa orang yang mengalami emotionally unavailable dapat berubah.
"Cobalah untuk terbuka dengan hal-hal positif, yang membuat Anda bahagia dan merasa baik," terangnya.
"Anda tak perlu meruntuhkan tembok yang telah Anda buat untuk perasaanmu. Anda hanya perlu membangun jendela. Ini hanya dapat terjadi apabila membiarkan orang lain masuk. Secara perlahan, Anda dapat mengeluarkan emosional yang sesungguhnya. Berikan mereka kesempatan dan Anda tak akan pernah tahu apa yang akan terjadi," sarannya.
Dikutip TribunPalu.com dari YourTango.com, terkadang orang-orang ini akan mengalami kesulitan saat menghadapi orang lain secara real time, atau saat itu juga.