Didiagnosis Kanker Prostat Dan Hari ini Operasi, Berikut Profil Kak Seto Beserta Kisah Hidupnya 

Kabar Kak Seto didiagnosis kanker prostat tentu membuat banyak pihak terkejut, pasalnya selama ini Kak Seto selalu terlihat bugar

Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
Seto Mulyadi alias Kak Seto saat menjadi saksi ahli dalam persidangan kasus pembunuhan angeline di Pengadilan Negeri Denpasar, Senin (11/1/2016) 

TRIBUN-BALI.COM -  Kak Seto Mulyadi, psikolog anak yang didiagnosis kanker prostat. 

Hal tersebut terungkap dari unggahan di akun Instagramnya. 

Kabar Kak Seto didiagnosis kanker prostat tentu membuat banyak pihak terkejut, pasalnya selama ini Kak Seto selalu terlihat bugar dan rajin berolah raga. 

Di unggahan terakhirnya, pria berusia hampir 70 tahun yang memiliki rambut tebal khas ini mengunggah fotonya tengah terbaring di ranjang rumah sakit ditemani keluarganya.

Tak tampak kesedihan di wajah Kak Seto dan keluarganya. Justru mereka tersenyum lebar. 

"Halo sahabat, sudah lama ya saya tidak posting di Instagram maupun di seluruh media sosial saya. Banyak yang menanyakan mengenai hal itu," sapa Kak Seto yang identik dengan tokoh Si Komo

Kak Seto lalu menceritakan kondisi kesehatannya.  

"Beberapa minggu belakangan ini kondisi kesehatan saya memang menurun. Dan setelah melakukan beberapa kali pemeriksaan ternyata saya didiagnosa mengidap kanker prostat. Sungguh sangat mengejutkan untuk saya dan juga keluarga," tulisnya. Meski begitu, Kak Seto menerima diagnosis itu dengan ikhlas.  

"Namun apapun yang terjadi tetap harus saya hadapi dengan penuh rasa syukur, ikhlas dan tabah," tulisnya di akun instagram, Jumat (12/2/2021).

Hari ini, Sabtu (13/2/2021), rencananya Kak Seto akan menjalani operasi biopsi prostat.

Dia pun meminta doa untuknya. 

"Sore ini saya sudah berada di rumah sakit untuk menjalani perawatan dan sekaligus persiapan guna dilakukannya operasi biopsi prostat besok pagi, Sabtu 13 Februari 2021.

Dari hasilnya nanti akan diketahui apakah sel kanker yang ada termasuk jinak atau ganas.

Mohon do'a sahabat-sahabat semua ya, semoga hasilnya yang terbaik sehingga saya dapat terus melanjutkan pengabdian terbaik saya bagi anak-anak di seluruh tanah-air". 

Unggahan Kak Seto ini pun banjir dukungan netizen yang mendoakan kesembuhannya. 

Biodata Kak Seto

Dr. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si. lahir di Klaten, 28 Agustus 1951.

Kak Seto memiliki seorang kakak, Maruf Budiharjo Mulyadi serta saudara kembar laki-laki bernama Kresno Mulyadi yang seorang psikiater anak di Surabaya.  

Sejak kecil, ia dikenal sebagai sosok yang bandel dan tidak bisa diam.

Ia juga pernah beberapa kali jatuh hingga sempat mengalami fobia, namun ia selalu melatih diri agar fobia tersebut hilang dengan melakukan aktivitas ekstrim seperti parkour.

Kak Seto hijrah ke Jakarta lantaran kecewa tidak diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga maupun Universitas Indonesia.

Dari kekecewaannya itu, ia memutuskan untuk pindah ke Jakarta meski tanpa bekal dan keahlian apapun.

Di sana, ia memulai hidup dengan kerja serabutan sembari menunggu tes Fakultas Kedokteran tahun berikutnya.

Tidak berjodoh dengan Fakultas Kedokteran, Kak Seto lantas memutar tujuan dan masuk Fakultas Psikologi atas saran Pak Kasur yang ia kenal sejak ia menjadi asisten pemilik Taman Kanak-kanak.

Kak Seto menyelesaikan pendidikan Sarjana di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia pada 1981, Pendidikan Magister Bidang Psikologi Program Pascasarjana Universitas Indonesia pada 1989, dan meraih gelar Doktor bidang Psikologi Program Pascasarjana Universitas Indonesia pada 1993.

Menjadi asisten Pak Kasur adalah pekerjaan ayah empat anak kala itu yang kemudian dilanjutkan dengan mengisi acara Aneka Ria Taman Kanak-kanak bersama Henny Purwonegoro.

Di sana, Kak Seto mendongeng, mengisi acara belajar sambil bernyanyi, dan bermain sulap bersama anak-anak.

Ilmu yang didapat dari Pak Kasur ia gabungkan dengan ilmu yang ia miliki, yakni teknik sulap yang telah ia pelajari sejak duduk di bangku Sekolah Dasar.

Sedangkan ilmu mendongeng didapat melalui belajar dan berdasarkan pengalamannya.

Menjadi bagian dari anak-anak memang dituntut untuk selalu kreatif, menyeimbangi pikiran-pikiran kreatif dan penuh imajinasi.

Saat itulah karakter Si Komo diciptakan oleh Kak Seto.

Berupa boneka Si Komo dan lagu yang diciptakan, karakter Si Komo menguat dan banyak dikenal.

Acaranya banyak ditunggu dan membuat namanya kian tenar, kondisi perekonomiannya pun membaik.

Kesuksesan inilah yang kemudian mengantarkan Kak Seto memborong beberapa penghargaan seperti The Outstanding Young Person of the World, Amsterdam; kategori Contribution to World Peace, dari Jaycess International pada 1987.

Ia juga mendirikan Yayasan Mutiara Indonesia dan Yayasan Nakula Sadewa.

Pada 1998, ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak.

Kecintaannya pada anak-anak jugalah yang mengantarkannya membagi kisah lewat buku yang ia tulis, Anakku, Sahabat, dan Guruku.

Keluarga

Kak Seto memiliki seorang istri bernama Deviana.

Dari pernikahan keduanya, mereka dikaruniai empat orang anak yakni Eka Putri, Bimo, Shelomita, dan Nindya Putri.

Pada tahun 2007, Kak Seto mendirikan sekolah alternatif bernama Homeschooling Kak Seto. 

HSKS begitu singkatannya, merupakan lembaga pendidikan alternatif yang menjadi salah satu solusi pendidikan bagi anak-anak Indonesia baik yang berada di dalam negeri maupun luar negeri.

Sesuai dengan visinya, yaitu menyediakan program pendidikan bagi anak agar memiliki keterampilan, life skill, dan karakter yang kukuh sebagai calon pemimpin bangsa pada masa depan.

Homeschooling Kak Seto terus berusaha meningkatkan standar kualitas pembelajaran sehingga proses belajar menjadi menyenangkan, memberikan materi pembelajaran yang terkini, serta menyediakan tutor - tutor dengan pengetahuan dan pengalaman profesional.

Beberapa alumni maupun siswa Homeschooling Kak Seto diantaranya: Dhea Seto, Ayushita, Hanggini P.Retto, Nikita WIlly, Prilly Latuconsina, Citra Scholastika dan Ray Prasetya.

Vegetarian

Ternyata Kak Seto sudah menjadi vegetarian sejak tahun 2011.

Pria yang akrab disapa Kak Seto ini memilih gaya hidup vegetarian demi menjaga kebugarannya.

"Iya sejak 2011 lah sudah mulai. Itu untuk menjaga kebugaran tubuh, sayuran dan buah-buahan itu penting sekali. Dan tempe itu gizinya ternyata besar sekali," ucap Kak Seto seperti dikutip dari video Ngobrak, Jumat (12/2/2021).

Selain menjaga asupan makanan, Kak Seto juga sangat rajin berolahraga.

Di usianya yang sudah 69 tahun Kak Seto masih sanggup melakukan push up hingga 80 kali.

"Karena kebiasaan aja dari muda," katanya. (kompas.com/wikipedia)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demi Kebugaran Tubuh, Kak Seto Jadi Vegetarian sejak 2011"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved