Gunung Semeru Semburkan Awan Panas, Sempat Terdengar Suara Gemuruh, Warga Diminta Mengungsi
Selasa dini hari (1/12/2020) tadi, Gunung Semeru mengeluarkan letusan awan panas. Suara gemuruh juga terdengar sebelum magma itu keluar.
Demikian menurut data dari pos pantau Gunung Semeru yang diterima BPBD Kabupaten Lumajang.
Adapun guguran lava panas terlihat jelas dari Desa Curah Kobokan, Kecamatan Pasirian pada Senin (30/11/2020).
Guguran lava panas itu terlihat mengarah ke Besuk Kobokan.
Seorang penduduk setempat, Yanto mengatakan jika malam hari magma yang keluar dari kawah Jonggring Saloko itu terlihat menyala seperti lava pijar.
"Kelihatan kayak api," ujar Yanto, Senin (30/11/2020).
Warga Mulai Mengungsi
Dikutip dari Surya.co.id (Tribun Group), warga yang tinggal di dekat kaki Gunung Semeru, diperintahkan untuk mengungsi, Senin (1/12/2020) pagi.
Warga diminta segera menyelamatkan diri sebab Gunung Semeru baru saja mengeluarkan awan panas letusan, Senin (1/12/2020) dini hari.
Aisyah warga Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo mengatakan, terpaksa sementara waktu harus meninggalkan rumah sebab hujan abu Gunung Semeru kini telah melanda pemukiman warga.
"Ngungsi ke rumah saudara karena takut kalau bertahan di sini," kata Aisyah, Selasa (1/12/2020).
Menurut kesaksiannya, sebelum hujan abu terjadi pada sekitar pukul 02.00 dirinya mendadak terbangun dari tidur lantaran mendengar suara letusan dari Gunung Semeru.

"Memang ada suara letusan Gunung Semeru," ujarnya.
Sementara itu, terpantau di Desa Supiturang ribuan warga juga terlihat panik.
Terlihat beberapa warga ada yang berboncengan motor hingga menumpang mobil pick up untuk mencari tempat yang lebih aman.
Akibatnya kepadatan masyarakat di sejumlah ruas jalan tak terhindarkan.
Sementara itu, menurut dari data BPBD Kabupaten Lumajang ada dua kecamatan yang terdampak akibat awan panas letusan Gunung Semeru.