Timnas Indonesia
Gelandang Jerman Ini Ceritakan Pengalaman Rumit Usai Seminggu Ikut TC Timnas U-19 Indonesia
Gelandang berdarah Jerman-Indonesia, Luah Mahessa menceritakan pengalaman rumit saat bergabung dnegan skuad timnas U-19 Indonesia di TC Kroasia pada 2
TRIBUN-BALI.COM - Salah satu anak asuh Shin Tae-yong yang merupakan keturunan Jerman-Indonesia Luah Mahessa menceritakan pengalaman rumitnya saat melakoni TC Kroasia pada 2020 lalu.
Pemain yang berposisi sebagai gelandang merupakan adik kandung dari Kelana Mahessa yang kini membela tim kasta keempat Liga Jerman, Bonner SC.
Jika Kelana masuk tim utama, maka Luah masuk ke tim U-19 Bonner SC.
Luah mengungkapkan pengalaman rumit saat dipanggil timnas U-19 Indonesia di TC Kroasia Oktober 2020 lalu.
Hal ini ia katakan saat diwawancarai Yussa Nugraha di channel Youtube-nya pada Minggu (7 Maret 2021).
Baca juga: Pelatih Bali United Buka-bukaan soal Stefano Lilipaly Berlabuh di Persib Bandung: Dia Idola di Sini
Kala itu, Luah Mahessa hanya seminggu bergabung ke imnas U-19 Indonesia.
Pemain 18 tahun sempat turun dalam laga melawan Hajduk Split U-19, di Stadion Sloga Mravince, Selasa (20 Maret 2020).
Pemanggilan tim nasional merupakan pertama kalinya buat Luah, oleh karena itu ia merasa sangat bersyukur.
"Waktu itu sangat luar biasa," ujar Luah dilansir dari Youtube Yussa Nugraha.
"Saat itu saya lagi latihan di klub saya, dan ayah menelepon ketika saya di mobil."
Baca juga: Cetak Gol Ke Gawang Timnas U-23, Target Man Bali United Lerby: Peluang Kecil Harus jadi Gol
"Dan saya senang sekali waktu dengar itu. Saya hampir berteriak bro," imbuhnya.
Luah menganggap pengalaman bersama timnas U-19 Indonesia rumit, karena ia baru pertama kali merasakannya.
Ia juga mengaku terkendala dengan bahasa, namun Jack Brown yang membantunya untuk menerjemahkan instruksi yang diberikan pelatih.
"Pertama sedikit rumit, karena pengalaman yang sangat baru (bagi saya) dan saya belum pernah mendapatkan pengalaman seperti itu," ujarnya.
"Untuk komunikasi bahasanya juga sedikit sulit tapi, selain itu menurutku pengalaman yang sangat baik."
Baca juga: Persita Tangerang Satu Grup dengan Bali United di Piala Menpora 2021, Ini Komentar Coach Widodo
"Semua di sana sangat baik, banyak yang memperkenalkan kita ke tim dan membantu dengan baik."
"Dia (Jack Brown) menerjemahkan untuk saya dan kakak saya, dan juga untuk Elkan Baggott," tambahnya.
Luah melanjutkan terdapat sedikit perbedaan gaya main timnas U-19 Indonesia dengan di Jerman.
Menurutnya, permainan anak-anak asuh Shin Tae-yong cepat dan lebih mengandalkan counter.
"Kita bermain dengan strategi yang berbeda, mereka (timnas U-19 Indonesia) bermain dengan counter attack yang sangat cepat."
Baca juga: Persita Tangerang Satu Grup dengan Bali United di Piala Menpora 2021, Ini Komentar Coach Widodo
"Mereka tidak ingin sering mengontrol bola dulu, jadi tidak ingin mengontrol permainan dulu."
"Mereka sering oper jarak jauh juga jadi permainan mereka sedikit berbeda tapi mereka bermain sangat bagus," kata Luah Mahessa.
Luah Mahessa memiliki darah Indonesia dari sang ayah, yang berasal dari Bukittinggi, Sumatra Barat.
Sedangkan sang ibu merupakan warga negara Jerman.
Baca juga: Profil Kushedya Hari Yudho: Striker Timnas Indonesia U23 yang Brilian di Bawah Shin Tae-yong
Kepada Yussa, Luah mengaku cukup sering mengunjungi Indonesia, hingga setahun sekali atau dua tahun sekali.
Hingga kini, Luah Mahessa belum mendapat panggilan kembali ke skuad timnas U-19 Indonesia. (*)
Artikel ini telah tayang di BolaSport.com dengan judul Seminggu Bareng Timnas U-19 Indonesia, Gelandang Jerman Ungkap Pengalaman Rumit