Pelanggan PDAM Tabanan Diimbau Tampung Air Bersih, Musim Hujan Kerap Terjadi Gangguan Distribusi

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Pengolahan sumber air Perusahaan Tirta Amerta Bhuana (PDAM) di Banjar Nanyi, Desa Belalang, Kecamatan Kediri, Tabanan, untuk sementara tak bisa beroperasi, Senin (14/12/2020).

Sebab, tingkat kekeruhan air cukup tinggi usai hujan deras yang mengguyur Tabanan Minggu dan Senin.

Namun dari tak beroperasinya pengolahan air tersebut, hingga saat ini pendistribusian masih bisa berlangsung dengan baik lantaran menggunakan stok air.

Tapi jika air keruh terjadi berkepanjangan akan berdampak pada terganggunya pendistribusian air di sejumlah desa yang menjadi wilayah tempat tersebut. 

Baca juga: Piutang Pasien di RSUD Buleleng hingga November 2020 Capai Rp 600 Juta

Baca juga: Pengolahan Sampah di Desa Adat Bindu Abiansemal Dibuatkan Perarem, Warga Wajib Pilah Saat Membuang

Baca juga: Tahun 2021, Penanganan Abrasi di Klungkung Hanya Dua Titik, Dianggarkan Rp 820 Juta

Menurut data yang diperoleh, ada beberapa desa seperti Desa Pandak Bandung, Pandak Gede, Beraban, Pejaten, Buwit, hingga Desa Nyitdah.

Dari jumlah desa tersebut, setidaknya ada sekitar 3 ribu pelanggan yang berpotensi terdampak terganggunya pendistribusian air tersebut. 

Menurut Kepala Bagian Hubungan dan Langganan Perumda Tirta Amertha Bhuana, Budi Gunawan, setiap musim hujan operasional pengolahan air di sumber air yang terletak di Banjar Nyanyi tersebut memang terganggu.

Ketika terjadi hujan yang begitu lebat, air menjadi keruh sehingga terpaksa tak menjalankan pengolahan air di sumber air tersebut. 

"Biasanya setiap musim hujan pasti ada hal ini (pengolahan air yang tak beroperasi).

Karena air dengan tingkat kekeruhan yang tinggi tak bisa dikelola," kata Budi Gunawan saat dikonfirmasi.