Viral di Twitter, Ini Fakta Kabar Hilangnya Jack Ma Setelah Kritik Pemerintah China
Miliarder dunia Jack Ma dikabarkan hilang setelah kritik pemerintah China, berikut ini fakta-fakta hilangnya pendiri Alibaba
Sementara foto Jack Ma yang ditampilkan juga berasal dari situs web dan buka foto terbaru.
Seorang juru bicara Alibaba mengatakan Jack Ma tidak dapat mengambil bagian dalam panel juri karena terbentur jadwal, menurut Financial Times.
Otoritas China melakukan investigasi anti-monopoli ke Alibaba pada akhir Desember 2020 dan meminta Ant Group untuk merestrukturisasi operasinya.
Jack Ma telah menyumbangkan jutaan masker ke Eropa, AS, dan Organisasi Kesehatan Dunia dalam upaya membendung pandemi.
Miliarder ini juga terlibat dalam pekerjaan amal, dengan Jack Ma Foundation berfokus pada bidang pendidikan, kewirausahaan, kepemimpinan wanita, dan lingkungan.
Foundation telah mendistribusikan atau menjanjikan lebih dari US $ 300 juta, Forbes melaporkan.
Tweet terakhir Jack Ma adalah pada 10 Oktober tahun lalu.
Baca juga: Jack Ma Menyandang Gelar Orang Terkaya di Asia, Kekayaan Mencapai 44,5 Miliar Dollar AS
Baca juga: Jack Ma Hingga Bill Gates, Ini 7 Miliarder Dunia yang Turut Mendukung Penanganan Covid-19
4. Kekayaannya Menyusut
Jack Ma harus rela kehilangan kekayaannya akibat tekanan pemerintah China.
Mengutip Bloomberg, Rabu (30/12/2020) lalu, kekayaan bersih Jack Ma telah turun hampir US$ 11 miliar atau setara Rp 155,1 triliun (kurs Rp 14.100) sejak akhir Oktober 2020 karena Otoritas China meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan miliknya yang juga menjadi raksasa teknologi di Tiongkok.
Mantan guru bahasa Inggris berusia 56 tahun yang sering dikaitkan dengan meroketnya sektor internet China, mencapai puncak dengan nilai kekayaan mencapai US$ 61,7 miliar atau setara Rp 869,97 triliun tahun ini dan bersiap untuk mendapatkan kembali gelar orang terkaya di Asia.
Sekarang, dengan kekayaan US$ 50,9 miliar atau setara Rp 717,69 triliun, posisi Jack Ma kini merosot di urutan ke-25 orang terkaya di dunia versi Bloomberg Billionaires Index.
Meskipun salah satu pendiri Alibaba Group Holding Ltd yang kini menjadi perusahaan yang dibidik pemerintah China, Jack Ma bukan satu-satunya yang merasakan tekanan.
Pengawasan pemerintah China yang meningkat memaksa investor memikirkan kembali kepemilikan mereka terhadap saham-saham teknologi China, setelah ledakan permintaan untuk layanan online akibat penguncian karena pandemi Covid-19 tahun ini, telah membuat saham-saham tersebut melonjak.
Dalam beberapa minggu terakhir, raksasa teknologi China telah kehilangan ratusan miliar dolar.
