Pengusaha Hotel Banyak Yang Jual Aset Imbas Pandemi Covid-19, Ini Kata Astindo 

Menurutnya hal tersebut wajar karena krisis ekonomi akibat pandemi corona betul-betul menghantam ekosistem pariwisata di Indonesia.

Editor: Eviera Paramita Sandi
Tangkapan layar OLX
Hotel Le Meridien di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, dijual seharga Rp 2,7 triliun oleh akun Best Properties Indonesia di marketplace OLX 

"Properti mereka (dijual), karena sudah tutup. Karena sudah tutup ya ngapain. Sudah tak ada kekuatannya," tuturnya seperti dilansir Tribun Jogja.

Sebelumnya seperti diberitakan Kompas.com, iklan penjualan properti di sejumlah marketplace dijejali oleh penjualan sejumlah hotel di Jakarta. 

Salah satu hotel yang dijual di marketplace tersebut adalah Hotel Goodrich di Kemang, Jakarta Selatan, dengan harga Rp 26,8 miliar.

Seorang pengiklan atas nama akun Ogi Nugraha di OLX pada 25 Januari 2021 menjual hotel tersebut. 

Tak hanya itu, Hotel Ibis Budget Jakarta, Tanah Abang, Jakarta Pusat, dijual Rp 85 miliar.

Hotel Ibis Budjet Jakarta dijual oleh akun Aldila Aspan pada 1 Februari 2021.

Kemudian, Hotel Le Meridien di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, dijual seharga Rp 2,7 triliun oleh akun Best Properties Indonesia di OLX.

Iklan penjualan Hotel Le Meridien juga ada di beberapa marketplace lainnya.

Ada pula sejumlah hotel lain yang dijual melalui marketplace.

Saat dikonfirmasi, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia ( PHRI) Jakarta Sutrisno mengatakan, fenomena menjual hotel memang terjadi di Jakarta.

Fenomena menjual hotel diperparah dengan adanya pandemi Covid-19.

“Jual hotel itu sebelum pandemi Covid-19 sudah ada. Akibat pandemi, itu lebih banyak yang jual hotel. Kalau dilihat di iklan-iklan online itu banyak sekali, sudah banyak di Jakarta,” kata Sutrisno saat dihubungi Kompas.com, Rabu 3 Februari 2021 malam.

Menurut Sutrisno, penjualan hotel-hotel di Jakarta saat pandemi Covid-19 dilakukan agar menghindari kerugian.

Pasalnya, biaya operasional hotel dan pembayaran kredit terap berjalan.

“Kalau telat bayar kredit, dendanya akan menumpuk. Jadi harus dijual, kecuali ada investor mau nutup dulu cicilan. Semakin hari kalau tidak dibayar kreditnya kan semakin menumpuk,” tambah Sutrisno.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved