Cok Ace Sebut Pemulihan Ekonomi Mulai Tampak, Tingkat Hunian Hotel Naik hingga 30 Persen
Hal itu dibuktikan dengan tingkat hunian kamar hotel yang mulai menunjukkan peningkatan sekitar 25 sampai 30 persen yang didominasi oleh wisatawan
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mengklaim, bahwa pemulihan ekonomi mulai tampak sejak libur panjang akhir Oktober lalu.
Hal itu dibuktikan dengan tingkat hunian kamar hotel yang mulai menunjukkan peningkatan sekitar 25 sampai 30 persen yang didominasi oleh wisatawan domestik/nusantara.
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) memaparkan, sejak dibukanya pariwisata Bali untuk pasar domestik pada 31 Juli 2020, kunjungan wisatawan domestik ke Pulau Dewata dari September dan Oktober mengalami peningkatan sebanyak 37,30 persen.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Bali juga apabila dibandingkan kuartal kedua dengan kuartal ketiga juga menunjukkan pertumbuhan 1,66 persen.
Baca juga: Kunjungan Wisnus ke Bali Semakin Meningkat, Kedatangan Rata-rata 5.000 Wisatawan per Hari
Baca juga: Bertambah, 15 Ormas Ajukan Uji Formil terhadap UU Cipta Kerja ke Mahkamah Konstitusi
Baca juga: 11 Komjen dan 3 Irjen Kandidat Kuat Calon Kapolri Gantikan Idham Azis, Berikut Ini Nama-namanya
"Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya PDRB triwulan III yang sebesar 55,37 triliun dibandingkan dengan triwulan II yang hanya sebesar Rp 54,33 triliun," kata Cok Ace saat menjadi pembicara kunci dalam temu responden 2020 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Kabupaten Badung, Kamis (19/11/2020).
Dalam kegiatan yang digelar oleh Bank Indonesia Provinsi Bali bertajuk "What's Next on Bali Business After Covid-19" itu, Cok Ace menuturkan, pengaruh pandemi Covid-19 terhadap sektor pariwisata di Pulau Dewata jauh lebih signifikan dibandingkan ketika adanya bom Bali dan meletusnya Gunung Agung.
Padahal perekonomian masyarakat Bali sangat bertumpu pada sektor pariwisata.
Panglingsir Puri Ubud itu menjelaskan, sebelum pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), sektor pariwisata menyumbang sampai 53 persen terhadap perekonomian Bali dan sekitar 1 juta tenaga kerja diserap dari sektor tersebut.
Oleh karena itu, guna membangun lapangan kerja di Bali, Pemprov Bali harus kembali membangkitkan sektor pariwisata.
Namun di tengah pandemi Covid-19 ini, Cok Ace mengaku belum mengetahui dengan jelas negara mana saja yang akan membuka perbatasan mereka.
Maka dari itu target pasar pariwisata yang akan digarap dalam waktu dekat yakni wisatawan domestik terlebih dahulu.
"Karena daya pemulihan wisatawan domestik jauh lebih cepat daripada wisatawan mancanegara," kata pria yang sempat menjabat Bupati Gianyar itu.
Dalam menggarap wisatawan domestik ini, Cok Ace menilai bahwa program hot deal/paket diskon yang dilakukan oleh pihak maskapai penerbangan tentu akan membuat wisatawan domestik semakin banyak berlibur ke Bali.
Berbagai program hot deal/paket diskon itu di antaranya seperti paket tiket pesawat dengan hotel, tiket pesawat dengan aktivitas minat wisata khusus atau paket dengan harga yang cukup terjangkau.
Baca juga: Italia Persembahkan Sukses Lolos ke Final Nations League untuk Mancini
Baca juga: Reaksi Zodiak Saat Hadapi Patah Hati, Leo Tutupi dengan Cara Mengesankan, Capricorn Tak Pikir Lama
Baca juga: Gaya Berkencan Berdasarkan Zodiak, Kencan dengan Aries Seperti Naik Roller Coaster, Virgo Praktikal
Selain itu, program staycation juga sangat diminati oleh masyarakat dengan menginap dan berlibur di tempat-tempat yang tidak terlalu jauh selama tidak lebih dari lima hari.
Dalam menyambut wisatawan domestik itu, pihaknya di Pemprov Bali telah meluncurkan protokol kesehatan dan melakukan verifikasi protokol kesehatan cleanliness, health, safety and environment (CHSE) yang dibantu oleh industri pariwisata.
Protokol kesehatan CHSE tersebut wajib diterapkan di seluruh sektor pelayanan publik dengan menekankan pada faktor kebersihan, kesehatan, keamanan dan memperhatikan lingkungan.
"Hal ini kita lakukan dengan harapan Bali mendapatkan 'trust' atau rasa percaya dari wisatawan sebagai destinasi wisata yang layak untuk dikunjungi," imbuh Cok Ace.
Menurutnya, berbagai upaya memang terus dilakukan oleh Pemprov Bali dalam upaya membangkitkan kepariwisataan. Hal ini dilakukan dengan harapan Bali mendapatkan 'trust' atau rasa percaya dari wisatawan bahwa Bali sebagai destinasi wisata yang layak untuk dikunjungi.
"Kesempatan ini hanya akan dapat diraih, selama kita dapat memberikan jaminan kepada para wisatawan bahwa mereka aman dari resiko terjangkit COVID-19 selama berada di Bali.
Oleh karena itu, implementasi protokol kesehatan di semua sektor, harus menjadi fokus kita bersama," tegas Cok Ace. (*)