Menhub Berharap Setelah Pelabuhan Sanur Dibangun Tidak Ada Lagi Yang Digendong ke Nusa Penida

Bangunan Pelabuhan Sanur ini berbentuk perahu cadik Bali yang dirancang oleh arsitek Popo Danes.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/Rizal Fanany
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi didampingi Gubernur Wayan Koster meletakkan batu pertama dalam acara Groundbreaking Pelabuhan laut dan Pelabuhan penyeberangan Sanur di Pantai Matahari Terbit, Denpasar, Sabtu (12/12/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menyebut Presiden Joko Widodo sangat cinta kepada Bali. 

Bahkan menurutnya presiden membayangkan bahwa Bali sebagai Hub Internasional.

Oleh karenanya ada rencana pembuatan 5 Bali baru yakni di Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, hingga Manado.

"Ini menunjukkan legacy Bali tidak tebantahkan sebagai tempat wisata," kata Budi Karya Sumadi saat peletakan batu pertama pembangunan Pelabuhan Sanur, Sabtu (12/12/2020).

Budi mengatakan begitu diminta presiden untuk pembangunan pelabuhan segi tiga Sanur-Nusa Penida-Nusa Ceningan ini, pihaknya pun langsung menganggarkan.

"Sehingga tidak ada lagi yang pergi ke Nusa Penida mesti digendong. Nanti ada profesi penggendong di Sanur kan lucu. Dan saya kawal bahwa tiga kawasan ini harus terhubung," katanya.

Bangunan Pelabuhan Sanur ini berbentuk perahu cadik Bali yang dirancang oleh arsitek Popo Danes.

"Bangunan ekspresi perahu cadik di Bali, pelabuhan ekspresif menggambarkan kearifan lokal Bali. Nantinya di sini bisa membuat suatu pertunjukan menghadap ke Gunung Agung," katanya.

Ia pun berharap, wisatawan yang datang ke Bali akan memperpanjang masa tinggalnya lagi sehari dengan mengunjungi Nusa Penida.

Pihaknya pun berencana untuk menerapkan buy the service.

"Dari tahun ini Dirjen tolong pikirkan. Dipersiapkan dengan baik dilengkapi buy the service. Kita membayar sebagian subsidi angkutan lalu lintas laut dan diberikan kepada komunitas yang berbentuk koperasi. Bentuk koperasi pengangkut berikan subsidi, nanti bisa pinjem Bank. Ini bisa mebuat transportasi dari Sanur ke Nusa Penida lebih baik dan aman," katanya.

Budi juga merasa bahwa Bali adalah kampungnya juga walaupun dia bukan warga Bali.

Karena menurutnya, sampai di Bali ia ingin segera melepas celana panjangnya dan menggantinya dengan celana pendek dan langsung ke pasar.

"Saya pikir setiap memandang sudut Bali, bahkan saya lihat ogoh-ogoh langsung speechless, saya tidak bisa bicara, karena begitu kreatifnya orang Bali," katanya.

Cerita Koster Tentang Digendong ke Nusa Penida

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Bali, Wayan Koster juga menceritakan awal mula dirinya berniat membangun pelabuhan ini.

Tahun 2017 lalu, dirinya menyeberang ke Nusa Penida.

Saat itu ombak besar sehingga kesulitan saat akan naik speed boat.

"Ombak gede, naik speed boat harus digendong. Saya lihat ibu-ibu yang membawa sesajen akan sembahyang di Pura Ratu Gede Dalem Ped. Jarak ke sana 45 menit," kata Koster.

Karena beberapa kali mengalami kejadian yang sama, dirinya pun menghubungi Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara dan Ketua DPRD dan mereka bersama turun meninjau ke Sanur.

"Saat itu saya dalam perasaan, kalau nanti jadi gubernur saya akan bangun pelabuhan agar masyarakat mudah nyeberang ke Nusa Penida," katanya.

"Sampai ada profesor, dosen Warmadewa nanya kapan nyeberang ke Nusa Penida tidak perlu buka sepatu, maka saya terinspirasi babgin pelabuhan," katanya.

Singkat cerita, Koster terpilih menjadi Gubernur Bali.

Tahun 2019, Jokowi juga menjadi presiden untuk periode kedua dengan perolehan suara 91.68 persen di Bali.

Pada 18 April 2019, Jokowi menelepon Koster dan mengabarkan dari hasil quick count, mendapat suara 92 persen di Bali.

Koster pun diundang ke istana presiden pada 22 April 2020.

Jokowi pun berkata kepada Koster apa yang bisa dibantunya di Bali.

Di sanalah Koster meminta salah satunya agar Jokowi membantu membangun pelabuhan segitiga emas, Sanur-Nusa Penida-Nusa Ceningan.

"Saat meminta bantuan pembangunan pelabuhan segitiga ini, Pak Presiden langsung perintahkan ajudannya telepon bapak menteri. Astungkara bapak Menteri oke," katanya.

Dan tahun 2020 ini, ketiga pelabuhan pun mulai dibangun. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved