Hati-Hati, Ikut-ikutan dan Selalu Takut Ketinggalan Bisa Bikin Stres, Mengapa?

Tak sedikit orang yang hanya ikut-ikutan. Misalnya, ikutan pengin bersepeda, hingga akhirnya membeli sepeda untuk melampiaskan hobi baru. 

Pexels/Gustavo Fring
Ilustrasi zodiak 

Jangan sampai kebutuhan dibayar dengan cara berutang, misalnya dengan kartu kredit, lalu dilunasi dengan cara cicilan minimum. 

"Pengeluaran FOMO tanpa perencanaan hanya membuat kita menjadi milenial frustasi karena hanya sibuk mengurus utang," ujarnya.

Bagaimana jika ada sisa uang dari kebutuhan primer?

Bisa juga dana sisa dipakai untuk keperluan tersier. Tetapi, ini pun tidak disarankan.

Sebaliknya, akan jauh lebih bijaksana jika sisa uang ini dialihkan menjadi tabungan atau investasi sehingga aset terus bertambah selagi muda.

Antonius menyarankan milenial untuk menyisihkan pendapatan untuk menabung atau investasi dan asuransi.

“Terpikirkan untuk memanfaatkan uang yang tadinya untuk memenuhi keinginan FOMO menjadi jauh lebih bermanfaat? Anda dapat alokasikan ke asuransi sebagai cara melindungi aset dan akan bermanfaat untuk masa depan," tuturnya.

Salah satunya adalah asuransi kesehatan. Sebab, milenial masih muda dan perjalanan masih panjang. Tetapi, bisa saja mengalami sakit. 

Saat harus mendapat perawatan medis, pastinya aset yang sudah dikumpulkan bisa hilang begitu saja demi membayar biaya rumah sakit.

Untuk itu, asuransi kesehatan wajib dimiliki milenial selagi sehat dan produktif supaya  bisa fokus mencapai masa depan.

Sementara jika terjadi risiko sakit ada perusahaan asuransi yang akan menanggung biaya pengobatannya sesuai perjanjian yang tercantum pada polis. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul FOMO (Fear of Missing Out) Bisa Bikin Stres, Mengapa?

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved