Serba Serbi
Selain Wadah untuk Sarana Upakara, Dulang Juga Dipakai Nampan Bagi Sulinggih hingga Pejabat di Bali
Selain sebagai wadah untuk sarana upakara atau bebantenan. Dulang juga berfungsi sebagai wadah atau nampan makanan.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Selain sebagai wadah untuk sarana upakara atau bebantenan.
Dulang juga berfungsi sebagai wadah atau nampan makanan.
Khususnya ditujukan kepada orang yang terhormat.
Seperti para pendeta (sulinggih), panglingsir, hingga para pejabat.
Baca juga: Ida Mas Dalem Segara Kejar Penyebar, PHDI Bali Konfirmasi Sulinggih Soal Chat Beli Dulang
Baca juga: Dulang Viral, Fungsi Dulang Sebagai Wadah Sesajen Bagi Umat Hindu di Bali
Baca juga: Dulang Viral di Bali, Berikut Penjelasan Sulinggih Terkait Makna Dulang
Koordinator Staf Khusus Presiden, AAGN Ari Dwipayana, mengamini hal tersebut.
Sebab hal itu juga dilakukan di Puri Kauhan Ubud, Gianyar, Bali.
"Dulang esensinya sebuah alat yang berfungsi seperti halnya nampan/nare," katanya kepada Tribun Bali, Rabu 10 Maret 2021.
Yaitu tempat meletakan barang atau persembahan.
"Tetapi karena memakai kaki, maka difungsikan sebagai alat yang spesial/khusus untuk kehormatan dalam mengaturkan persembahan pada Ida Bhatara," sebutnya.
Kemudian juga kepada orang-orang yang dihormati.
Baik itu para tetua, pejabat, hingga para pendeta dan pemuka agama.
Pantauan Tribun Bali, memang di dalam setiap acara puri, khususnya di Puri Kauhan Ubud, makanan yang disajikan untuk para pejabat, sulinggih hingga tokoh adat dan agama menggunakan dulang.
Sehingga secara kasat mata, seseorang mampu membedakan antara masyarakat biasa dengan para tamu terhormat.