Begini Ungkap Saksi Soal Dahsyatnya Banjir Medan, Mobil Sampai Nyangkut di Pagar Beton
Banjir yang melanda wilayah Medan, Sumatera Utara, meninggalkan sejumlah cerita miris yang diungkapkan para saksi.
TRIBUN-BALI.COM, MEDAN - Banjir yang melanda wilayah Medan, Sumatera Utara, meninggalkan sejumlah cerita miris yang diungkapkan para saksi.
Satu diantaranya yang dikisahkan warga di Perumahan De Flamboyan, blok J22 di Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan.
Derasnya air yang datang menyebabkan satu unit mobil nyangkut di beton pagar samping rumah.
Pemilik mobil, Defri Solihin tak tahu bagaimana menggeser mobil tersebut.
Jika tidak ada pohon rambutan, mobil tersebut kemungkinan besar terbawa hanyut banjir yang disebut yang terbesar selama ini.
"Aku enggak tahu bang, apa mobil ini nantinya bisa dipake lagi atau tidak, tapi yang terpenting sekarang ini bagaimana menggesernya," katanya, Sabtu (5/12/2020) siang.
Betapa tidak, mobil ini sebelumnya diparkirkan di rumahnya dalam posisi normal, lurus.
Namun pada Kamis malam, memang turun hujan, tetapi tidak deras. Defri dan seisi rumah tidak merasa ada yang aneh dari hujan rintik-rintik pada Kamis (3/12/2020).
Jika pun banjir akibat hujan deras, lanjutnya, paling hanya semata kaki di jalan depan rumahnya.
Banjir pada Kamis malam hingga Jumat dini hari, berbeda dari sebelum-sebelumnya.
Banjir itu, kata dia, terjadi dengan cepat.
Hanya dalam 15 menit, air sudah naik lebih dari 1 meter.
Melihat gelagat banjir akan memburuk, dia bersama keluarga lainnya langsung naik ke lantai dua rumahnya.
Sebelumnya barang-barang berharga yang di lantai satu sudah diselamatkannya ke atas. Namun menurutnya hanya sedikit saja karena derasnya air.
"Saat itu sudah kita dengar sekuriti teriak banjir. Awalnya mau keluar juga bawa mobil karena di sini sudah sebetis, wah, pasti di tempat arah keluar sana sudah dalam, karena banjir sebetis di rumah, di dekat jembatan kecil depan itu sudah dalam, bisa semeter dalamnya, makanya apapun ceritanya, naik saja lah dulu," ungkapnya.