UU Cipta Kerja Kian Permudah Tenaga Kerja Asing Bekerja di Indonesia, Berikut Ini Perubahanya
Pada Senin (2/11/2020) Presiden Joko Widodo resmi menandatangani draf Undang-Undang Cipta Kerja.
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Pada Senin (2/11/2020) Presiden Joko Widodo resmi menandatangani draf Undang-Undang Cipta Kerja.
Dengan penandatangan aturan sapu jagat itu, UU Cipta Kerja dinyatakan resmi berlaku di Indonesia, termasuk yang mengatur ketenegakerjaan.
Presiden Joko Widodo telah menandatangani draf Undang-Undang Cipta Kerja pada Senin (2/11/2020).
Dengan demikian, aturan sapu jagat ini mulai resmi berlaku di Indonesia, termasuk yang mengatur ketenagakerjaan.
Baca juga: UU Cipta Kerja Resmi Diteken Jokowi, Serikat Buruh Ini Sampaikan 5 Pernyataan Sikap ke MK
Baca juga: Buruh Ajukan Judicial Review UU Cipta Kerja ke MK, Soroti Rezim Upah Murah hingga Outsourcing
Baca juga: Jokowi Teken UU Cipta Kerja, Tenaga Kerja Asing Bakal Dipermudah Kerja di Indonesia?
Saat masih berbentuk rancangan UU, sejumlah polemik muncul karena UU Cipta Kerja dianggap hanya menguntungkan pihak korporasi.
Salah satu kekhawatiran mengenai kehadiran UU Cipta Kerja adalah beleid yang memudahkan tenaga kerja asing untuk beroperasi dan bekerja di Indonesia.
Apakah kekhawatiran itu punya dasar?
Tentu saja, perlu dilihat aturan mengenai TKA dalam UU Cipta Kerja.
Sebelumnya, aturan mengenai penggunaan TKA diatur dalam Pasal 42 hingga Pasal 49 UU Ketenagakerjaan.
Dalam UU Cipta Kerja, aturan ini diubah dalam Pasal 81 poin 4 hingga.
Terlihat sejumlah perubahan yang membuat penggunaan TKA di Indonesia semakin mudah.
Berikut paparannya.
1. Izin dipermudah
Dalam UU Ketenagakerjaan, TKA wajib memiliki izin tertulis dari menteri atau pejabat terkait.