Mantan Menbudpar I Gede Ardika Meninggal, Cok Ace Sebut Kehilangan Sosok yang Konsisten Menjaga Bali

Menurut Cok Ace, mendiang I Gede Ardika meninggal karena sakit yang sudah diderita cukup lama.

Editor: Eviera Paramita Sandi
Dokumentasi Pemprov Bali
Foto: Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menjadi pembicara dalam acara webinar bertemakan “Bali in the Era of New Normal” yang digelar oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Mumbai, India, Selasa (7/7/2020) 

TRIBUN-BALI.COM - Mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) RI 2001-2004, era Presiden Megawati Soekarnoputri, I Gede Ardika telah berpulang hari ini, Sabtu 20 Februari 2021 pukul 17.46 WIB di RS Boromeus Bandung.

Ucapan duka cita pun mengalir di media sosial.

Kabar ini pun turut dibenarkan oleh Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati.

Menurut Cok Ace, mendiang I Gede Ardika meninggal karena sakit yang sudah diderita cukup lama.

Nggih, tiyang sampun mendapat info yang pasti , beliau sampun meninggal setelah sakit yang cukup lama,” ujar Cok Ace, Sabtu 20 Februari 2021.

Baca juga: Sosok Dan Profil I Gede Ardika Mantan Menbudpar Asal Singaraja Bali yang Berpulang Hari Ini

Menurut Cok Ace, masyarakat Bali khususnya masyarakat pariwisata, sangat kehilangan seorang tokoh pariwisata, yang sangat konsisten menjaga Bali dengan konsep pariwisata berbasis budaya.

“Dimanapun beliau berbicara, selalu mengangkat kearifan lokal Bali yaitu Tri Hita Karana sebagai pedoman menjaga keseimbangan pembangunan Bali, baik manusia maupun alam Bali. Semoga beliau Amor Ing Acintya,” lanjut Cok Ace.

Kenangan tentang almarhum I Gede Ardika juga masih membekas di ingatan pemimpin redaksi Tribun Bali, Sunarko.

Menurutnya sosok I Gede Ardika sangat peduli dengan program pariwisata berkelanjutan.

“Dalam sebuah seminar tentang pariwisata pada Juni 2013 lalu,  Pak Gede Ardika yang salah satu pembicara dalam seminar mengatakan bahwa bisnis properti sedang tumbuh pesat di Bali (kala itu). Perumahan-perumahan elit baru, apartemen, hotel-hotel, dan mal-mal terus dibangun tanpa henti, termasuk dengan menggusur lahan persawahan produktif," kenang Sunarko.

Berikut adalah sosok dan profil mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika. 

Profil

Nama: Drs. I Gede Ardika

Tempat Lahir: Singaraja, Bali

Tanggal Lahir: 15 Februari 1945

Riwayat Hidup

Pendidikan :

- SDN No 2 Singaraja Bali, 1957

- SMPN I Singaraja Bali, 1960

- SMAN Singaraja Bali, 1963

- Jurusan Seni Rupa ITB, 1963-1964

- APN Bandung, 1964-1967

- Manajemen Perhotelan International Institute Glion Swiss, 1969-1972

- STIA LAN Bandung, 1974-1977

- AKTA IV IKIP Malang, 1984

Pendidikan Kedinasan :

- SESPASUS, 1992

- LEMHANNAS (dengan predikat Wibawa Seroja Nugraha), 1995

Dikutip dari https://kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/, Drs. I Gede Ardika adalah Menteri Kebudayaan dan Pariwisata pada Kabinet Gotong Royong. Ia menjabat pada 23 Agustus 2000 saat terjadi perombakan ("Reshuffle") susunan anggota Kabinet Persatuan Nasional.

Ardika lulusan tahun 1977 dari STIA LAN, Bandung dan merupakan pejabat karir pada Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

Mengawali pendidikan dasarnya di Sekolah Rakyat (SR), desa Sudaji selama tiga tahun hingga kelas tiga SR.

Kemudian ia meneruskan kembali pendidikannya di Sekolah Dasar Negeri 2 Singaraja hingga tamat.

Lalu melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Singaraja dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Singaraja.

Setelah lulus SMA, Ardika meneruskan sekolahnya di Fakultas Seni Rupa ITB, Bandung.

Kemudian, ia putuskan untuk mundur dari ITB karena masalah biaya.

Selanjutnya ia mendaftarkan diri pada Akademi Perhotelan di Bandung dan berhasil menyelesaikan perkuliahan di akademi tersebut pada tahun 1967.

Lalu Ardika mendapat beasiswa dari pemerintah untuk menempuh pendidikan Manajemen Perbotelan, Institut International Glion, Swiss, tahun 1969 dan selama tiga tahun ia belajar di Swiss.

Tahun 1972 Ardika kembali ke Indonesia, ia ditugaskan untuk bekerjasama dengan beberapa tenaga ahli dari Swiss di Akademi Perhotelan Nasional (APN) Bandung sebagai Kepala Seksi Pengajaran sekaligus dosen dalam mata kuliah "House Keeping".

Pada tahun 1976 ia menjabat sebagai Pejabat Sementara Direktur National Institute Bandung hingga tahun 1978. Kemudian dipindahtugaskan untuk menjabat Direktur Pusat Pendidikan Perhotelan dan Pariwisata di Nusa Dua, Bali.

Tahun 1985 Ardika berpindah tugas sebagai Pelaksana Tugas Kepala Sub Direktorat Perhotelan dan Penginapan Ditjen Pariwisata di Jakarta.

Kemudian diangkat menjadi Kepala Bagian Perencanaan Ditjen Pariwisata pada tahun 1988 sampai 1991.

Lalu mendapatkan tugas baru kembali ke Bali menjabat Kakanwil Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi (Parpostel) Propinsi Bali.

Tahun 1993 Ardika kembali ke Jakarta, ia diangkat sebagai Kepala Pusdiklat Departemen Parpostel.

Selanjutnya tahun 1996 menjabat sebagai Sekretaris Ditjen Pariwisata masih dalam lingkungan Departemen Parpostel.

Setelah itu, tahun 1998 ia diangkat menjadi Direktur Jendral Pariwisata, Departemen Pariwisata Seni dan Budaya.

Tahun 2000 ia diangkat menjadi Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata Kabinet Persatuan Nasional.

Kemudian ia terpilih kembali menjadi menteri Kebudayaan dan Pariwisata dalam Kabinet Gotong Royong.

Riwayat Karir:

- Kepala Peraga APN Bandung, 1968

- Asisten Dosen untuk mata kuliah Restoran Operasional APN Bandung, 1968-1969

- Kepala Sekte Pengajaran APN Bandung, 1972-1973

- Dosen mata kuliah House Keeping APN Bandung, 1972-1973

- Pelaksanaan tugas Direktur National Hotel Institute Bandung, 1973-1976

- Dosen untuk mata kuliah Hotel Planning APN Bandung, 1973-1976

- Anggota Komisi Pendidikan International Hotel Association, 1974-1984

- Direktur National Institute Bandung, 1976-1978

- Direktur Pusat Pendidikan Perhotelan dan Pariwisata Nusa Dua Bali, 1978-1985

- Pelaksana Tugas Kasub Direktorat Perhotelan dan Penginapan Ditjen Pariwisata, 1985-1986

- Kepala Sub Bagian Direktorat Perhotelan dan Penginapan Ditjen Pariwisata, 1986-1988

- Kepala Bagian Perencanaan Ditjen Pariwisata, 1988-1991

- Kakanwil Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Bali, 1991-1993

- Kepala Pusdiklat Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi, 1996-1998

- Sekretaris Ditjen Pariwisata, 1996-1998

- Dirjen Departemen Pariwisata, Seni, dan Budaya, 1998-2000

- Wakil Kepala Badan Pengembangan Pariwisata dan Kesenian, 2000

- Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Kabinet Gotong Royong 2001-2004

Penghargaan :

- Satya Lencana Karya Satya (XX), 1997

- Satya Lencana Pembangunan, 1999

Jabatan Dalam Kabinet: 

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata dalam kabinet Gotong Royong masa kerja 9 Agustus 2001 - 20 Oktober 2004.

Selamat jalan, semoga Amor Ring Acintya, keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved