Berita Bali
Sehari Bersihkan 1.300 Kilogram Pakaian Pasien di RSUP Sanglah, Begini Proses Mencucinya
Fasilitas yang diberikan untuk pasien yang sedang jalani rawat inap harus dipastikan terjamin oleh pihak Rumah Sakit.
Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Fasilitas yang diberikan untuk pasien yang sedang jalani rawat inap harus dipastikan terjamin oleh pihak Rumah Sakit.
Termasuk pada pakaian yang akan digunakan oleh pasien ketika sedang rawat jalan.
Salah satunya adalah RSUP Sanglah Denpasar. Selaku Rumah Sakit rujukan Bali dan Nusa Tenggara, RSUP Sanglah Denpasar memiliki ruang Binatu atau Laundry khusus untuk pakaian pasien-pasien yang jalani rawat inap di RSUP Sanglah.
Ketika ditemui, Ni Made Rai (56) selaku penanggung jawab Instalasi Binatu RSUP Sanglah yang sudah bekerja selama 10 tahun menjelaskan bagaimana proses pakaian untuk pasien dibersihkan.
"Pertama kami menerima linen kotor setelah itu ditimbang dan dilakukan pemilihan atau sortir pada pakaian yang infeksi dan non infeksi. Jika pakaian tersebut digunakan oleh pasien yang menderita penyakit infeksi maka kantong plastiknya akan berwarna kuning," ungkapnya pada, Senin (15 Februari 2021).

Baca juga: RSUP Sanglah Bali Vaksinasi Covid-19 Kepada 23 Nakes Lansia Dari Total 57 Nakes
Baca juga: Cerita Sopir Ambulans RSUP Sanglah Antar Pasien Corona Perdana, Gusti Widana:Ingat Keluarga di Rumah
Setelah itu pakain akan memasuki proses pembilasan di mesin cuci.
Sedangkan pakaian yang telah digunakan oleh pasien dengan penyakit infeksi khususnya Covid-19, sudah dilakukan pemisahan dan mesin cucinya juga sudah disediakan khusus.
Dan setelah semua pakaian sudah dicuci akan dibawa ke mesin pengering.
"Setelah semua pakaian pasien sudah kering akan dilakukan proses penggosokan atau di setrika di sebuah mesin setelah itu dikemas dalam plastik lalu akan didistribusikan ke setiap ruangan yang ada pasien," tambah, wanita asal Gianyar ini.
Komisi IV DPR RI Tinjau Pasokan Beras di Bali Selama Pandemi, BULOG: Insyaallah Aman |
![]() |
---|
Ketua IDI Provinsi Bali Tidak Benarkan Asumsi Setelah Divaksin Covid-19 Boleh Tidak Gunakan Masker |
![]() |
---|
Kabar Pelantikan Bupati dan Walikota Ditunda, Pemprov Bali Siapkan Dua Opsi |
![]() |
---|
Kisah Clekontong Mas, Dibayar Rp 45 Juta Tampil Hanya 20 Menit, Kini Kembali Berjuang dari Nol |
![]() |
---|
Semakin Banyak Diminati Anak Muda di Bali, Tradisi 'Ngripta Prasi' Dinilai Akan Tetap Lestari |
![]() |
---|