Pilpres Amerika Serikat
Jelang Pelantikan Joe Biden, DPR AS Siap Rilis Pemakzulan Kedua Donald Trump
DPR Amerika Serikat ( AS ) yang dimotori tokoh Partai Demokrat siap merilis pemakzulan kedua terhadap Presiden Donald Trump.
TRIBUN-BALI.COM, WASHINGTON DC - Sepuluh hari menjelang pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat, suhu politik di Washington DC tetap panas.
DPR Amerika Serikat ( AS ) yang dimotori tokoh Partai Demokrat siap merilis pemakzulan kedua terhadap Presiden Donald Trump. Jadwal pelantikan Joe Biden berlangsung tanggal 20 Januari 2021.
Menurut sumber dari kalangan politisi senior Partai Demokrat, mereka bisa menggelar voting paling cepat Selasa (12/1/2021) waktu setempat atau Rabu (13/1/2020) Wita.
Baca juga: Hasil Sidang Kongres AS yang Dipimpin Wapres Mike Pence Sahkan Kemenangan Joe Biden
Baca juga: Presiden Terpilih AS Joe Biden Sebut Pemerintahan Donald Trump Halang-halangi Proses Transisi
Baca juga: Nasib Donald Trump Jelang Lengser dari Gedung Putih Ibarat Senjata Makan Tuan
Sebagai oposisi, Partai Demokrat akan menggunakan tuduhan penghasutan pemberontakan untuk kerusuhan di Gedung Capitol 6 Januari 2021 lalu.
Kepada CNN, Anggota DPR AS James Clyburn menjelaskan, mereka bisa proses artikel pemakzulan Donald Trump secara cepat dan tak akan diserahkan kepada Senat AS.
Mereka memilih cara itu guna memberikan kesempatan kepada Joe Biden merampungkan semua agenda kerja transisi selama 100 hari pertama masa pemerintahannya.
"Mari berikan kepada presiden terpilih Biden 100 hari yang dia butuhkan guna merampungkan semua agendanya," kata Clyburn.
Periode 100 hari itu bisa membuat Joe Biden tak hanya memperkenalkan anggora kabinet baru, namun bisa memulai kebijakan seperti mengatasi pandemi Covid-19.
Kebijakan pemerintahan Joe Biden untuk menahan infeksi Covid-19 bisa menunggu jika Senat AS menerima artikel pemakzulan Donald Trump.
Partai Demokrat, dan kini ditambah sebagian anggota Partai Republik, menuding Donald Trump bertanggung jawab atas kerusuhan di Gedung Capitol yang menewaskan lima orang itu.
Senator Pat Toomey menyerukan agar presiden Amerika Serikat berusia 74 tahun itu segera lengser dari Gedung Putih secara sukarela.
"Saya kira ini hal terbaik untuk negara ini. Supaya presiden mundur dan pergi secepatnya," kata Toomey kepada NBC's Meet the Press.
BBC mewartakan Minggu (10/1/2021), Senator Toomey menyebut skenario itu mungkin sulit terjadi. "Tapi saya pikir itu yang terbaik."
Baca juga: Massa Pendukung Trump Serbu Gedung Capitol, Seorang Wanita Tewas Tertembak, Trump Makin Dikecam
Koleganya Senator Lisa Murkowski dari Alaska juga mendesak Trump untuk segera meletakkan jabatan.
Malah Senator Ben Sasse dari Nebraska sudah mengungkapkan dia siap untuk mendukung impeachment jika DPR mengesahkannya.
Gedung Putih sudah menanggapi desakan tersebut dengan menyebut upaya pemakzulan tahap dua itu politis, dan bisa memperlebar perpecahan di Amerika Serikat.
Jika DPR AS mengesahkannya, Donald Trump bakal menjadi presiden pertama dalam sejarah yang dimakzulkan hingga dua kali.
Ketua DPR AS Nancy Pelosi sebenarnya sudah meminta Wakil Presiden Mike Pence untuk mengaktifkan Amendemen 25.
Amendemen memerlukan deklarasi dari wakil presiden dan mayoritas anggota kabinet bahwa presiden sudah tidak layak untuk bertugas.
Langkah ini mungkin sulit terwujud karena belum ada manuver signifikan dari Mike Pence.
Joe Biden Senang
Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden merasa senang menerima kabar Presiden Donald Trump tidak menghadiri pelantikannya sebagai Presiden AS.
Joe Biden melukiskan keputusan Donald Trump tersebut sebagai hal yang baik.
"Itu hal yang baik, dia tidak muncul," kata Biden kepada wartawan Wilmington, Delaware, AS, Jumat (8/1/2021) sebagaimana dilaporkan CNN.
Baca juga: Sah, Biden-Harris Menang di Pilpres AS: Rebut 306 Suara Elektoral, Trump-Pence Dapat 232 Suara
"Dia bahkan melampaui anggapan terburuk saya tentangnya. Dia telah mempermalukan negara, mempermalukan kita di seluruh dunia. Dia tidak layak memegang jabatan itu," kata Joe Biden.
"Bagi siapaun yang bertanya, saya tidak akan datang pada inaugurasi pada 20 Januari," tulis Donald Trump di akun Twitternya.
Joe Biden msenang mendengar kabar Wakil Presiden AS Mike Pence akan menghadiri pelantikannya 20 Januari 2021.
"Kami menyambutnya. Jadi Mike, wakil presiden, dipersilakan untuk datang. Kami akan merasa terhormat dia hadir di sana dan untuk bergerak maju dalam transisi," demikian Joe Biden.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul Joe Biden Justru Senang Trump Tak Hadiri Acara Pelantikannya