Ini Dampak Buruk Penggunaan Pakaian Bekas Tanpa Dicuci, Dapat Terkena Penyakit Infeksi Pada Kulit

Keberadaan pedagang pakaian bekas khususnya di Kota Denpasar, Bali kian menjamur.

Gambar oleh Quinn Kampschroer dari Pixabay
Foto ilustrasi pakaian 

Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Keberadaan pedagang pakaian bekas khususnya di Kota Denpasar, Bali kian menjamur.

Banyaknya pedagang pakaian bekas disebabkan karena daya beli masyarakat kepada pakaian bekas cukup tinggi.

Selain dikarenakan harga pakaian bekas yang terbilang cukup terjangkau, beberapa modelnya pun dapat dikatakan cukup trendi.

Namun pakaian bekas dapat menyebabkan efek kesehatan khususnya pada kulit jika penggunaannya tidak dicuci terlebih dahulu. 

Baca juga: 5 Zodiak Ini Memiliki Bakat Kreatif Sejak Lahir, Mereka Punya Banyak Ide Brilian

Baca juga: Jawab Soal Video Viral Penurunan Spanduk FPI yang Ilegal, Pangdam Jaya: Ini Negara Hukum

Baca juga: 5 Zodiak Ini Paling Cemburuan, Tapi Dikenal Sebagai Orang Paling Setia, Siapa Saja Mereka?

Seperti yang dijelaskan oleh dr. I Gusti Nyoman Darmaputra SpKK selaku dokter spesialis kulit dan kelamin dengan Tribun Bali, Jumat (20/11/2020).

dr. Darma menuturkan, terdapat beberapa penyakit yang timbul dari penggunaan baju bekas tanpa dicuci. 

“Jika langsung digunakan, tanpa dicuci terlebih dahulu memberi dampak buruk pada kulit. Penyakit yang dapat menular dari penggunaan pakaian bekas tanpa dicuci adalah penyakit infeksi terutama yang disebabkan oleh jamur yaitu parasite berupa jamur dan serangga seperti scabies dan kutu manusia atau pedikulosis,” ungkapnya. 

Sementara, untuk penyakit virus biasanya tidak menular melalui pakaian bekas.

dr. Darma pun turut memberikan tips mencuci baju bekas yang akan digunakan agar aman dari jamur dan parasit.

”Jadi sebaiknya setelah membeli pakaian bekas, direndam terlebih dahulu dengan air panas kurang lebih lima menit, guna mematikan kutu dan parasite pada pakaian. Setelah dilakukan perendaman, cuci pakaian seperti biasa menggunakan detergen,” tambahnya. 

Kemudian setelah pakaian sudah kering, jangan lupa untuk disetrika dengan suhu yang disesuaikan dengan bahan pakaian

“Dan setelah melewati proses perendaman dan dicuci dengan baik dan benar, kemungkinan sudah tidak ada penularan penyakit kulit sehingga pakaian aman digunakan,” imbuhnya.(*).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved