Prabowo Ingatkan Kader Gerindra Jangan Bikin Gaduh di Tengah Pandemi Covid-19
Menurut Prabowo Indonesia sudah mengalami kesulitan yang sangat banyak, terutama karena pandemi Covid-19 yang berdampak parah ke aspek perekonomian.
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Partai Gerindra resmi menginjak usia 13 Tahun pada 6 Februari 2021.
Pada usia yang sudah lebih dari satu dekade itu, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengingatkan sejumlah capaian dan apa yang tak boleh dilakukan kader partainya di tengah kesulitan karena pandemi Covid-19.
Satu hal yang diingatkan Prabowo adalah, kader Gerindra tidak boleh membuat kegaduhan di tengah pandemi.
”Jangan ada kader kita yang justru di tengah kesulitan bangsa memperparah dengan menimbulkan isu-isu atau kegaduhan-kegaduhan yang tidak perlu,” kata Prabowo dalam pidatonya, Senin 8 Februari 2021.
Menurut Prabowo, Indonesia sudah mengalami kesulitan yang sangat banyak, terutama karena pandemi Covid-19 yang berdampak parah ke perekonomian.
• Anies Baswedan dan Prabowo Subianto Bertemu Empat Mata, Kira-Kira Bahas Apa Ya
• Cucu Pendiri NU Jadi Wakil Ketua Umum Gerindra, Ini Kata Prabowo Subianto
• Edhy Prabowo Tersangka Korupsi, Begini Sikap Tegas Prabowo Subianto
”Untuk itu saya minta seluruh keluarga besar Gerindra semakin kompak, semakin bersatu, semakin utuh, semakin percaya diri, semakin percaya kepada pimpinan. Mari Gerindra menjadi salah satu kekuatan yang membantu penyelesaian masalah-masalah bangsa,” ujarnya.
Prabowo mengaku optimistis melihat masa depan. Namun di satu sisi ia menekankan kader Gerindra juga harus tetap waspada, tak boleh lupa diri dan besar kepala.
"Semakin diberi kepercayaan, semakin kita rendah hati. Ingat ilmu nenek moyang kita. Ilmu pendekar, ilmu padi. Semakin berisi semakin menunduk, rendah hati ciri khas seorang pendekar, bukan rendah diri. Berani tapi rendah hati, setia rendah hati. Teguh rendah hati," ujar Prabowo.
Partai Gerindra didirikan 6 Februari 2008. Setahun berselang pada Pemilu 2009, Gerindra langsung bisa masuk ke Parlemen.
Bahkan kini Gerindra menjadi partai tiga besar peraih kursi terbanyak di DPR RI. Dua pos menteri di Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin juga diisi oleh kader Gerindra. Prabowo menjadi Menteri Pertahanan dan Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Meski demikian, Prabowo mengatakan partainya belum berkuasa mutlak di Indonesia. Dengan kenyataan itu, ia meminta kadernya tak patah semangat.
"Bahwa kita masih belum bisa berkuasa dengan mutlak, itu tidak menjadi sesuatu yang harus menurunkan semangat," kata Prabowo.
Prabowo mengakui dirinya dan seluruh kader Gerindra masih memiliki keinginan berkuasa sepenuhnya di Indonesia. Namun, kekuasaan itu harus mendapat izin rakyat. Mantan Danjen Kopassus itu ingin kekuasaan yang diraih nanti adalah hasil perjuangan secara konstitusional.
"Kita ingin berkuasa dengan izin rakyat, kita ingin berkuasa dengan perjuangan yang baik. Tapi jangan pernah ragu bahwa kita terus punya keyakinan bahwa kita mampu memperbaiki bangsa ini," ujarnya.
Di sisi lain Prabowo juga mengingatkan kadernya agar memandang rival politik bukan sebagai musuh. Ia mengatakan, semua musuh politik sejatinya adalah saudara yang mesti dihargai dan dihormati.