Corona di Bali
Satu Pegawai Dinas Pertanian & 1 Karyawan BUMN di Buleleng Meninggal Terkonfirmasi Positif Covid-19
Kasus kematian dengan hasil swab test positif Covid-19 di Buleleng, pada Kamis 11 Februari 2021 bertambahan dua orang.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA – Kasus kematian dengan hasil swab test positif Covid-19 di Buleleng, pada Kamis 11 Februari 2021 bertambahan dua orang.
Mereka adalah pegawai di Dinas Pertanian Buleleng, dan satu karyawan BUMN di Buleleng.
Sekda Buleleng, juga sebagai Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa mengatakan, untuk pegawai di Dinas Pertanian, merupakan warga asal Kecamatan Buleleng, berjenis kelamin laki-laki, berusia 48 tahun.
Almarhum mulanya dilarikan ke RSUD Buleleng pada Minggu, 7 Februari 2021 dengan gejala sesak nafas, batuk kering, demam, lemas, nyari dada.
• Kamis 11 Februari 2021, Sebanyak 27 Warga Binaan di Lapas Singaraja Buleleng Positif Covid-19
Dari hasil swab test, almarhum dinyatakan positif Covid-19.
Selain itu, almarhum juga memiliki riwayat penyakit penyerta berupa Diabates Militus tipe 2, gagal nafas, gagal jantung dan trasaminitis.
Almarhum kemudian meninggal dunia pada Rabu, 10 Februari 2021.
Sementara kasus kematian, yang merupakan pegawai BUMN merupakan warga asal Kecamatan Banjar, berjenis kelamin laki-laki, dan berusia 51 tahun.
Almarhum mulanya datang ke RS Shanti Graha Seririt pada Sealsa 26 Januari 2021 dengan keluhan demam, batuk, sesak nafas, mual, dan muntah.
Saat di-swab test, hasilnya positif Covid-19.
Selain itu, almarhum juga memiliki riwayat penyakit hipertensi dan diabetes militus.
Pasien kemudian meninggal dunia pada Selasa 9 Februari 2021.
Suyasa menyebut, saat ini petugas kesehatan sedang melakukan tracing kepada orang-orang yang sempat kontak erat dengan kedua almarhum.
Tracing dilakukan di lingkungan keluarga dan tempat kerja almarhum.
• Kasus Covid-19 Menular dari Rumah ke Rumah, Buleleng dan Bangli Akhirnya Terapkan PPKM Mikro
“Sembari menunggu hasil tracing, bagian tempat dua almarhum bekerja ditutup sementara waktu,” jelasnya.
Selain itu, Suyasa juga menyebut terjadi penambahan kasus terkonfirmasi di beberapa wilayah yang diterapkan PPKM Mikro.
Seperti di Kelurahan Banyuning sebanyak tiga kasus.
Desa pemaron sebanyak satu kasus.
Dan di Kelurahan Banyuasri sebanyak tiga kasus.
Kasus ini ditegaskan Suyasa ditemukan dari hasil tracing yang dilakukan oleh petugas kesehatan dua hari yang lalu, atau sebelum PPKM Mikro diterapkan.
Hasil tracing baru diterima oleh Satgas pada Rabu sore kemarin, sehingga kasus baru dirilis oleh Satgas pada Kamis ini.
“PPKM Mikro kan baru diterapkan kemarin. Selama PPKM Mikro diterapkan, pengawasan dan tracing di wilayah itu pasti lebih masif lagi dilakukan untuk memutus mata rantai penularan. Nanti kita lihat perkembangannya seperti apa,” terangnya. (*)