Liga Italia
Sambut Imlek 2021, Klub Liga Italia Serie A Juventus Luncurkan Jaket Bomber Bergambar Khusus Ini
Klub Liga Italia Serie A Juventus jelang Imlek 2021 yang jatuh pada Jumat 12 Februari 2021, turut menyambut merayakan hari Raya Imlek.
TRIBUN-BALI.COM, -- Klub Liga Italia Serie A Juventus jelang Imlek 2021 yang jatuh pada Jumat 12 Februari 2021, turut menyambut merayakan hari Raya Imlek.
Bianconerri, julukan Juventus punya cara khusus untuk meramaikan hari perayaan Tahun Baru China atau menyambut Imlek dengan memperkenalkan jaket bomber yang di belakangnya punya motif Tahun Kerbau Logam.
Hal tersebut terpantau dalam unggahan dalam akun Instagram resmi @juventus yang memperlihatkan beberapa pemain Juventus mengenakan jaket bomber yang berdesign khusus Tahun Kerbau Logam.
• Hasil Coppa Italia, Sukses Jegal Inter, Pirlo Beri Komentar Soal Peluang Juara Juventus di Final
• Fakta dan Rekor Ciamik Juventus Tampil di Final Coppa Italia, Pirlo Turut Samai Rekor 8 Pelatih Ini


Tampak juga sang megabintang Cristiano Ronaldo mengenakan bomber jaket tahun kerbau logam khusus menyambut Tahun Baru China.
Sementara itu mengutip dari laman Juventus Official Online store, menyambut imlek 2021, bomber jaket yang khusus diluncurkan menyambut Tahun Baru China ini dijual senilai 119 euro atau Rp 2 juta dengan kurs 1 Euro senilai Rp 16.943.
• Melenggang ke Final Coppa Italia, Juventus Catatkan Rekor Baru Ini
• Hasil Coppa Italia: Juventus Imbang Lawan Inter Milan, Bianconerri ke Final
Komentar Pirlo Melangkah Final Coppa Italia
Sukses membawa Juventus ke final Coppa Italia, bagi sosok pelatih Andrea Pirlo merupakan satu pembuktian kerja keras eks pemain Timnas Italia ini.
Kepiawaian Andrea Pirlo meracik Cristiano Ronaldo dkk dan membawa Juventus menyudahi Inter Milan di semifinal Coppa Italia musim 2020/2021 di Stadion Allianz Arena, Rabu 10 Februari 2021 dini hari tadi.
Juventus unggul agregat atas Inter Milan 2-1, dan menyingkirkan I Nerazurri. Atas keberhasilan Juventus ke final Coppa Italia, Andera Pirlo angkat bicara terkait timnya.
Melangkah ke final Coppa Italia, sang alenatore Juventus memiliki kesan tersendiri.
Lebih-lebih setelah mengalahkan rival beratnya di Liga Italia Serie A, Inter Milan. Di musim perdananya bersama Juventus, Andrea Pirlo menyegel tiket final Coppa Italia.
Kini, pelatih Juventus ini berpeluang mencatatkan namanya untuk mempersembahkan gelar juara keduanya via final Coppa Italia.
Menyikapi keberhasilan timnya lolos ke final Coppa Italia, Pirlo mengaku sudah merencanakan hal tersebut sejak ditunjuk sebagai juru taktik Juventus.
Tak hanya menargetkan Final Coppa Italia saja, Pirlo menyebut juga memiliki target memenangkan Super Coppa Italia dan lolos 16 besar Liga Champions.
"Saya berharap demikian, sebagai debutan memang rencana saya bisa memenangkan Supercoppa, mencapai final Coppa Italia, dan 16 besar Liga Champions," ujar Pirlo dilansir Football Italia.
"Sebagai pemain mungkin lebih mudah karena itu berakhir setelah laga, namun pelatih berbeda,".
"Anda harus segera memikirkan pertandingan berikutnya, anda harus memikirkan 30 kepala berbeda," tukasnya menambahkan.
Lebih lanjut, Pirlo mengingatkan agar para pemainnya tidak terlena dengan keberhasilan melangkah ke partai final.
Juru taktik asal Italia itu berharap para pemain Juventus tetap memiliki rasa lapar untuk bisa memenangkan laga penting di final nantinya.
"Tapi ingat kami belum mencapai apa-apa, sekarang kami akan beristirahat dan bersiap untuk laga sabtu," tegas Pirlo.
Disinggung terkait strategi jitu yang ia terapkan dalam meredam permainan menyerang Inter Milan.
Pirlo menyebut kekuatan pertahanan yang digalang oleh timnya berjalan sangat efektif dalam mementahkan setiap peluang Inter Milan.
Kehadiran Cheillini menjadi salah satu kekuatan pilar di lini pertahanan Juventus.
Ia pun merasa beruntung memiliki tim yang dihuni bek tangguh mulai dari Cheillini, Bonnuci, hingga De Ligt.
"Saya selalu mengatakan bahwa saya merasa beruntung memiliki empat bek tengah yang sangat baik," kata Pirlo.
"Tidak hanya Cheillini saja, namun yang lain juga telah melakukannya dengan sangat baik dan saya senang tentang hal itu,".
Meskipun menerapkan formasi pakem yang hampir sama, Pirlo menegaskan efektifitas pertahanannya didasarkan strategi berbeda setiap menghadapi lawan yang berbeda pula.
"Sejak awal musim kami bertahan dengan 4-4-2 tapi kami bermain dengan cara yang sama sekali berbeda," ungkap Pirlo.
"Berdasarkan bagaimana lawan datang menghadapi kami, kami memutuskan cara solusinya, hanya pertahanan kuat yang tersisa dengan 4-4-2" tutupnya. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com