Omzet Usaha Dayu Harmaita Meningkat Setelah Jual Masker Lukis, Sempat Terima Pesanan dari Amerika

Berawal dari hobi melukis, Ida Ayu Harmaita Wijayanti menciptakan produk fashion dengan teknik melukis. Omzetnya meningkat setelah jual masker lukis.

Penulis: Rizal Fanany | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Rizal Fanany
Dayu Harmaita menunjukkan karya masker lukis di salah satu stand Pameran UMKM Denpasar Festival 2020 di Alaya, Denpasar, Sabtu (7/11/2020). 

TRIBUN-BALI.COM - Berawal dari hobi melukis, Ida Ayu Harmaita Wijayanti (29) menciptakan produk fashion dengan teknik melukis.

Hobi itu menuntunnya untuk membuka usaha fashion lukis berbagai produk seperti kain lukis, kebaya lukis, dan kipas lukis.

Di masa pandemi Covid-19, Dayu Harmaita terus berkreasi dan tetap berusaha untuk tetap produktif.

Ia pun membuat masker lukis dengan brand Masker Art Anacaraka.

Saat ditemui di stand pameran UMKM Denpasar Festival 2020 di Alaya, Denpasar, Sabtu (7/11/2020), Dayu Harmaita menuturkan usahanya ini telah dimulai sejak bulan Maret 2020, tepat saat pandemi Covid-19 mulai mewabah di Indonesia termasuk Bali.

Omzet penjualan masker lukisnya kini meningkat 50 persen.

Baca juga: Tes Kepribadian: Apa yang Pertama Kali Kamu Lihat: Wajah atau Orang? Jawabanmu Ungkap Karaktermu!

"Sebelum pandemi perbulan omzetnya Rp 50 juta. Saat buat masker ini, astungkara omzetnya naik menjadi Rp 75 juta perbulan. Mudah-mudahan nanti bisa 100 persen kenaikannya," katanya.

Dayu Harmaita menunjukkan karya masker lukis di salah satu stand Pameran UMKM Denpasar Festival 2020 di Alaya, Denpasar, Sabtu (7/11/2020).
Dayu Harmaita menunjukkan karya masker lukis di salah satu stand Pameran UMKM Denpasar Festival 2020 di Alaya, Denpasar, Sabtu (7/11/2020). (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Dayu Harmaita bercerita, sebelumnya dia juga sempat membuat masker polos.

Akan tetapi, masker polos sudah banyak tersedia di pasaran dan sulit untuk memasarkannya.

Oleh karena itulah, ia berinovasi dengan menambahkan karya seni lukis.

"Apalagi pemerintah kan menggalakkan masker fashion sehingga dengan adanya lukisan ini akan memiliki nilai seni dan fashionable," katanya.

Baca juga: Fiersa Besari Kena Blacklist TN Gunung Rinjani, Apa yang Dilanggar?

Awalnya motif yang dibuat hanya flora dan fauna.

"Floranya ada bunga-bunga dan kalau fauna kebanyakan burung cendrawasih, karena target kami menyasar Papua," katanya.

Setelah itu, berkembanglah ke motif lain seperti tradisi Bali, budaya nusantara dan menyesuaikan dengan keinginan pemesan.

Bulan Agustus lalu, ia juga sempat membuat masker motif kemerdekaan.

"Selain motif flora-fauna, tradisi budaya dan ikon Papua burung cendrawasih, saya Agustus lalu membuat masker tema kemerdekaan seperti lambang negara, pahlawan, tokoh nasional, bunga merah putih dan tema toleransi," imbuhnya.

Masker lukis karya Dayu dijual dengan harga mulai Rp 75 ribu hingga Rp 300 ribu.

"Kalau harga kisaran 75 ribu-300 ribu tergantung pada kerumitan dan detail dari desain atau motif. Contohnya seperti cendrawasih ini per hari saya bisa menyelesaikan 3-4 masker lukis," jelasnya.

Untuk memproduksi masker lukis, ia dibantu oleh 15 orang pekerja yang dalam sehari bisa membuat 30 masker lukis.

Para pekerja ini pun memiliki latar belakang pendidikan seni.

Ia memaparkan lukisan yang menempel di maskernya ini tahan lama dan tidak pudar.

"Cat lukis yang saya buat ini tahan lama dan tidak pudar. Yang perlu diperhatikan saat mencuci. Hanya memakai sikat gigi saja sudah bersih kok," imbuhnya.

Baca juga: Tes Kepribadian: Huruf Apa yang Pertama Kali Anda Lihat? Jika Huruf R, Berarti Anda Perfeksionis!

Tak hanya di Bali, penjualan masker Dayu ternyata sudah menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.

Pesanan paling banyak datang dari Jakarta.

Bahkan, Dayu sempat menerima pesanan masker lukis dari Amerika sebanyak 100 pcs.

Ia berharap masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan agar pengendalian covid 19 dapat terlaksana dan Indonesia dapat terbebas dari virus corona. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved