Kabar Duka Prie GS Meninggal Dunia, Berikut Ini Sosok Budayawan dan Penulis Indonesia Jungkir Balik
Tak hanya itu, berbagai perusahaan besar juga pernah mengundangnya seperti PT Telkom, PT Coca-Cola, Indonesiai Power, Bank Indonesia, PT PLN
TRIBUN-BALI.COM, KENDAL - Kabar duka hari ini, budayawan Supriyanto GS atau yang lebih dikenal dengan Prie GS mengembuskan napas terakhirnya pada Jumat, 12 Februari 2021.
Budayawan kelahiran Kendal, Jawa Tengah tersebut disebutkan meninggal akibat serangan jantung.
Kabar meninggalnya Prie GS tersebut dibenarkan oleh Tista Pratista, selaku asisten Prie GS.
"Benar, pukul 06.30 WIB," ujarnya singkat kepada Kompas.com, Jumat, 12 Februari 2021.
• Kabar Duka Budayawan Prie GS yang Dikenal Humoris Tutup Usia Karena Serangan Jantung, Ini Karyanya
Sosok Prie GS
Melansir situs Unnes, budayawan kelahiran Kendal, 3 Februari 1964 ini mengawali kariernya menjadi wartawan di Harian Umum Suara Merdeka, Semarang, Jawa Tengah.
Prie juga dikenal sebagai kartunis, penyair, penulis, dan public speaker di berbagai seminar.
Melansir situs resmi RRI, selepas SMA, Prie GS menekuni dunia kartunis, dan sempat belajar khusus kepada kartunis kawakan dari Harian Umum Kompas, G.M. Sudarta.
Baca juga: KABAR DUKA, Penyanyi Marthin Saba Meninggal Dunia, Artis Kirim Ucapan Duka ke Prita Laura
Setelah lulus dari bangku SMA, Prie GS melanjutkan pendidikan di jurusan seni musik, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP Semarang.
Di tempat ini, kemampuannya semakin terasah.
Saat menjadi wartawan, Prie lebih banyak memegang rubrik bermuatan kesenian, dengan rutin setiap minggunya menggambar kartun di surat kabar tempatnya bekerja.
Baca juga: Kabar Duka, Mantan Komisaris Bali United Era Indra Sjafri Meninggal, Yabes Tanuri Ucap Bela Sungkawa
Dituliskan situs Taman Budaya Jateng, Prie pernah menjadi pemimpin majalan wanita Cempaka.
Walau sempat menjadi mahasiswa jurusan seni musik, Prie GS memilih menjadi seorang kartunis hingga sekarang.
Prie GS juga pernah menggelar pameran kartun di Tokyo, Jepang atas undangan The Japan Foundation.
Baca juga: Kabar Duka, Rektor Universitas Paramadina dan Mantan Dekan FE UI Prof.Firmanzah Tutup Usia
Banyak ilmu yang didapat di sana, terutama saat mempunyai kesempatan berdiskusi dalam satu meja dengan para komikus dan animator tersohor di negeri itu.
Prie juga pernah menjajal kemampuannya sebagai aktor dengan bergabung di Teater Dhome Semarang saat menggarap repertoar Umang-umang atawa Orkes Madun karya Arifin C.
Noer.
Di Teater Aktor Studio, Prie bersama Joshua Igho menjadi ilustrator musik untuk repertoar Jembatan Mberok.
Baca juga: KABAR DUKA: Soraya Abdullah Meninggal, Postingan Indra Bruggman Disorot dan Kesaksian Umi Pipik
Menjalani hidup sebagai wartawan, penulis kolom, dan kartunis semakin menambah wawasan Pri GS luas, dan ini yang membawanya terjun sebagai public speaker.
Prie sering diundang sebagai pembicara, motivator, dan pengasuh acara-acara bertema budaya.
Kemampuannya mengolah rasa menjadi modal yang terus diminati oleh banyak lembaga untuk meminta siraman-siraman bernas darinya.
Antara lain Markas Besar TNI Angkatan Laut Cilangkap, memberikan refleksi sosial di hadapan para jenderal dan perwira Angkatan Laut.
Baca juga: Kabar Duka, Pastor Paroki Monang Maning Denpasar Bali Meninggal Dunia Akibat Covid-19
Tak hanya itu, berbagai perusahaan besar juga pernah mengundangnya seperti PT Telkom, PT Coca-Cola, Indonesiai Power, Bank Indonesia, PT PLN, PT Telkomsel, dan lain-lain.
Sementara itu, di ranah hiburan radio dan televisi, sampai sekarang Prie juga menjadi host untuk acaranya refleksi.
Banyak karya-karya yang telah diterbitkan baik puisi, cerpen, kolom, kartun, maupun buku-buku humor, karena sejak memulai debutnya sebagai seniman, setiap pekan dia selalu menulis dan menggambar untuk diterbitkan di media massa.
Baca juga: Gilang Dirga Tiba-tiba Unggah Kabar Duka, Raffi Ahmad hingga Lesty Kejora Ucapkan Belasungkawa
Buku-bukunya antara lain:
- Nama Tuhan di Sebuah Kuis (2003)
- Merenung Sampai Mati (2004)
- Mari Menjadi Kampungan (2005)
- Hidup Bukan Hanya Urusan Perut (2007)
- Ipung, novel motuivasi Pembangkit Kepercayaan Diri (2008)
- Catatan Harian Sang Penggoda Indonesia (2009)
- Indonesia Jungkir Balik (2012)
- Hidup ini Keras, Maka Gebuklah (2012)
- Waras di Zaman Edan (2013)
- Indonesia Tertawa, Hidup Boleh Susah, Jiwa Tetap Bahagia (2014)
- Mendadak Haji (2016)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Profil Prie GS, Budayawan Kelahiran Kendal yang Meninggal karena Serangan Jantung.