Bisnis

Tingkatkan Pendeteksian Keamanan Siber, BSSN dan Huawei Gelar Lokakarya Honeynet Project di Bali

program penuh komitmen BSSN guna memperkuat ketahanan nasional, serta untuk meningkatkan kapabilitas aparat Pemda di bidang keamanan siber yang makin

Penulis: Karsiani Putri | Editor: Noviana Windri
Dok. Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN)
Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN) berkolaborasi dengan Huawei Indonesia menggelar lokakarya yang mengusung tema ‘Peran Honeynet Pada Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)’ pada Rabu 20 Januari 2021 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN) berkolaborasi dengan Huawei Indonesia menggelar lokakarya yang mengusung tema ‘Peran Honeynet Pada Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)’. 

Lokakarya yang digelar di Bali pada Rabu 20 Januari 2021 ini merupakan bagian dari Honeynet Project, program penuh komitmen BSSN guna memperkuat ketahanan nasional, serta untuk meningkatkan kapabilitas aparat Pemda di bidang keamanan siber yang makin dibutuhkan seiring dengan penerapan SPBE sebagai bagian dari transformasi digital untuk peningkatan kompetensi bangsa dan negara. 

Lokakarya ini menghadirkan Deputi I Bidang Identifikasi Dan Deteksi BSSN Irjen Pol. Dono Indarto, S.I.K., M.H., Direktur Deteksi Ancaman BSSN Dr. Sulistyo, Vice President Public Affairs and Communications Huawei Indonesia, Ken Qi dan Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Bali, I Wayan Suarjana sebagai pembicara utama. 

Terkait dengan kebutuhan edukasi yang bersifat teknis, selain digelar secara daring, lokakarya juga diselenggarakan secara luring dengan jumlah peserta terbatas dan secara tegas mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan.

Irjen Pol. Dono Indarto, S.I.K., M.H., mengatakan keamanan siber telah menjadi isu penting seiring dengan tingginya penggunaan teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) yang telah mendorong peningkatan frekuensi ancaman serta serangan siber.

Baca juga: Dituduh Terafiliasi dengan Militer China, Xiaomi Masuk Daftar Hitam AS Susul Huawei

Baca juga: Resmi Masuk Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasi Huawei Nova 7

Baca juga: Provinsi Bali dan Balai Sertifikasi Elektronik BSSN Tanda Tangan Perjanjian Kerja Sama

Ia juga mengingatkan bahwa keamanan siber menjadi tanggung jawab seluruh komponen, baik pemerintah, pihak swasta, akademia maupun publik, mengingat potensi terjadinya ancaman siber makin meningkat sehingga diperlukan keseriusan dan kepedulian semua pihak dalam menyikapinya.

Berdasarkan data hasil pemantauan layanan Honeynet BSSN sepanjang tahun 2020 yang tersebar di 71 titik yang meliputi sektor Pemerintah, IIKN dan akademik, telah terjadi 246.432.010 serangan siber dan 190.599 serangan malware. 

Oleh karena itu, untuk menjamin keberlangsungan pelaksanaan SPBE dan optimalisasi keamanannya, diperlukan kemampuan mengelola keamanan informasi untuk meminimalkan dampak risiko keamanan informasi seperti yang tertuang pada Peraturan Presiden Nomor 95 tahun 2018. 

Irjen Pol. Dono Indarto, S.I.K., M.H., juga menjelaskan bahwa faktor keamanan informasi adalah salah satu fokus penting dalam penyelenggaraan SPBE. 

Standar keamanan SPBE sendiri meliputi standar keamanan Aplikasi, Pusat Data Nasional, Data dan Informasi, Sistem Penghubung Layanan dan Keamanan Jaringan. 

"Inilah yang mendasari komitmen kuat BSSN dalam terus berupaya meningkatkan kualitas SDM siber di lingkungan Pemerintah, baik pusat maupun daerah guna memperkecil kemungkinan gangguan keamanan informasi pada penyelenggaraan SPBE. Apresiasi yang tinggi kami sampaikan kepada Huawei Indonesia dan Pemerintah Provinsi Bali yang telah bekerja sama menyelenggarakan kegiatan ini," ujar Irjen Pol. Dono Indarto, S.I.K., M.H. 

Sementara itu, Vice President Public Affairs and Communications Huawei Indonesia, Ken Qi dalam sambutannya mengatakan bahwa kebutuhan akan penerapan Sistem  Pemerintahan Berbasis Elektronik atau SPBE merupakan keniscayaan di era yang serba  terkoneksi secara digital, memiliki peran strategis dan krusial, dan perlu mendapatkan  dukungan yang kuat dan penuh komitmen baik dari sisi infrastruktur, keamanan, maupun  kompetensi SDM.  

Ia menjelaskan, sebagai pengembang solusi TIK dunia, Huawei memahami bahwa SPBE mampu menjadi fondasi kuat berjalannya tatakelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, tepercaya, dan memiliki kredibilitas.

Dalam konteks pandemi, SPBE juga dapat diandalkan  untuk mengelola informasi akurat terkait upaya-upaya pemulihan bersama.  

"Disisi lain, kami juga memiliki kepedulian tinggi terhadap segala bentuk upaya untuk memperkuat keamanan siber yang sangat dibutuhkan untuk keberlanjutan misi-misi kritikal. Oleh karena itu, Huawei Indonesia sangat antusias untuk mendukung upaya BSSN meningkatkan literasi dan kapabilitas pemangku kepentingan terkait keamanan siber,  termasuk tentang Honeynet sebagai upaya serius melakukan pendeteksian dan analisis ancaman siber sedini mungkin," ujar Ken Qi. 

Baca juga: Wujudkan E-Government, Pemprov Bali Tanda Tangani MoU Pemanfaatan Sertifikat Elektronik dengan BSSN

Honeynet Project sendiri merupakan bagian dari upaya BSSN dalam menjaga keamanan nasional melalui pendeteksian serangan siber. 

Honeynet merupakan sistem yang didesain  khusus untuk mengetahui, merekam berbagai pola dan jenis aktivitas serangan siber yang  kemudian digunakan sebagai bahan dasar analisis lanjutan upaya pegelolaan serangan siber. 

Direktur Deteksi Ancaman BSSN Dr. Sulistyo, mengatakan bahwa literasi tentang peran Honeynet dalam ketahanan dan keamanan siber nasional diyakini akan  terus meningkat berkat sinergi multiple-helix yang terbangun antara BSSN dengan berbagai pemangku kepentingan dalam ekosistem digital di Indonesia.

"Dukungan alih pengetahuan dari Huawei Indonesia sebagai pakar di bidang TIK sangat dibutuhkan untuk mempercepat peningkatan kapabilitas dan kompentensi ekosistem, terutama para SDM-nya, terutama dalam memahami isu-isu serta tantangan di bidang teknologi digital yang memiliki implikasi pada  keamanan siber yang harus diantisipasi. Terima kasih untuk Huawei Indonesia," ujarnya dalam siaran pers pada Kamis 21 Januari 2021. 

Sambutan positif terhadap dukungan Huawei Indonesia juga disampaikan oleh Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Bali, I Wayan Suarjana.

Menurutnya, kemampuan melakukan analisis dan deteksi dini terhadap ancaman siber menjadi kunci penting bagi semua pihak dalam mengantisipasi berbagai ancaman dan menyiapkan  mitigasinya. 

"Kami mengapresiasi partisipasi Huawei Indonesia dalam program peningkatan 

literasi dan pengembangan kompetensi aparat Pemda di bidang keamanan siber serta Honeynet. Kami berharap, komitmen Huawei Indonesia menginspirasi seluruh ekosistem untuk  memperkuat sinergi demi tercapainya tujuan transformasi digital secara aman seperti yang dicita-citakan," kata I Wayan Suarjana. (*) 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved