Ramah Lingkungan, Pembangkit PLN Raih 4 Proper Emas dan 19 Proper Hijau dari KLHK

PLN melalui pilar 'Green' dalam transformasinya terus berkomitmen untuk mengelola pembangkit yang ramah lingkungan. 

Penulis: Karsiani Putri | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Istimewa
PLN meraih 4 Proper Emas dalam ajang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) tahun 2020 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 

Salah satu pembangkit yang meraih Proper Emas, yaitu PLTU Tanjung Jati B. 

Pembangkit ini berhasil mempertahankan Proper Emas untuk kedua kalinya dan membuktikan diri tetap ramah lingkungan meski menggunakan batubara untuk menghasilkan listrik.

PLTU yang terletak di Jepara, Jawa Tengah, ini berkapasitas 4x710 MW dan berkontribusi menyuplai 10-12 persen kebutuhan listrik sistem Jawa-Bali. 

PLTU Tanjung Jati B menerapkan teknologi Flue Gas Desulfurization (FGD), yang digunakan untuk menghilangkan sulfur dioksida (SO2) dari emisi gas buang pembangkit listrik berbahan bakar fosil batubara

FGD merupakan proses pencampuran emisi gas hasil pembakaran batu bara dengan batu kapur basah agar kandungan SO2 yang dilepaskan ke atmosfer, sehingga tidak mencemari udara.

 Efektivitasnya mencapai 95 persen, sehingga SO2 yang dibuang melalui cerobong PLTU Tanjung Jati B hanya di kisaran 300 mg/Nm3 dari baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah sebesar 550 mg/Nm3.

Dalam inovasinya di tahun ini, PLTU Tanjung Jati B berhasil memanfaatkan Artificial Intellegence di boiler sehingga menurunkan pemakaian energi hingga 17 juta Giga Joule (GJ). 

Selain itu, pemakaian adjuster flow dalam mengurangi coal spillage berhasil menurunkan emisi udara sebesar 2.500 Ton SO2, 4.400 Ton NOx, dan 1,3 juta Ton CO2eq. 

Juga dalam pemakaian kembali air sampling conductivity meter untuk service water mampu menurunkan beban pencemar sebesar 3,52 Ton. 

Dari berbagai inovasi tersebut PLN berhasil melakukan penghematan sebesar Rp 5,42 Triliun dalam satu tahun.

"Dengan penerapan teknologi dan inovasi pada PLTU, PLN mampu memanfaatkan keunggulan keekonomian energi fosil batubara sebagai penghasil energi listrik yang murah, namun tetap ramah bagi lingkungan," jelas Zulkifli.

Tidak hanya memastikan operasionalnya ramah lingkungan, PLN juga memberdayakan masyarakat melalui berbagai program.

 Setahun terakhir, PLN telah melakukan berbagai adaptasi program pemberdayaan masyarakat. 

Di antaranya adalah program pemberdayaan kelompok difabel yang berhasil menciptakan pasar baru dari produksi hand sanitizer herbal dan masker ramah difabel. 

Pada program pemberdayaan nelayan konservasi rajungan dan terumbu karang, PLN telah memastikan bahwa setiap tahun ada ratusan generasi muda yang tercetak menjadi kader lingkungan yang merupakan hasil implementasi kurikulum sekolah berbasis konservasi laut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved