Israel
Lebih Dari 12.400 Warga Israel Positif Covid-19 Setelah Jalani Vaksinasi
Mengutip laporan surat kabar Israel, Haaretz, Selasa 20 Januari 2021, 6,6% dari 189.000 orang yang divaksinasi dan menjalani tes terjangkit
TRIBUN-BALI.COM, TEL AVIV - Belasan ribu orang Israel terkonfirmasi positif COvid-19 setelah divaksin.
Jumlah tersebut mencapai ebih dari 12.400 warga Israel.
69 orang di antaranya sudah mendapatkan dosis kedua vaksin virus corona baru, demikian dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Israel.
Mengutip laporan surat kabar Israel, Haaretz, Selasa 20 Januari 2021, 6,6% dari 189.000 orang yang divaksinasi dan menjalani tes terjangkit virus corona.
Hal itu terjadi setelah mereka mendapatkan vaksin.
Baca juga: WHO Bocorkan Akan Ada Vaksin Covid-19 Yang Tidak Perlu Disuntikkan ke Tubuh
Berdasarkan data kementrian kesehatan Israel, disebutkan bahwa 5.348 orang terinfeksi virus corona hingga seminggu setelah mendapatkan vaksin atau 5,4% dari 100.000 orang yang sudah divaksinasi.
Lalu, 5.585 orang lagi terjangkit virus corona antara hari ke-8 dan ke-14 setelah mendapatkan vaksin pertama, atawa 8,3% dari 67.000 orang yang divaksinasi dan dites virus selama periode itu.
Baca juga: Melaju Kencang Terobos Lampu Merah di Denpasar Bali, Ambulans Pembawa Pasien Covid-19 Ditabrak Mobil
Ternyata, orang-orang juga positif Covid-19 setelah dua minggu mendapatkan dosis pertama, antara hari ke-15 dan ke-21, periode di mana kekebalan parsial semestinya tercipta.
Dari 20.000 orang yang dites selama periode pasca-vaksin ini, 1.410 dinyatakan positif Covid-19 atau 7,2%.
Kemudian, dari 3.199 orang yang melakukan tes virus corona antara hari ke-22 dan ke-28 setelah vaksin pertama, 84 terpapar virus corona atau 2,6%, termasuk 69 orang yang sudah dua kali divaksinasi.
Satu dosis kurang efektif
Sekitar 2,15 juta orang telah divaksinasi di Israel selama sebulan terakhir menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech, tercepat di dunia, dengan 300.000 di antaranya sudah mendapatkan dosis kedua yang bergulir mulai pekan lalu.
Tetapi, catatan kehati-hatian datang dari Nachman Ash, Komisioner Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Israel.
"Satu dosis tampaknya kurang efektif dari yang kami kira," katanya kepada Army Radio.
Sementara tes serologis terhadap karyawan Sheba Medical Center di Tel Hashomer seminggu setelah mereka menerima dosis kedua vaksin Pfizer-BioNTech menunjukkan, dari 102 karyawan yang diuji, 100 memiliki tingkat antibodi antara 6 hingga 20 kali lebih tinggi.