Saking Seriusnya Kembangkan Egy Maulana Vikri, Lechia Gdansk Sempat Retak dengan PSSI
Egy Maulana Vikri dibentuk secara serius oleh manajemen Lechia Gdansk untuk menjadi pemain hebat dari Indonesia.
TRIBUN-BALI.COM - Egy Maulana Vikri dibentuk secara serius oleh manajemen Lechia Gdansk untuk menjadi pemain hebat dari Indonesia.
Itu dilakukan ketika Lechia Gdansk mendatangkan Egy untuk kali pertama.
Egy bergabung secara resmi ke Lechia pada 11 Maret 2018 dengan kontrak 3 tahun dan opsi perpanjangan klub 2 tahun.
Namun, kontrak dengan alumni Sekolah Khusus Olahraga Ragunan itu disepakati baru efektif 8 Juli 2018, sehari setelah ulang tahunnya yang ke-18.
Sejak itu, Egy sudah diingatkan untuk fokus ke klub dan tak terganggu kegiatan lain, termasuk timnasnya.
Baca juga: PSSI Jelaskan Mengapa Laga Uji Coba Timnas U-19 Indonesia di Spanyol Batal Terlaksana
Manajemen Lechia berharap Egy bisa cepat berkembang dan menjadi pemain hebat dari Asia.
"Kami memperlakukannya sebagai pemain muda, yang perkembangannya kami investasikan, bukan sebagai pemain siap pakai," kata Presiden Lechia Adam Mandziara 3 bulan setelah Egy bergabung.
Ucapan bos Lechia itu menjadi pedoman bagi pelatih Piotr Stokowiec.
Di usia yang masih muda, Egy diminta cepat beradaptasi, mengenal tim, dan mengikuti seluruh instruksi pelatih.
Baca juga: Ini Jadwal Tim Bali United, Tantang Pelita Jaya 15 Januari 2021 di Jakarta
Stokowiec mengakui, sebagai gelandang Egy bergabung ke tim yang sangat ketat persaingan posisinya.
Karena itulah, Stokowiec mengingatkan tak ada jaminan bagi Egy untuk langsung mendapatkan tempat.
"Saya coba bersikap obyektif dan adil kepada tim, mengevaluasi para pemain secara berkelanjutan."
"Saya tak ingin terburu-buru. Saya peduli dengan aturan yang sehat dan transparan," tegas Stokowiec, sebagaimana dikutip Tribun Bali dari BolaSport.com dilansir Trojmiasto.pl.
Baca juga: Jelang PSBB di Denpasar dan Badung, Pelatih Bali United Teco: Belum ada Pemain ke Bali
Egy baru debut di Lechia Gdansk tanggal 22 Desember 2018 melawan Gornik Zabrze, itu pun hanya 8 menit terakhir sebagai cadangan.
Penampilan keduanya, 19 Mei 2019, bahkan cuma 2 menit terakhir melawan Jagiellonia Bialystok.
Secara total, Egy hanya tampil 10 menit dari 2 laga di musim 2018-2019.
Namun, dalam pengembangan kariernya, beberapa kali datang "gangguan" berupa pemanggilan dari PSSI untuk memperkuat timnas.
Baca juga: Jika Elkan Baggott Dapat Tawaran Main di Timnas Lain, Apa yang Perlu Dilakukan?
Pada Juni 2018, misalnya, Egy dipanggil untuk bergabung selama beberapa minggu guna mengikuti pemusatan latihan atau training camp (TC) Timnas U-19 Indonesia.
Pelatih Lechia sebenarnya keberatan, karena mengusik programnya.
Akhirnya, "keretakan" pertama antara Lechia dan PSSI terjadi pada Juli 2018 ketika turnamen tingkat Asia Tenggara sudah di depan mata.
Egy diminta untuk segera pulang ke Tanah Air guna memperkuat Timnas U-19 Indonesia di Piala AFF U-19 2018.
Baca juga: Suara Hati Coach Teco, Harap Lilipaly Tak Hengkang dari Bali United
Pelatih Lechia awalnya tak mengizinkan agar pembinaan karier Egy tak terganggu.
Namun, Lechia kemudian terpaksa memberikan dispensasi kepada gelandang asal Medan itu, tapi dalam waktu singkat.
Egy dipersilakan membela Timnas U-19 Indonesia, tapi dibatasi hanya di semifinal Piala AFF U-19 2018.
Dan, Egy langsung tampil di semifinal melawan Timnas U-19 Malaysia.
Baca juga: Selain MU, West Ham, dan Everton, Elkan Baggott Diincar 1 Klub Inggris Lagi, Kemanakah Berlabuh?
Dia mencetak gol cepat pada menit pertama melalui titik putih penalti, sebelum disamakan Malaysia 14 menit kemudian.
Dengan skor 1-1, penentuan pemenang berlanjut ke adu penalti, Timnas U-19 Indonesia menyerah 2-3.
Egy dkk akhirnya harus puas dengan peringkat ketiga setelah menekuk Thailand 2-1 dalam duel di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.
Setelah itu, Egy kembali menerima panggilan dari PSSI selama 2 bulan.
Baca juga: Kesetiaan Elkan Baggott Pada Timnas Indonesia, Isyaratkan Bertahan Meski Piala Dunia Batal
Akan tetapi, Lechia menolak kepergiannya untuk waktu yang sangat lama tersebut.
Dalam beberapa waktu berikutnya, Egy sering dipanggil PSSI untuk memperkuat timnas.
Terakhir, Egy dipanggil untuk mengikuti TC Timnas U-22 Indonesia di Jakarta.
TC yang dipimpin pelatih Shin Tae-yong itu berlangsung hampir sebulan hingga 31 Desember 2020.
Baca juga: Kesetiaan Elkan Baggott Pada Timnas Indonesia, Isyaratkan Bertahan Meski Piala Dunia Batal
Tidak diketahui dengan pasti berapa hari Egy bergabung ke TC Timnas U-22 Indonesia, yang kebetulan bertepatan dengan libur kompetisi itu.
Namun, Egy terlambat tiba di Lechia Gdansk untuk mengikuti TC klub yang dimulai 4 Januari 2021.
Untungnya, pelatih Lechia memberikan toleransi 1 hari.
Pemanggilan Egy oleh PSSI akan sering terjadi, baik untuk Timnas U-22 Indonesia maupun tim senior.
Baca juga: Tangani Timnas Indonesia, Media Korea Selatan Sebut Shin Tae-yong Jadi Pelatih Tersibuk di Dunia
Timnas U-22 Indonesia disiapkan untuk SEA Games 2021, sedangkan Timnas Indonesia untuk lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022.
Lechia akan tetap pada kebijakan awalnya, yakni membatasi kepergian pemain ke timnas, apalagi bukan termasuk kalender FIFA, demi pengembangan karier mereka. (*)
Artikel ini telah tayang di BolaSport.com dengan judul Lechia Gdansk Serius Kembangkan Egy Maulana Vikri, Batasi Bela Timnas Indonesia