Keinginan Berinvestasi Meningkat Sepanjang Pandemi, Ini 4 Tips Investasi di Tahun 2021
Di tengah kondisi yang tidak pasti, bagaimana cara untuk mempersiapkan portofolio investasi Anda di tahun 2021?
TRIBUN-BALI.COM - Sebentar lagi, tahun 2020 akan segera berakhir dan berganti dengan tahun 2021.
Kita sudah merasakan betapa beratnya perekonomian di sepanjang tahun 2020 akibat pandemi Covid-19.
Banyak investor di pasar modal yang memilih wait and see dalam transaksi investasinya.
Tidak sedikit pula investor yang mengalihkan investasinya ke jenis investasi yang lebih aman.
Namun demikian, keinginan investasi saham dan bermain di pasar modal juga disebut-sebut meningkat sepanjang masa pandemi. Terutama dilakukan oleh anak muda dan para pemula.
Baca juga: Main Saham di Trading Harian Meningkat Selama Pandemi, Pakar: Itu Bukan Investasi, Tapi Perjudian!
Terlebih lagi saat ini banyak aplikasi di ponsel pintar yang memudahkan siapapun untuk memulai berinvestasi.
Di tengah kondisi yang tidak pasti, bagaimana cara untuk mempersiapkan portofolio Anda di tahun 2021?
Head of Marketing IPOT dari PT Indo Premier Sekuritas, Paramita Sari berbagi tips berikut ini:
1. Tetap Optimistis
Sikap optimis perlu dimiliki para investor menyikapi kondisi perekonomian nasional dan dunia pada tahun 2021.
Pasalnya tidak seorang pun yang mengharapkan kondisi perekonomian semakin memburuk.
Optimisme itu sendiri pada dasarnya ditopang oleh tingginya harapan akan pemulihan dan perbaikan perekonomian.
“Masyarakat, seperti halnya investor, akan selalu berharap yang lebih baik sehingga secara manusiawi berusaha keluar dari kesulitan ekonomi,” kata Paramita kepada Kompas.com, Senin (23/11/2020).
Baca juga: Tips Investasi Saham untuk Pemula, Pilihlah Saham Blue Chip dan Jadilah Investor
2. Lakukan Diversifikasi
Diversifikasi atau yang populer dengan istilah "Don't put all your eggs in one basket" atau "jangan menaruh telur di dalam satu keranjang" tetap harus dijalankan pada tahun 2021.
Diversifikasi yang ini dilakukan untuk meminimalkan risiko investasi di masa pandemi Covid-19 pada tahun 2020.
Diversifikasi sebaiknya tetap dijalankan pada tahun 2021, karena pada dasranya diversifikasi ini menjadi pilar dalam pembentukan portfolio investasi yang sehat.
“Manakala yang satu kurang mendatangkan cuan maka masih ada jenis investasi lain sebagai penyeimbang (balance) sehingga kerugiannya bisa diminimalisir,” ungkap dia.

3. Terapkan Strategi
DCA Dollar Cost Averaging (DCA) dalam investasi dipahami sebagai strategi cicilan rutin setiap bulannya dalam jumlah yang sama.
Seperti halnya menabung secara konvensional, investasi dicicil dengan nominal sesuai kemampuan rutin setiap bulan.
Strategi DCA ini bisa mencegah investor melakukan investasi berlebihan pada "waktu yang salah" di harga yang tinggi.
Seperti umum diketahui, kalau tidak hati-hati, tak jarang investor justru terjebak pada harga yang tinggi saat membeli disebabkan ketidaktahuannya dan lebih banyak karena keputusan emosional.
4. Pilih Sektor Saham yang Potensial
Seiring dengan proses pemulihan ekonomi yang diprediksi akan tumbuh +4,37 persen, maka sektor siklikal seperti perbankan, otomotif, industri dasar hingga komoditas bisa menjadi pilihan investasi pada 2021.
“Sektor-sektor ini pada masa pandemi terdampak negatif dan saat ini sudah mulai terlihat proses pemulihan secara bertahap dan tahun depan pemulihan di sektor-sektor tersebut diprediksi akan lebih baik lagi. Oleh sebab itu, sektor-sektor inilah yang bisa dipilih untuk investasi saham,” tambah dia. (Kompas.com/Kiki Safitri)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Simak Tips Investasi Saham di Awal Tahun 2021"