Juventus Vs Inter Milan, Conte Terlibat Ribut dengan Presiden Juventus hingga Acungkan Jari Tengah

Pelatih Inter Milan, Antonio Conte, justru memulai bentrok baru dengan kubu Juventus setelah tertangkap kamera mengacungkan jari tengah

Editor: Kambali
Lars Baron / POOL / AFP
Pelatih Inter Milan Italia Antonio Conte merayakan pertandingan semifinal Liga Eropa UEFA, Inter Milan Vs Shakhtar Donetsk di Duesseldorf, Jerman pada 17 Agustus 2020. 

TRIBUN-BALI.COM - Duel antara Juventus Vs Inter Milan pada leg kedua semifinal Coppa Italia pada Selasa, 9 Februari 2021 atau Rabu dini hari berjalan dengan tensi panas, termasuk di tepi lapangan.

Laga tersebut sejatinya berakhir dengan kedudukan imbang tanpa gol, yang membuat Juventus melaju ke partai puncak ajang tersebut berkat keunggulan agregat 2-1 atas Inter.

Namun, sengitnya pertemuan kedua tim tidak langsung mereda setelah wasit Maurizio Mariani meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan.

Pelatih Inter Milan, Antonio Conte, justru memulai bentrok baru dengan kubu Juventus setelah tertangkap kamera mengacungkan jari tengah kepada barisan staf serta pemain cadangan tim lawan.

Presiden Juventus Terlibat Perang Kata dengan Pelatih Inter Milan, Bermula dari Provokasi Conte Ini

Bahkan, provokasi Conte memancing emosi Presiden Juventus, Andrea Agnelli, yang membalas dengan seruan sumpah serapah kepada mantan pelatih klubnya itu dari tribune penonton.

Konflik di antara keduanya dikabarkan berlanjut di lorong ruang ganti pemain dan melibatkan Direktur Juventus, Fabio Paratici, dan Manajer Inter, Lele Oriali, seperti dilansir dari La Gazetta dello Sport.

Perseteruan di antara Agnelli dan Conte sejatinya bermula ketika Conte memutuskan mengakhiri masa jabatannya sebagai pelatih Juventus pada Juli 2014.

Conte dikabarkan memilih mundur dari klub asal Turin tersebut karena tidak mendapat dukungan penuh untuk membeli pemain pilihannya di bursa transfer.

Update Jadwal Babak 32 Besar Liga Eropa, Venue Real Sociedad vs Manchester Pindah ke Markas Juventus

Wakil Presiden Juventus, Pavel Nedved (kanan), bersama Presiden Juventus, Andrea Agnelli (kiri), menonton laga semifinal Coppa Italia Juventus vs AC Milan pada 12 Juni 2020 di Stadion Allianz, Turin, pada 12 Juni 2020.
Wakil Presiden Juventus, Pavel Nedved (kanan), bersama Presiden Juventus, Andrea Agnelli (kiri), menonton laga semifinal Coppa Italia Juventus vs AC Milan pada 12 Juni 2020 di Stadion Allianz, Turin, pada 12 Juni 2020. (AFP/MIGUEL MEDINA)

Keputusan tersebut membuat direksi Juventus mengambil pilihan untuk menggantinya dengan Massimiliano Allegri.

Langkah itu justru sukses menghadirkan lima gelar juara kompetisi teratas Liga Italia, Serie A, untuk Juventus secara beruntun hingga masa jabatannya berakhir pada 2019.

Dalam periode tersebut, Agnelli pernah berujar bahwa Allegri mampu menyelesaikan tugas orang lain yang dianggap belum sepenuhnya tuntas.

Pernyataan tersebut memancing reaksi Conte, yang lantas menyindir Agnelli tidak dewasa dan kurang berterima kasih.

Mantan pelatih timnas Italia itu kemudian justru menerima pekerjaan sebagai juru taktik untuk tim rival Juventus, Inter Milan, pada Mei 2019.

Hasil Coppa Italia, Sukses Jegal Inter, Pirlo Beri Komentar Soal Peluang Juara Juventus di Final

Keputusan ini semakin menyulut amarah pendukung Juventus, yang menuding Conte sebagai pembelot dalam rivalitas di antara kedua kubu.

Menariknya, bergabungnya Conte menuju Inter terjadi berkat "andil" Agnelli, yang secara sepihak menolak ide dari Paratici dan direktur lain, Pavel Nedved, untuk kembali menggunakan jasa mantan gelandangnya itu.

Pada akhirnya, Juventus lebih menjatuhkan pilihan untuk mengangkat Maurizio Sarri, yang kemudian dipecat pada Agustus 2020 lalu. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ribut di Coppa Italia, Ini Kisah Konflik Antonio Conte dan Andrea Agnelli.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved