Corona di Indonesia

Vaksin Covid-19 Tiba di Tanah Air Setelah 9 Bulan Mengarungi Pandemi, Siapa Divaksin Duluan?

Setelah kurang lebih 9 bulan mengarungi masa pandemi, vaksin virus corona (Covid-19) akhirnya tiba di Tanah Air.

Editor: Widyartha Suryawan
Biro Pers Sekretariat Presiden
Vaksin Covid-19 perdana tiba di Indonesia pada Minggu (6/12/2020). 

Pihaknya berusaha meredam isu-isu negatif soal vaksin Covid-19 dengan cara terus menggencarkan sosialisasi terkait manfaat vaksin dan terus mengingatkan masyarakat untuk disiplin menerapkan 3 M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak). 

Salah satu tagline yang digunakan pemerintah  untuk mengkampanyekan vaksin Covid-19 adalah “Tak Kenal Maka Tak Kebal.” 

Makna dari tagline ini adalah di tengah upaya mempersiapkan vaksin yang aman, masyarakat harus diedukasi untuk mengenal dan mengetahui informasi tentang manfaat vaksin Covid-19 agar pada waktunya nanti bersedia melakukan vaksinasi.

“Terobosan pemerintah terus dilakukan untuk segera mendapatkan vaksin sebagai solusi dalam melawan Covid-19 ini. Namun demikian, pesan utamanya meskipun sudah divaksinasi, protokol kesehatan 3M tetap harus kita terapkan dengan sebaik-baiknya,” kata Widodo.

Dari pihak Kantor Staf Presiden (KSP) menyebutkan narasi pemerintah soal vaksin Covid-19 harus mampu mengubah persepsi masyarakat bahwa vaksin Covid-19 aman untuk semua.

“Pendekatan strategi komunikasi yang kita lakukan adalah AIDA, yaitu Awareness, Interest, Desire, dan Action. Maksudnya tentunya nanti terakhir adalah mereka datang untuk divaksinasi. Tapi saat ini sebelum vaksin tiba, yang kita lakukan adalah meningkatkan awareness dan interest,” ujar Dila Amran, Tenaga Ahli Madya KSP.

Plt. Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan, dr. Prima Yoshepine menjelaskan bahwa vaksin ini adalah salah satu produk biologi yang selama ini digunakan untuk pencegahan dan menimbulkan kekebalan pada orang yang mendapatkannya.

“Vaksin ini sebelum diberikan izin edar harus sudah melewati proses pengembangan, kemudian uji klinik. Dari data-data itulah kemudian bisa kita gali keamanan dan khasiatnya. Kemudian kita lakukan evaluasi apakah data-data yang diperoleh dari uji klinik tersebut mendukung untuk klaim dari khasiat ataupun keamanannya,” jelasnya.

Presiden sudah meminta kepastian vaksin dan waktu dimulainya vaksinasi Covid-19 kepada jajaran kabinetnya dalam rapat terbatas Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/11/2020).

Padahal sebelumnya Jokowi optimis bahwa vaksinasi akan dimulai awal 2021.

"Saya juga minta kepastian mengenai vaksin dan mulainya vaksinasi, dan yang terakhir mengebai masalah ekonomi saya minta di-update data terakhirnya," kata Presiden.

Saat meninjau simulasi vaksinasi di Tanah Sareal Bogor, Jawa Barat, pada 18 November lalu, Presiden memperkirakan vaksinasi dilakukan pada akhir 2020 atau awal 2021.

"Kalau melihat tadi di lapangan dan melihat simulasi tadi, kita memperkirakan kita akan mulai vaksinasi di akhir tahun atau di awal tahun, akhir tahun 2020 atau awal tahun 2021," kata Presiden.

Sebelumnya, baik Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito maupun Kementerian Kesehatan belum bisa memastikan kapan dimulainya vaksinasi Covid-19.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa jadwal program vaksinasi nasional bergantung pada hasil uji klinik vaksin tahap III.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved