Sarasehan Pusterad dengan Media Massa, Bahas Berita Hoaks Ancaman Bagi Negara

"Peran media sangat bagus sekali memberikan infomasi tentang pelaksanaan program-program TNI, untuk di daerah, 15 Kodam bersinergi dengan media

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Danpusterad Letjen TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi (tengah) melakukan sesi foto bersama dengan para narasumber dan moderator sarasehan Pusterad dengan media massa, di Hotel Horison, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020). 

Kemkominfo berupaya melakukan penanganan konten internet negatif dari hulu dan hilir melalui implementasi UU No.19/2016 tentang ITE.

"Hulu meliputi literasi konten dan pemanfaatan digital, serta hilir melalui pemutusan akses, blokir dan penegakan hukum," sebutnya.

Saat ini, pemerintah juga tengah berupaya melakukan peningkatan infrastruktur digital berupa jangkauan jaringan 4G di desa-desa untuk percepatan digital.

Prof. Widodo menuturkan di era post truth, di mana kebenaran, fakta, dan bukti tidak terlalu penting lagi sepanjang narasi, cerita, pemikiran diterima berdasarkan kesamaan pandangan, pikiran dan keyakinan.

Dengan bentuk ancaman berupa provokasi yang menyulut kebencian, agitasi yang merupaka hasutan kepada orang banyak untuk mengadakan huru-hara, pemberontakan oleh para tokoh atau aktivis serta propaganda sebagai sebuah upaya yang disengaja secara sistematis untuk membentuk persepsi, manipulasi dan mempengaruhi langsung perilaku agar memberikan respons sesuai yang dikehendaki pelaku propaganda.

"Kemudian tumbuhlah subur cara-cara manipulatif dan menyihir orang-orang untuk mempercayainya berdasarkan prinsip-prinsip di luar penalaran dan akal sehat, sebab masyarakat adalah konsumen, produsen, sekaligus distributor informasi melalui maraknya media sosial," jabarnya.

WHO memunculkan infodemi yang menggambarkan persebaran hoaks berkaitan dengan pandemi covid-19.

"Misinformasi adalah penyebaran informasi yang tidak tepat akibat adanya ketidaktahuan akan informasi yang tepat, disinformasi adalah penyebaran informasi yang tidak tepat dan bersifat destruktif secara sengaja, dan malinformasi merupaka penyebaran informasi untuk merugikan pihak pihak tertentu," paparnya

Pada kesempatan itu, Ketua Dewan Pers, Mohammad Nuh membahas tentang pentingnya kredibilitas informasi untuk melindungi dan mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara Indonesia.

"Keutuhan substansi, bahasa dan etika menjadi prinsip dasar komunikasi untuk membangun masyarakat yang cerdas. Media yang mencerdaskan harus berbasis pada data, and information credibility, bila tidak akan terjadi proses pembodohan," sebutnya.

Pada kesempatan yang sama, Dosen Unpad, Abie Besman S.sos, M.si dalam tema materi peran media massa dalam mewujudkan stabilitas pembangunan nasional ia menyoroti tentang akurasi pemberitaan media lebih penting dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat dibandingkan kecepatan.

"Media dalam memberitakan harus memiliki basis data, media memiliki tugas tanggung jawab sosial, isu media massa merupakan konsumsi otak bagi khalayak, media bisa menyatukan dan menghancurkan, sehingga harus sejalan dengan sistem masyarakat, konsumen dan pemerintah, demo ada karena masyarakat tidak mendapatkan saluran komunikasi informasi yang tepat di sinilah peran media dibutuhkan, media harus berimbang," ucap Executive Produser Kompas TV itu.

"Dengan kita memiliki kemampuan literasi informasi yang baik dapat mendukung ketahanan nasional secara efektif. Hal ini karena tidak mudah terhasut oleh propaganda ajakan dan berita - berita yang dapat memecah belah persatuan," pungkas Pakar Jurnalistik berkepala pelontos itu. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved