Tugas Berat Joe Biden Yang Akan Dilantik Sebagai Presiden AS, Ada Serangkaian Bencana Harus Diatasi
Hal ini menimbulkan pertanyaan baru tentang bagaimana Biden dapat mulai menyatukan AS yang saat ini sudah mulai berantakan.
TRIBUN-BALI.COM, WASHINGTON DC- Hari ini, Joe Biden akan dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) Rabu 20 Januari 2021.
Tugas Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat kali ini akan sangat berat.
Pasalnya ada banyak bencana yang tengah dihadapi dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Salah satunya adalah pandemi Covid-19 yang tak berujung.
Selama berbulan-bulan Joe Biden sudah bersiap untuk mengatasi pandemi yang menewaskan 4 ribu warga Amerika sehari, dan krisis ekonomi yang menyebabkan jutaan orang di-PHK hingga pemberontakan bersenjata di Gedung Capitol.
Hal ini menimbulkan pertanyaan baru tentang bagaimana Biden dapat mulai menyatukan AS yang saat ini sudah mulai berantakan.
Baca juga: Toko Senjata di AS Diserbu Pembeli Jelang Pelantikan Presiden Joe Biden, Ini Yang Dikhawatirkan
Pakar politik dari Virginia Tech, yang juga anggota White House Transition Project non-partisan. Karen Hult mengatakan bahwa ini akan melelahkan.
"Yah, paling tidak, ini adalah momen yang melelahkan, dan jelas belum pernah terjadi," kata Karen Hult.
“Tingkat ancaman yang dilaporkan di Washington DC dan seluruh negara ini menjadi keprihatinan besar. Juga ada kekhawatiran tentang orang-orang yang tidak hanya menolak hasil pemilu, tapi juga tidak mengakui pemerintah sebagai entitas yang seharusnya dapat mereka hormati. Semua itu sangat menyulitkan bagi seorang presiden yang baru menjabat,” lanjutnya.
Baca juga: Kemarahan Donald Trump Saat Tahu Banyak Bintang Akan Hadiri Pelantikan Joe BIden Sebagai Presiden AS
Selain itu, Senat akan menggelar sidang pemakzulan kedua terhadap Donald Trump segera setelah Biden menjabat.
Senat juga harus menggelar sidang pengukuhan terhadap banyak orang yang dicalonkan Biden menjadi anggota kabinet.
Pertemuan berbagai peristiwa itu menjadi salah satu pembukaan yang paling rumit secara logistik dan politis bagi pemerintahan baru dalam sejarah modern.
Pakar sejarah kepresidenan dari Universitas Virginia, Barbara Perry mengemukakan, "Biden mungkin menghadapi kombinasi tahun 1861 dan 1933.
Lincoln menghadapi pemisahan negara dari Union dan perang saudara yang kemudian meletus.
Sedangkan Franklin Roosevelt menghadapi keterpurukan ekonomi dan depresi di seluruh dunia."
Dengan ketegangan dan perpecahan yang mendekati paling tinggi sepanjang masa, sejarawan itu berpandangan Biden perlu menghidupkan kembali reputasinya di Senat sebagai pembuat kesepakatan dan bergerak cepat, untuk menunjukkan bahwa tindakan bipartisan untuk mengatasi sejumlah tantangan yang multi dimensi itu, tidak hanya mungkin dilakukan namun juga harus segera dilakukan.
Perry menilai janji Biden untuk menjadi presiden bagi semua warga Amerika adalah suatu permulaan.
Langkah selanjutnya adalah mengajak warga Amerika Serikat melupakan Donald Trump. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dilantik Jadi Presiden AS, Joe Biden Bakal Hadapi Serangkaian Bencana yang Belum Pernah Terjadi",