Berita Buleleng

Update Covid di Buleleng Bali 2 Februari 2021, Kasus Positif Bertambah 15 Orang, Meninggal 1 Orang

Kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Buleleng, Bali, pada Selasa 2 Februari 2021 bertambah sebanyak 15 orang.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Sekda Buleleng, Gede Suyasa - Update Covid-19 di Buleleng Bali 2 Februari 2021, Kasus Positif Bertambah 15 Orang, Meninggal 1 Orang 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Buleleng, Bali, pada Selasa 2 Februari 2021 bertambah sebanyak 15 orang.

Selain itu juga terdapat penambahan satu kasus meninggal dunia, dengan hasil swab test positif Covid-19.

Sekda Buleleng, juga sebagai Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa mengatakan, kasus baru terkonfirmasi ini tidak ada kaitannya dengan klaster sebelumnya, khususnya di Desa Pegadungan, Kecamatan Buleleng.

Artinya 15 kasus baru ini ditemukan tersebar di beberapa titik.

Esok, Nakes di Denpasar Bali Ikut Vaksin Covid-19 Massal, Tak Perlu Nunggu SMS

Pasien Covid-19 yang Meninggal di Karangasem Bali Capai 59 Kasus

Sembari Monitoring Kamtibmas, Ini Cara Polda Bali Tekan Kasus Penularan Covid-19

Dengan rincian dua orang asal Kecamatan Busungbiu, dua orang asal Kecamatan Gerokgak, enam orang asal Kecamatan Buleleng, satu orang asal Kecamatan Sawan.

Satu orang asal Kecamatan Kubutambahan, dan satu orang lainnya asal Kecamatan Banjar.

“Untuk di Desa Pegadungan, hari Minggu kemarin kan ada 32 orang yang di swab test, hasilnya nihil semua. Tidak ada kasus baru yang ditemukan di desa tersebut. Namun pengawasan ketat aktivitas masyarakat di desa itu tetap dilaksanakan sampai 13 Februari. Masyarakat juga diimbau untuk tidak lengah dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan,” jelasnya.

Selain terdapat penambahan 15 kasus baru terkonfirmasi, Suyasa juga menyebut terdapat penambahan satu kasus kematian dengan hasil swab test positif Covid-19.

Di mana, pasien merupakan warga asal Kecamatan Buleleng, berjenis kelamin perempuan dan berusia 61 tahun.

Pasien mulanya dilarikan ke RSUD Buleleng pada Minggu 31 Januari 2021 lalu, dengan keluhan lemas, demam, batuk, nafsu makan menurun.

Selain itu, pasien juga memiliki riwayat penyakit hiponatremi dan diabetes tipe 2.

Setelah di swab test, hasilnya positif Covid-19.

Pasien kemudian dirawat di ruang isolasi selama dua hari, dan meninggal dunia pada Selasa 2 Februari 2021.

Dengan adanya penambahan ini, secara kumulatif kasus kematian dengan hasil swab test positif Covid-19 di Buleleng mencapai 80 orang.

Selain itu juga terdapat penambahan 25 pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh.

Sehingga sisa pasien yang masih menjalani perawatan berjumlah 165 orang.

Di sisi lain, terkait rencana rapid test acak yang akan diselenggarakan oleh Kodim 1609/Buleleng di Pura Jagatnatha pada hari raya Pagerwesi, Suyasa menyebut hal itu dilakukan atas inisiatif anggota TNI untuk mengendalikan penyebaran Covid-19.

Namun ia berpesan agar pelaksanaan rapid test acak dapat dilakukan di jaba pura.

“Saat hari raya Pagerwesi kami juga akan menurunkan tim dari Satpol PP dan kepolisian untuk mengurai. Kami tidak melarang umat untuk sembahyang, tapi jumlahnya harus dibatasi, jangan sampai terjadi kerumunan,” tutupnya.

Rapid Test Acak di Buleleng Bali, Dua Ditemukan Reaktif

Kodim 1609/Buleleng melaksanakan rapid test antigen acak, pada Rabu 3 Februari 2021.

Rapid test dilaksanakan di dua lokasi, yakni di Pura Jagatnatha Buleleng dan di sepanjang jalan Diponegoro, Singaraja, Bali.

Dari puluhan orang yang di rapid test antigen itu, ada dua yang hasilnya dinyatakan reaktif.

Keduanya berjenis kelamin laki-laki, asal Kecamatan Seririt, dan Kecamatan Buleleng.

Rencananya, dua warga yang hasil rapid testnya reaktif ini akan di swab test pada Kamis 4 Februari 2021 besok, untuk lebih memastikan apakah mereka positif terpapar Covid-19 atau tidak.

Hingga pukul 10.30 Wita, kegiatan rapid test di sepanjang Jalan Diponegoro ini masih berlangsung.

Sejumlah pengendara maupun pedagang yang ada di Pasar Anyar diminta kesediaannya untuk mengikuti rapid test acak ini.

Dandim 1609/Buleleng, Letkol Inf Mohammad Windra Lisrianto mengatakan, rapid test acak ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi pihaknya untuk mencegah penularan Covid-19 semakin meluas.

Rapid test acak ini, sebut Windra sifatnya tidak dipaksakan.

Test hanya dilakukan kepada warga yang bersedia.

"Rapid test ini kami lakukan sebagai bentuk antisipasi, agar penularan dapat ditekan dan dikendalikan. Di Pura Jagatnatha kami lakukan karena sesuai perintah Satgas Provinsi dan Kabupaten, klaster upacara agama dan adat harus jadi konsentrasi penuh. Jangan sampai terjadi penyebaran Covid di tempat-tempat ibadah," jelasnya.(*).

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved