Begini Pengakuan Pentolan Anggota Jamaah Islamiyah Zulkarnaen Soal Tim Qosh, Tim Khusus Teroris JI

Zulkarnaen yang kini ditetapkan sebagai tersangka mengakui telah menjadi aktor di balik sejumlah aksi terorisme di Indonesia. 

Editor: Ady Sucipto
capture Kompas TV
Tersangka tindak pidana kasus teroris, Zulkarnaen. Ia ditangkap oleh tim Densus 88 di Lampung. 

Fakta tersebut diketahui saat Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Ahmad Ramadhan dan Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad meninjau rumah Zulkarnaen di Desa Taman Fajar, Purbolinggo, Lampung Timur, Sabtu (19/12/2020) malam.

Supriyanto, tetangga sebelah rumah mengatakan, Zulkarnaen dikenal warga dengan nama Abdul Rahman.

Kediaman buronan Bom Bali 2, Zulkarnaen alias Abdul Rahman di Purbolinggo, Lampung Timur.
Kediaman buronan Bom Bali 2, Zulkarnaen alias Abdul Rahman di Purbolinggo, Lampung Timur. (KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA)

Baru tinggal 1,5 tahun, selalu pakai masker

"Baru sekitar satu tahun setengah tinggal di sini. Sebelum di rumah yang sekarang, dia tinggal di rumah dekat jalan itu," kata Supriyanto.

Menurut Supriyanto, jauh sebelum penangkapan pada 10 Desember 2020 kemarin, sebenarnya warga sudah curiga dengan Zulkarnaen.

Sejak pertama kali tinggal di desa tersebut, Zulkarnaen selalu mengenakan masker. Sehingga wajahnya tidak pernah terlihat.

"Sebelum (pandemi) Corona, sudah pakai masker setiap hari, jadi jarang kelihatan wajahnya," kata Supriyanto.

Baca juga: Upik Lawanga Pelihara Bebek untuk Kamuflase, Profesor Teror Bom Bali Punya Bungker

Baca juga: Fakta Tertangkapnya Anggota JI Upik Lawanga, Tinggal Sejak 2013 & Diduga Buat Bungker Seorang Diri

Baca juga: Bungker di Kediaman Pentolan JI Terungkap, Digunakan Upik Lawanga untuk Merakit Bom & Uji Senjata

Jarang bergaul

Pada saat penangkapan oleh Tim Densus 88 pun, warga seperti sudah tidak kaget lagi, lantaran perilaku tertutup dari Zulkarnaen tersebut.

"Jarang bergaul, seandainya keluar pun, misalnya ke mushala, usai shalat langsung pulang," kata Supriyanto.

Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Ahmad Ramadhan mengungkapkan, Zulkarnaen ini adalah salah satu tokoh Jamaah Al Islamiyah yang menyusun strategi sejumlah teror di Jakarta.

Susun strategi pemboman

Di antaranya, pemboman Kedutaan Besar Filipina dan Gereja Katedral Jakarta dan Medan di tahun 2002.

"Kemudian, pemboman Gereja Atrium Senen dan Gereja HKBP Jakarta Timur di tahun 2000," kata Ahmad. Lalu pemboman hotel JW Marriott tahun 2003, Kedutaan Besar Australia tahun 2004 serta konflik di Ambon dan kerusuhan di Poso.

Sebagian artikel ini telah tayang di KompasTV dengan judul Pengakuan Zulkarnaen : Pembentukan Tim Khusus Teroris Jemaah Islamiyah

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved