Anak Bocahnya Hanyut, Sang Ayah Gontai Bawa Bantal dan Larung Kembang ke Kali Ciliwung
Wajah Iwan murung meratapi sang anak tengah, Muhammad Pandu Virgiawan yang hanyut usai mandi di Kali Ciliwung pada siang hari di akhir pekan.
Akan tetapi, bocah itu masih belum ditemukan hingga hari beranjak gelap. Iwan hanya bisa berserah diri bila pencarian dilakukan esok hari.
Beberapa saat kemudian, anggota polisi datang menemui Iwan di depan pintu rumah.
Ia menawari Iwan dengan cara tradisional untuk mengevakuasi anaknya tersebut.
"Pak, kita mau coba dengan cara tradisional. Danramil rencananya mau letakkan bantal di Kali," ujarnya.
Iwan langsung berdiri mengambil bantal berwarna merah dan membawanya ke bantaran kali bersama polisi tersebut.
Di sana, bantal itu diserahkan kepada Komandan Rayon Militer (Danramil) di tepi kali.
Danramil itu kemudian melarung bantal di air kali yang cukup deras.
Tampak bantal ikut terbawa aliran kali kecoklatan itu.
Salah satu warga setempat mengatakan cara tradisional ini diyakini bisa mengetahui jasad korban yang tenggelam di dasar kali.
Begitu bantal itu tak lagi terbawa arus diyakini tempat jasad itu berada.
Namun, bantal terus bergerak dan terbawa aliran air Kali Ciliwung sampai jauh.
Cara itu tak membuat jasad korban ditemukan.
Larung Kembang
Tak berselang lama, Iwan kemudian datang lagi dengan membawa kembang di dalam wadah berbahan plastik.
Dengan gontai dan lesu, Ia berjalan turun dan duduk jongkok di tepi kali itu.
Sembari jongkok, tangannya menaburkan aneka kembang.