Unik Tapi Nyata
Babi Hutan Muncul Dipermukiman Warga di Jabar, Dikepung Warga Namun Berperilaku Aneh Begini
warga yang menemukan mengungkapkan, bahwa babi hutan tersebut diketahui sekira pukul 07.30 WIB.
TRIBUN-BALI.COM, PANGANDARAN – Warga di RT 29/RW 09 Dusun Hajaresik, Desa Karangpawitan, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandara, Jawa Barat digegerkan dengan kemunculan babi hutan di permukiman.
Berkeliarannya babi hutan atau celeng (bagong) dilaporkan pada Senin (11/1/2021).
Dari informasi yang dihimpun Tribun Jabar, warga yang menemukan mengungkapkan, bahwa babi hutan tersebut diketahui sekira pukul 07.30 WIB.
Ketika salah seorang warga hendak belanja ke warung.
Adalah Haeni, warga setempat mengisahkan, ia bersama-sama dengan warga lain menangkap babi hutan tersebut pukul 07.30 WIB, ketika orang berteriak-teriak ada babi di sekitar perkampungan.
"Saat warga berteriak, kita langsung mengepung bagong itu," kata Haeni saat ditemui Tribun Jabar, seusai kejadian, Senin (11/1/2021).
Saat itu, kata Haeni, perkampungan di sini jauh dari pegunungan dan anehnya saat babi hutan itu dikepung dan dipukul, diam sama sekali tidak ada perlawanan.
"Kan aneh, kang, kita malah berfikir mistis seperti bukan bagong biasanya yang sering ditemukan di hutan," ucapnya.
Setelah dipukuli, kata ia, sebelum mati bagong itu sempat pingsan dan tidak berdaya.
"Saat tidak berdaya, bagongnya sempat dibuang ke sungai belakang rumah, tapi katanya ada yang mencarinya.
Tak lama kemudian, dirinya bersama warga mengambil lagi dari sungai," katanya.
Haeni menjelaskan, bagong tadi diambil lagi dari sungai karena katanya bagong itu ada yang mencari, tapi tidak tahu siapa orangnya.
Dari pantauan Tribun Jabar, adanya babi tersebut sempat viral di medsos dan warga setempat.
Sampai berita ini diturunkan, warga masih menunggu pemilik babi itu.

Babi hutan muncul di atap warga
Kemunculan babi hutan atau celeng secara tiba-tiba di atap genteng warga di Kampung Tanding Kelurahan Muaradua membuat warga geger.
Munculnya dua babi hutan atau celeng tersebut memantik tanda tanya warga di OKU Selatan.
Tak pelak lagi, fenomena kemunculan babi hutan tersebut membuat warga sekitar berbondong-bondang menyaksikan hewan buas tersebut yang diduga tersesat dari kejauhan.
Sepasang babi dewasa yang menyisir atap rumah sempat diburu oleh sebelum akhirnya menghilang dan melarikan diri ke arah hutan, pada Selasa (3/11/2020) sekitar pukul 11.00 WIB siang hari.
Warga lingkungan Kampung Tanding Joe, mengatakan tak mengetahui pasti asal kedatangan kedua hewan tersebut, yang telah muncul pemukiman warga beruntung hewan tersebut tidak mencelakai warga setempat.
"Iya, warga sempat heboh, karena dua ekor babi berukuran besar tiba-tiba sudah berada di atas atap rumah warga,"ujarnya.
Tak sedikit warga menilai hewan tersebut merupakan hewan jelmaan babi ngepet, hanya saja dihimpun Sripoku.com dari penuturan warga tidak ditemui warga yang melaporkan adanya kehilangan.
"Untuk warga yang merasa kehilangan saya kira tidak ada, belum ada informasi,"ujar Joe.
Pantauan di lokasi, memang masih terdapat kebun warga yang berjarak kisaran ratusan meter dari pemukiman rumah warga.
Hanya saja peristiwa tersebut merupakan kali pertama adanya hewan yang masuk kepemukiman warga hingga berada diatap genteng.
Babi Hutan Jinak di Muratara
Seekor babi hutan yang seharusnya liar tiba-tiba jinak dan tak mau pergi.
Kemunculan babi betina itu menghebohkan warga di Desa Karang Waru, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
"Tidak mau pergi dia, jinak, padahal babi hutan," kata Reno, warga yang diikuti babi tunggal itu saat dibincangi Tribunsumsel.com, Jumat (28/8/2020).
Reno menceritakan, awalnya ia mengambil air di sebuah mata air dalam hutan yang berada tidak jauh dari rumahnya.
Saat Reno pulang, babi itu tiba-tiba muncul dan mengikuti langkah Reno sampai tiba di rumahnya.
Babi itu sempat diusirnya dan diantar ke dalam hutan lagi.
Namun tetap saja mengikuti Reno ke rumah.
"Aneh tapi nyata, sudah saya usir balik lagi ikut saya dia, anehnya itu karena ini babi hutan.
Biasanya babi hutan itu kalau lihat manusia pasti lari atau kita yang diseruduknya," kata Reno.
Reno melanjutkan, babi hutan itu ditinggalkannya di luar rumah lalu Reno menutup pintu rumahnya.
Selang beberapa waktu, Reno kemudian membuka pintu rumahnya dan melihat sang babi masih ada depan pintu.
"Saya pikir dia sudah pergi kan, saya kedepan lagi, ternyata dia masih ada depan pintu, tiduran, menangis dia," cerita Reno.
Kini kata dia, babi hutan itu dipeliharanya di depan rumah dan menjadi tontonan warga yang penasaran.
Tak hanya warga desa setempat, bahkan ada warga dari desa lain yang sengaja ingin melihat babi itu.
Reno mengaku diikuti babi itu sejak dua hari yang lalu, dan selama dua hari ini warga terus berbondong-bondong melihat sang babi.
"Sudah dua hari, sampai hari ini orang ramai terus lihat, warga sini, ada juga warga dari desa lain," ujar Reno.
Kepala Desa Karang Waru, Arwan juga mengaku aneh dengan babi hutan yang membuntuti Reno tersebut.
"Aneh, soalnya ini babi hutan, tau sendiri kalau babi hutan, nah ini babinya diam saja dia, dipegang diam, jinak, aneh," katanya.
Arwan tak habis pikir melihat babi itu tak mau pergi dari Reno, karena Reno bukan pemelihara atau pawang babi.
"Makanya kami satu desa ini aneh betul-betul aneh, warga dari mana-mana berdatangan terus, penasaran mau lihat," kata Arwan.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Penemuan Babi Hutan Gegerkan Warga Karangpawitan Pangandaran, Diduga Bukan Sembarang ''Bagong''dan di Tribunsumsel.com dengan judul Heboh Babi Celeng Panjat Atap Genteng Rumah Warga di OKU Selatan, Menghilang Saat Lihat Kerumunan