Unik Tapi Nyata
Aneh, Belasan Kambing di Buleleng Bali Mati Mengenaskan, Ada Bekas Gigitan di Bagian Leher & Kuping
Sebab, ditemukan adanya bekas gigitan di bagian leher dan kuping dari kambing-kambing tersebut.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Kambali
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Aneh. Belasan ekor kambing milik warga di Banjar Dinas Waru, Desa Umejero, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, Bali mati mengenaskan.
Diduga kambing-kambing itu mati akibat digigit binatang buas.
Perbekel Desa Umejero, Gede Adis mengatakan, peristiwa ini terjadi selama tiga hari berturut-turut, sejak Sabtu (12/12) hingga Senin (14/12).
Di mana, jumlah kambing yang mati mencapai 19 ekor.
Kejadian pertama kali menimpa peliharaan milik Ketut Sudarsana.
Baca juga: Ramalan Shio 13 Desember 2020, Shio Kambing Lakukan Sesuatu yang Membuat Anda Bahagia
Sebanyak tiga ekor kambing miliknya mati. Keesokan harinya tepatnya pada Minggu (13/12) menimpa peliharaan milik Wayan Diatmika.
Tiga ekor kambing miliknya juga mati mengenaskan.
Terakhir, tepatnya pada Senin (14/12), peristiwa ini menimpa peliharaan milik Putu Hendrawan alias Leong.
Ia mengalami kerugian paling banyak, lantaran jumlah kambingnya yang mati mencapai 13 ekor.
Baca juga: Teror Kepala Kambing di Rumah Ketua KIPP Jatim, Bingkisan Plastik Merah Itu Ditemukan di Teras
Adis pun menduga kambing-kambing itu mati akibat diserang binatang buas.
Sebab, ditemukan adanya bekas gigitan di bagian leher dan kuping dari kambing-kambing tersebut.
"Saya tidak tahu persis lokasi lukanya di mana saja, karena saya tidak sempat datang untuk melihat langsung. Para korban juga tidak melaporkan langsung kejadian ini kepada kami," kata dia.
"Saya baru tau kejadian ini kemarin malam. Info dari warga ada yang luka dibagian leher hingga kuping, ada juga yang organ dalamnya hilang," ucapnya.
Baca juga: Bantu Warga di Tengah Pandemi Covid-19, Bupati Artha Serahkan Ratusan Ternak Kambing
Baca juga: Remaja Penjaga Kandang Kambing Tewas Dengan Kondisi Terikat, Dianiaya 4 Pelaku
Atas adanya kejadian ini, Adis mengaku belum memiliki rencana untuk melaksanakan ronda.
Sebab, sejak Selasa (15/12) kasus tersebut tidak lagi terjadi.
Namun, ia berharap agar para korban mau melaporkan kejadian ini ke desa.
Hal ini, agar bisa ditindaklanjuti pula oleh Dinas Pertanian Buleleng, sehingga penyebab kematian kambing-kambing tersebut dapat segera diselidiki.
"Kasus seperti ini sebelumnya tidak pernah terjadi. Kalau misalnya diserang binatang buas, paling satu ekor saja yang dimangsa sampai habis lah," kata dia.
"Kalau ini kan hanya digigit, begitu mati langsung ditinggalkan. Kambing-kambing itu sudah dikubur. Di sekitar Banjar Dinas Waru setahu saya juga tidak ada habitat hewan liar," tutupnya. (*)