Bank Indonesia Gencarkan QRIS Dukung Transaksi Non Tunai Selama Pandemi Covid-19

Sejak resmi diluncurkan pada 17 Agustus 2019, Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) terus digeber.

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/AA Seri Kusniarti
Trisno Nugroho berpose di kantor KPwBI Bali di Renon Denpasar. 

Pemerintah, insan pariwisata, dan stakeholder sebelumnya menggaungkan optimalisasi kedatangan wisatawan domestik (wisdom).

Untuk mengisi kekosongan kedatangan turis asing luar negeri. Namun ternyata hal itu belum signifikan, membantu pemulihan pariwisata di Bali.

Bali yang dikenal sebagai Pulau Surga bagi para turis, memang kini tampak mati suri akibat pandemi.

Virus Covid-19 yang mewabah di dunia, juga menyusup masuk ke Pulau Dewata sejak Maret 2020. Korban akibat virus ini terus berjatuhan, dan kini ekonomi pun ikut terdampak.

Catatan KPwBI Bali, triwulan I-2020 ekonomi Bali minus 1,14 persen (yoy). Kembali lebih dalam pada triwulan II-2020, minus 10,98 persen (yoy). Padahal sebelum pandemi ini, ekonomi Bali selalu tangguh bertengger di atas 5-6 persen.

Trisno terus berupaya agar ekonomi Bali bangkit. Ia optimistis ekonomi Bali lambat laun akan kembali pulih.

Seiring membaiknya situasi pasca pandemi Covid-19 ini, dan pemulihan yang dilakukan pemerintah bersama stakeholder terkait. Semangat tak surut ini, dibuktikan saat digaungkannya era normal baru.

Memperlihatkan kesiapan Bali, dalam menyambut era baru sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Verifikasi akomodasi pariwisata seperti hotel, destinasi wisata, bahkan hingga pasar dan sebagainya terus dilakukan.

Guna mengecek kesiapan penerapan CCHSE di destinasi tersebut. CCHSE adalah singkatan dari contacless, cleanliness, health, safety, and environment sustainability.

Mengurangi kontak fisik dengan jaga jarak, menjaga kebersihan dan rajin cuci tangan.

Menjaga kesehatan dengan makanan bergizi dan berolahraga.

Lalu menjaga keamanan, termasuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.

“Satu diantaranya dengan transaksi non tunai QRIS ini,” katanya.

Sebab ditenggarai uang tunai khususnya uang kertas, dari satu tangan ke tangan lainnya tidak steril dan menjadi media penyebaran virus.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved