Komjen Listyo Sigit Tegaskan Institusi Polri Solid, Ini Buktinya

Calon Kapolri, Komjen Listyo Sigit Prabowo menepis anggapan bahwa di internal Polri mulai tidak solid.

Editor: Ady Sucipto
Dok. Divisi Humas Polri
Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo saat konferensi pers di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Kamis (17/9/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA – Calon Kapolri, Komjen Listyo Sigit Prabowo menepis anggapan bahwa di internal Polri mulai tidak solid.

Mencuatnya kabar itu setelah dirinya yang berasal dari angkatan muda dicalonkan sebagai Kapolri.

Namun isu itu ditepisnya dan dibuktikan oleh Listyo saat uji dan kelayakan di Komisi III ia didampingi oleh perwira tinggi Polri dari berbagai angkatan Akpol.

"Mohon izin dalam kegiatan uji kepatutan dan kelayakan ini, kami laporkan bahwa didampingi oleh bapak Wakapolri (Komjen Gatot), bapak Kabarham Polri (Komjen Agus), bapak Kalemdiklat Polri (Komjen Arief)," kata Listyo di ruang Komisi III DPR, Jakarta, Rabu 20 Januari 2021.

"Kemudian Kadiv Propam (Brigjen Ferdy), kemudian Kapolda Aceh (Irjen Wahyu), Kapolda Sulut, kemudian ada ibu Ida Utari, lalu junior kami Ahrie Sonta Kapolres, kemudian staf kami Ferli dan dua operator," sambung Listyo. 

Baca juga: Peristiwa Unik, Kapolri Idham Azis Antar Komjen Listyo Jalani Uji Kelayakan ke DPR, Begini Katanya

Listyo menjelaskan, nama-nama tersebut merupakan dari berbagai angkatan di Akpol, mulai dari 1987, 1988,1989, dan 1990.

"Saya sendiri 1991 berserta leting kami dan adek-adek kami. Jadi mohon ini, bahwa saat ini Polri solid," paparnya.

Diantar Kapolri Idham Azis

Sebelumnya diberitakan, ada peristiwa menarik saat calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo akan menjalani fit and proper test di Komisi III DPR RI.

Pada momen itu, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis turut mengantar calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit.

Seusai mengantar Listyo, Idham menuturkan bahwa apa yang dilakukannya itu merupakan tradisi baru di institusi Korps Bhayangkara.

"Saya baru saja mengantar Listyo Sigit Prabowo untuk menjalani fit and proper test dalam rangka pencalonan beliau sebagai Kapolri," kata Idham di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 20 Januari 2021.

"Dengan saya mengantar beliau ini merupakan tradisi baru yang harus kita tumbuh kembangkan dan menjadi pelajaran bagi generasi Polri berikutnya sehingga di dalam internal solid," ujar orang nomor satu di Polri itu.

Menurut Idham, diantarnya Listyo ke DPR adalah bukti bahwa para senior mendukung pencalonan Listyo sebagai Kapolri.

Baca juga: Calon Kapolri Listyo Sigit Prabowo Bisa Buat Jokowi Nyaman hingga 2024

Dia menambahkan, dirinya berserta para perwira tinggi Polri lainnya memiliki tanggung jawab mengawal Listyo hingga dilantik menjadi Kapolri oleh Presiden Joko Widodo.

"Saya juga didampingi oleh senior-senior saya, adik-adik saya bahwa kita semua mempunyai kewajiban untuk mengantar Komjen Listyo Sigit sampai nanti pelantikan beliau oleh presiden sehingga beliau menjadi Kapolri yang definitif," ujarnya.

"Saya juga mohon doa restu kepada teman-teman agar proses fit and proper test beliau akan berjalan dengan lancar. Amin," sebut Idham mengakhiri wawancara.

Sebelumnya, Listyo Sigit Prabowo hadir di Gedung DPR sekira pukul 09.50 WIB.

Dia akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan yang digelar Komisi III DPR RI.

