Musim Hujan Rusak Saluran Irigasi, 500 Hektare Sawah di Gianyar Bali Terancam Tak Bisa Tanam Padi

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Hujan deras yang terjadi sejak awal 2021 ini,selain menyebabkan pohon tumbang dan tanah longsor, kondisi ini juga berdampak buruk terhadap saluran irigasi pertanian.

Satu di antaranya kawasan yang terdampak adalah di Subak Gede Buahan, Desa Buahan, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali.

Akibat saluran irigasi rusak, 500 hektare lahan pertanian di sana terancam tak bisa ditanami padi.

Subak yang tergabung dalam Subak Gede Buahan, di antaranya, Subak Selat, Subak Tengipis dan Subak Susut. 

Pekaseh Subak Susut, I Wayan Sabar, Rabu 17 Februari 2021, akibat musim hujan, irigasi mengalami kebocoran sehingga debit air menurun drastis.

Baca juga: Terbukti Korupsi Dana BKK, Klian Subak di Badung Made Subarman Menerima Dihukum 3 Tahun Penjara

Baca juga: Cuaca Ekstrem Berpotensi Timbulkan Penyakit pada Tanaman Padi, Begini Saran Kadis Pertanian Bangli

Baca juga: 1 Hektare Lahan Salak di Desa Duda Timur Karangasem Bali Akan Beralih ke Padi Tahun Ini

Selain itu, di kawasan terowongan irigasi terjadi penyumbatan.

Baik oleh sampah organik maupun tanah akibat longsor di pinggir-pinggir aliran irigasi. 

"Saluran induk irigasi mengalami kebocoran, debit air menurun drastis. Hal ini akibat hujan deras awal tahun lalu. Terowongan irigasi mengalami sumbatan," ujarnya.

Kata dia, terowongan irigasi mengalami penyumbatan sekitar 17 meter.

Sumbatan di terowongan tersebut menyebabkan air kembali ke hulu dan sebagian kecil yang bisa mengalir.