Inggris Laporkan Pemberian Vaksin Covid-19 Telah Selamatkan Banyak Nyawa

Data kesehatan pun memperlihatkan tingkat infeksi pada mereka yang berusia di atas 80 tahun telah menurun dalam sebulan terakhir.

Editor: DionDBPutra
Tribun Bali/Rizal Fanany
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. Pakar kesehatan Inggris menyebut pemberian vaksin Covid-19 di negara itu merupakan sebuah kesuksesan. Vaksin Covid-19 telah menyelamatkan banyak nyawa. 

TRIBUN-BALI.COM, LONDON - Pakar kesehatan Inggris menyebut pemberian vaksin Covid-19 di negara itu merupakan sebuah kesuksesan. Vaksin Covid-19 telah selamatkan banyak nyawa.

Menurut Profesor Anthony Harnden dari komite gabungan untuk vaksinasi dan imunisasi Inggris, mereka yang sudah divaksin dosis pertama mengalami tingkat perlindungan tinggi.

Data kesehatan pun memperlihatkan tingkat infeksi pada mereka yang berusia di atas 80 tahun telah menurun dalam sebulan terakhir.

Public Health England berencana menyiarkan secara resmi data tersebut kepada publik Inggris dalam minggu ini.

Varian Baru Virus Corona yang Mengganas di Inggris Sudah Masuk Singapura Melalui Seorang Pelajar

Varian Baru Virus Corona Menyebar Lebih Cepat di Inggris, Negara Eropa Ini Langsung Tutup Perbatasan

Varian Baru Virus Corona Disebut Menyebar Lebih Cepat, 21 Negara Ini Stop Penerbangan dari Inggris

Menurut Profesor Anthony Harnden mengatakan, penurunan tingkat infeksi pada lansia itu bisa terjadi karena jumlah orang yang diberi dosis vaksin meningkat di atas 11 juta.

“Strategi Pemerintah memperpanjang interval antara dua dosis berarti kami telah mampu melindungi lebih banyak orang dan tidak diragukan lagi menyelamatkan lebih banyak nyawa,” kata Harnden eperti dikutip Daily Mail.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan komendasikan agar dosis kedua vaksin Pfizer ditunda pemberiannya kepada seseorang maksimal hanya enam minggu.

Sementara Badan Obat-obatan Eropa mengatakan seharusnya hanya tiga minggu.

Pekan lalu Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memuji NHS atas upaya yang luar biasa memvaksinasi 10 juta orang Inggris demi melawan pandemi Covid-19.

Menghormati pencapaian istimewa itu dalam konferensi pers di Downing Street, Johnson berterima kasih kepada semua orang yang terlibat dalam peluncuran vaksin, mulai dari ilmuwan, pengemudi pengiriman, hingga apoteker.

"Dan berkat usaha mereka, yang paling kolosal dalam sejarah Pelayanan Kesehatan Nasional kita, kita hari ini telah melewati tonggak sejarah itu," kata Perdana Menteri Inggris yang menjabat sejak 2019 itu.

Dengan menyuntik rata-rata 400.000 orang setiap hari, Inggris berada di jalur yang tepat untuk mencapai targetnya.

Target Inggris adalah memberikan dosis vaksin pertama kepada 14 juta orang Inggris yang paling rentan pada 15 Februari 2021.

Dengan meredanya kasus dan kematian serta peluncuran vaksin yang melonjak lebih cepat dari jadwal tersebut, PM Boris Johnson mulai meningkatkan persiapan inokulasi bagi anak-anak.

Mereka diharapkan bisa kembali ke ruang kelas mulai 8 Maret 2021 mendatang.

Pada hari Minggu 7 Februari 2021 , rincian data yang diterbitkan oleh Departemen Kesehatan Inggris menunjukkan 15.845 kasus harian baru tercatat di Inggris, turun 25 persen dari 21.088 kasus harian seminggu sebelumnya.

Dalam periode yang sama jumlah kematian terkait virus corona turun 36 persen minggu-ke-minggu, dari 587 menjadi 373.

Angka tersebut berdasarkan data resmi terbaru, yang menunjukkan lockdown ketiga telah membatasi penularan virus.

Tuntutan untuk merealisasikan temuan kasus kurang dari 1.000 per hari pun semakin nyata.

Sebelumnya Perdana Menteri Inggris memperingatkan kepala rumah sakit bahwa harus ada kurang dari 1.000 kasus virus corona per hari, sebelum penguncian nasional ketiga dapat dilonggarkan pemerintah.

Kepala eksekutif Penyedia NHS Chris Hopson mendesak Johnson tidak mencabut pembatasan atau mengambil risiko potensi gelombang keempat infeksi.

Meski saat ini, 22 persen dari semua yang berusia di atas 18 tahun di Inggris telah divaksin.

Tuntutannya berarti bahwa kasus harian Covid-19 harus turun secara mengejutkan 95 persen, dari jumlah saat ini 18.262. Itu supaya kasus bisa tercatat kurang dari 1.000 kasus per hari.

Dengan penurunan mingguan saat ini (25 persen), dibutuhkan waktu 14 minggu untuk mencatat kurang dari 1.000 kasus.

Artinya beberapa bentuk pembatasan akan tetap diberlakukan di Inggris hingga setidaknya 15 Mei 2021 mendatang.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul Kasus Turun 25 Persen Seminggu, Inggris Klaim Perpanjangan Jeda Dosis Kedua Vaksin Covid-19 Selamatkan Banyak Nyawa

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved