Kunjungan Wisatawan di Dusun Sade Lombok hanya 20 Persen Saat New Normal
Fadli, pemandu lokal sedang menjelaskan sejarah dan kehidupan masyarakat Suku Sasak pada wisatawan di Objek Wisata Dusun Sade, Desa Rambitan, Pujut
Penulis: Rizal Fanany | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, LOMBOK - Fadli, pemandu lokal sedang menjelaskan sejarah dan kehidupan masyarakat Suku Sasak pada wisatawan di Objek Wisata Dusun Sade, Desa Rambitan, Pujut Lombok Tengah, Senin (23/11/2020).
Pria asli Sasak ini dengan ramah mengantar wisatawan berkeliling Dusun Sade untuk melihat kehidupan masyarakat suku sasak.
Ia menceritakan, selama dibukanya kembali objek wisata Dusun Sade, kunjungan wisata mulai ada peningkatan.
Rata-rata pelancong berasal dari dalam negeri.
Baca juga: Politikus PAN Ini Sebut Jusuf Kalla Tak Akan Maju Lagi sebagai Calon Presiden
Baca juga: Kapolri Jenderal Idham Azis Larang Jajarannya Foto Selfie di Medsos Gaya Jari, Ini Sebabnya
Baca juga: Ortu dan Guru Sambut Antusias Belajar Tatap Muka, Komang Mega: Kangen Suasana Sekolah & Teman-teman
"Desa Sade ini ditutup mulai Maret dan dibuka kembali pada 28 Juni. Saat pandemi ini kunjungan wisatawan berkurang, dulu 100 persen sekarang 20 persen" katanya.

Ia memaparkan saat new normal kunjungan wisatawan didominasi wisatawan domestik.
" Untuk saat ini yang ke sini wisatawan domestik dan masyarakat lokal Lombok, kalau bule cuma sedikit. Mungkin bule yang stay lama di lombok yang berkunjung ke sini," imbuhnya.
Pendapatan objek wisata Dusun Sade mengalami penurunan cukup drastis. Banyak masyarakat yang akhirnya kembali bekerja bertani dan bercocok tanam.
Baca juga: Daniel Mananta Pamit dari Indonesian Idol, Ini Alasannya dan Rekomendasikan Boy William
Baca juga: Ini Fakta-Fakta Penangkapan Millen Cyrus Atas Dugaan Narkoba, Ditangkap di Hotel Bareng Seorang Pria
Baca juga: Fakta Bocah 8 Tahun Diduga Punya Kebiasaan Kleptomania, Sejak Bayi Dicekoki Susu Campur Sabu
"Selama tidak ada kunjungan ya saya dan warga di sini bertani dan bercocok tanam, kadang bergotong-royong memperbaiki rumah warga yang sudah rusak," ungkapnya.
Sebelum pandemi, kunjungan wisata di Dusun Sade ini bisa mencapai 500 hingga 700 wisatawan per hari, namun saat pandemi melanda hanya berkisar 100 orang.
Baca juga: Jadwal Belajar dari Rumah TVRI, Senin 23 November 2020, Kelas 4-6 SD: Pengolahan Data (Statistika)
Baca juga: Hasil MotoGP Portugal 2020: Oliveira Jadi Juara, Perpisahan Rossi Berakhir Buruk
" Kalau sekarang rata-rata antara 50-100 orang, kalau dulu sampai 700 an wisatawan per hari, kemudian pasca gempa juga mengalami penurunan tapi gak banyak seperti saat ini "jelasnya.
Ia berharap ekonomi warga dan wisata lombok segera pulih dan kembali normal. (*)