Diego Maradona Dibius Demi Pemulihan dari Ketergantungan Alkohol
Diego Maradona telah dibius setelah menderita episode kebingungan terkait dengan Withdrawal syndrome.
TRIBUN-BALI.COM, BUENOS AIRES - Legenda sepak bola Argentina Diego Maradona telah dibius oleh dokter untuk membantunya mengatasi Withdrawal syndrome.
Ini merupakan serangkaian gejala fisik dan psikologis yang dialami setelah ia berhenti dari ketergantungan alkohol.
Dokter pribadi bernama Alfredo Cahe mengatakan, Maradona, yang menjalani operasi darurat, Selasa lalu karena hematoma subdural (penbekuan darah di otak).
Maradona telah dibius setelah menderita episode kebingungan terkait dengan Withdrawal syndrome.
"Dia harus menjalani perawatan untuk berhenti minum alkohol dan semua keluarganya setuju bahwa Diego yang sekarang tidak bisa dikendalikan," kata Cahe kepada TyC Sports, saluran TV Argentina seperti dikutip Reuters, Sabtu (7/11/2020).
Baca juga: Artis Terkenal dan Kaya Raya, Ini 7 Sumber Uang Gisella Anastasia, Bisnis Hingga Endorsement
Baca juga: Nikita Mirzani Sewa Hotel Rp 100 Juta Per Malam, Kamar Besar dan Mewah
Baca juga: Nagita Slavina Ngaku Raffi Ahmad Tak Pernah Beri Uang Bulanan: Tapi Minta Apa Aja Dikasih
"Kita harus mengambil banteng itu dengan tanduknya."
"Dia punya masalah hati, masalah kardiovaskular. Bukan otaknya di satu sisi, hati di sisi lain, perutnya, ini berbagai hal. Kita perlu membersihkan Diego dan kemudian kita lihat. Dia masih menjadi pasien yang rumit," kata Alfredo Cahe.
Diego Maradona, yang memenangi Piala Dunia bersama Argentina pada 1986 dan dianggap sebagai satu pemain terhebat sepanjang masa, sering mengalami pendarahan di rumah sakit selama bertahun-tahun. Itu seringkali karena gaya hidupnya yang tidak teratur.
Mantan pemain Barcelona, Napoli, dan Boca Juniors yang berusia 60 tahun itu merengek untuk meninggalkan klinik Buenos Aires tempat dia dioperasi, tetapi Cahe mengatakan Maradona tidak dalam kondisi fit untuk sendirian.
"Seperti apa masa depan Diego adalah sebuah misteri dan itu membuatku khawatir, dia tidak bisa pulang seperti ini," kata Cahe, yang telah menangani bintang bandel itu selama beberapa dekade.
Maradona perlu berada di tempat "di mana dia mendapat bantuan permanen," tambah Cahe.
Maradona adalah mantan pelatih tim nasional Argentina dan saat ini menjadi manajer klub divisi satu Gimnasia y Esgrima.
Dia terlihat lemah dan membosankan pada penampilan publik terakhirnya sebelum operasi, menjelang pertandingan klubnya melawan Patronato.
Diego Maradona menerima sebuah plakat dan kue untuk menandai ulang tahunnya yang ke-60 tetapi tidak bertahan untuk pertandingan tersebut dan kekhawatiran atas kesehatannya meningkat.
Sumber: antaranews.com