Calon Kapolri Listyo Sigit Prabowo Bisa Buat Jokowi Nyaman hingga 2024

Ketua Pelaksana Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto menilai tidak ada masalah dengan dipilihnya Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri.

Benny beranggapan, kritik yang menilai Listyo Sigit terlalu muda untuk menjadi Kapolri tidak ada hubungannya dengan kemampuan dia.

"Kalau dari kami memetik pengalaman Pak Tito (Karnavian) dulu, tidak ada masalah. Tunjukkan prestasinya, kinerjanya, kemampuannya, semua menerima. Saya yakin bapak presiden mempertimbangkan itu," kata Benny seusai menghadiri rapat di Komisi III, di Gedung DPR, Jakarta, Senin 18 Januari 2021.

Selain itu, kritik juga datang karena Listyo Sigit akan melangkahi dua angkatan setelah Kapolri saat ini Jenderal Idham Azis, yang merupakan Akpol Angkatan 1988. Sementara Listyo merupakan Akpol Angkatan 1991.

Baca juga: Profil Johan Budi, Kini Dirotasi PDIP ke Komisi III DPR yang Diagendakan Uji Kelayakan Calon Kapolri

Benny justru menilai, jika resmi terpilih, Listyo akan memiliki masa jabatan yang panjang dan bersamaan dengan masa jabatan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden hingga 2024.

"Kita lihat ini sampai 2024 masa jabatan presiden, akan lebih nyaman sampai selesai. Daripada nanti dua tahun ganti lagi, dua tahun ganti lagi," ujarnya.

Pendapat senada juga dilontarkan Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti yang menyebut tidak ada persoalan institusi Polri dipimpin oleh seseorang berusia muda ataupun angkatan muda.

"Sepanjang sudah menyandang pangkat Komisaris Jendral, maka sudah dianggap senior, meski angkatan atau usianya lebih muda. Dipimpin senior atau junior bukan merupakan masalah di Polri, soliditas Polri tidak akan goyah," kata Poengky.

Menurutnya, penunjukan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menjadi calon tunggal Kapolri, merupakan hak prerogatif dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sebelumnya pun Kapolri pernah dijabat seseorang berusia 37 tahun.

Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo yang merupakan Kapolri pertama diangkat Presiden Soekarno pada usia 37 tahun.

Dirinya dinilai sukses memimpin senior dan junior anggota Polri selama 14 tahun dan berhasil menjadi ‘Bapak Kepolisian Modern Indonesia’.

"Kita juga melihat contoh Jendral Tito Karnavian yang menjadi Kapolri di usia 51 tahun, melewati lima angkatan seniornya. Terbukti, Pak Tito berhasil memimpin Polri dengan sangat baik," paparnya.

Oleh sebab itu, Poengky menyebut Kompolnas dalam memberikan pertimbangan calon-calon Kapolri, merujuk pada kriteria calon Kapolri sesuai Pasal 11 Ayat (6) UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri.

Tentu prestasi, integritas dan rekam jejak menjadi fokus utama serta masa pensiunnya.

"Kompolnas juga memperhatikan keterwakilan dan memastikan regenerasi di tubuh Polri berjalan dengan baik,” katanya.

Di samping itu, Poengky mengatakan Kompolnas optimistis dengan berjalannya regenerasi di tubuh Polri, akan membuat generasi muda Polri berlomba-lomba meningkatkan profesionalitas dan prestasi untuk dapat melayani, mengayomi, melindungi masyarakat dan menegakkan hukum guna mewujudkan harkamtibmas.

"Dengan begitu, tantangan di internal bagaimana Polri dapat melanjutkan reformasi kultural Polri dengan sebaik-baiknya. Masyarakat masih melihat ada anggota yang melakukan kekerasan berlebihan, arogan dan bergaya hidup mewah," ujarnya.

"Hal itu harus dikoreksi. Ada Peraturan Kapolri tentang HAM, LHKPN, barang mewah yang harus dilaksanakan pimpinan dan seluruh anggota Polri," sambung Poengky.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Didampingi Berbagai Angkatan, Listyo Tunjukkan Internal Polri Solid, 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved