Berita Gianyar
UPDATE: Lakukan Pencarian Orang Hilang di Sungai Petanu, Anggota Balawista BPBD Gianyar Ini Terjatuh
Lakukan Pencarian Orang Hilang di Sungai Petanu, Anggota Balawista BPBD Gianyar Ini Terjatuh dan Kakinya Terkilir
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Seorang anggota Balawista BPBD Gianyar, I Dewa Bujana dilarikan ke tukang urut lantaran kakinya terkilir saat melakukan pencarian Ni Komang Ayu Ardani di Sungai Petanu kawasan Goa Gajah, Desa Bedulu, Blahbatuh, Gianyar, Bali, Minggu 21 Maret 2021.
Dewa Bujana terjatuh saat akan melompati gundukan tanah di areal sungai.
Dengan tertatih-tatih menahan sakit, ia akhirnya berhasil ke atas, lalu dilarikan oleh rekannya ke salah satu tukang urut.
"Tadi melompat ke seberang. Jatuh ke bawah, di pasir dan kaki saya terkilir," ujarnya sembari menahan sakit.
Baca juga: VIDEO Pencarian Komang Ayu di Sungai Petanu Bikin Warganet Salfok, Ada Sosok Perempuan Misterius
Baca juga: TERKINI: Terkendala Cuaca, Pencarian Komang Ayu di Sungai Petanu Gianyar Dilanjutkan Besok Pagi
Baca juga: UPDATE Pencarian Komang Ayu yang Jatuh di Sungai Petanu, Tim Gabungan Fokus 2 Titik di Wilayah Ini
Dewa Bujana mengatakan, sebelum ikut dalam pencarian ini, ia telah memiliki firasat buruk.
Terlebih lagi dalam pencarian sebelumnya, ia juga sempat jatuh sampai terguling.
Namum dikarenakan panggilan jiwa sebagai anggota Balawista, ia pun mengesampingkan firasat buruk tersebut.
"Sebenarnya sudah ada firasat buruk. Oleh pimpinan saya juga disarankan agar tidak ikut dalam pencarian hari ini, karena sebelumnya juga sempat jatuh," ujarnya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, IGN Dibya Presasta, membenarkan pihaknya telah meminta yang bersangkutan untuk tidak ikut dalam pencarian hari ini, Minggu 21 Maret 2021.
Sebab dalam pencarian sebelumnya yang bersangkutan juga mengalami musibah, yakni jatuh terguling.
Namun karena yang bersangkutan bersikeras dalam menjalankan tugas, pihaknya pun tidak berbuat banyak.
Sebab pihaknya menghormati keputusan anggota.
"Tadi sudah dibawa ke tukang urut karena kakinya terkilir. Sebenarnya tadi sudah tidak dikasih turun, karena hari sebelumnya sempat jatuh terguling," ujarnya.
Fakta-Fakta Kecelakaan Maut di Sungai Petanu, Nenek Meninggal, Anak Sempat Ditanya Dimana Ibu
Peristiwa kecelakaan yang terjadi di Jalan Raya Gunung Sari sebelah timur Hotel Maya, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali pada Kamis 18 Maret 2021 pukul 19.00 Wita.
Peristiwa maut tersebut terjadi tepat di Jembatan Laplapan Pejeng atau jembatan Sungai Petanu.
Kanit Laka Satlantas Polres Gianyar Aiptu I Wayan Kariawan mengatakan masing-masing yang terlibat kecelakaan bernama I Komang Ayu Ardani (37), I Putu Kevin Ramansa (9) dan Ni Ketut Rindit (55).
Ketiga orang tersebut merupakan satu keluarga yang mengalami kecelakaan tunggal hingga terjun ke dasar Sungai Petanu.
"Kecelakaan tunggal, mereka saat itu menaiki sepeda motor dan berbonceng tiga. Kejadian laka kemarin malam sekitar pukul 19.00 wita," ujar Aiptu I Wayan Kariawan, Jumat 19 Maret 2021.
Terjadi Saat Hujan Deras
Kronologi kejadian ini bermula saat, I Komang Ayu Ardani saat itu membonceng anak dan ibunya menggunakan sepeda motor berplat DK 6488 KAD dan di jalur yang menurun dan menikung.
Jalan tersebut sedikit rusak dan tanpa ada lampu penerangan di tengah cuaca yang hujan.
Saat itu, I Komang Ari Ardani yang melintas dari arah selatan ke utara diduga tidak dapat menguasi laju kendaraannya sehingga terjatuh ke pinggir sungai.
Nahas, pengendara dan yang dibonceng sekaligus sepeda motornya ikut terjatuh ke dasar jurang di Jembatan Laplapan Pejeng.
"Satu orang yang dibonceng ditemukan dan dirawat di RS Ari Santi Mas Gianyar, sementara satu orang meninggal dunia dan satu lagi masih belum ketemu," tambah Aiptu I Wayan Kariawan.
Hendak Jemput ke Pasar Ubud
Menurut penuturan suami I Kadek Sumansa (38) suami dari Ni Komang Ayu Ardani mengatakan, sebelum kejadian tersebut, pada Kamis 18 Maret 2021 sekitar pukul 18.00 wita, istrinya Komang Ayu Ardani bersama anak pertamanya I Putu Kevin Ramansa berpamitan untuk menjemput mertuanya Ni Ketut Rindit (ibu Komang Ayu).
"Korban bersama anaknya pamit untuk menjemput mertuanya di Pasar Ubud menggunakan sepeda motor Vario plat DK 6488 KAD," ujar Kapolsek Ubud AKP Gede Sudyatmaja, Jumat 19 Maret 2021.
Setelah berpamitan, Komang Ayu saat itu kemudian berangkat menuju Pasar Ubud, Gianyar menggunakan sepeda motor Honda Vario Techno 125 hitam berplat DK 6488 KAD.
Namun tidak seperti biasanya, istrinya tak kunjung pulang cepat setelah menjemput Ni Ketut Rindit yang diketahui berprofesi sebagai pedagang canang.
Setelah lama menunggu, Kadek Sumansa justru terkejut setelah menerima informasi adanya kecelakaan di Jembatan Laplapan Pejeng, Ubud, Bali.
Saat itu, ia mendapat kabar jika anaknya bernama Kevin ditemukan selamat dan tengah mendapat perawatan di RS Ari Santi, Ubud, Gianyar.
Saat dicek, benar saja putranya tersebut tengah terbaring dengan luka dan kondisi badan yang menggigil kedinginan setelah ditemukan tersangkut di akar pohon.
"Suami korban saat mengetahui adanya kecelakaan itu, bergegas ke RS Ari Santi untuk mengecek kondisi anaknya," tambahnya.
Sedangkan mertua dan istrinya saat itu masih dilakukan pencarian oleh petugas gabungan dari BPBD Kabupaten Gianyar, Polsek Ubud dan Polairud Polres Gianyar bersama relawan lainnya.
Anak Sempat Ditanya Dimana Ibu Dan Nenek
Bocah yang selamat dari kecelakaan nahas tersebut, I Putu Kevin Ramansa sempat tersangkut di akar pohon.
Dalam sebuah video yang ramai beredar, tampak seorang anak berpegang pada kayu di pinggir jurang.
Awalnya ia berpegang pada kayu di pinggir jurang.
Tampak dalam video yang beredar, anak tersebut kemudian diselamatkan oleh seorang pria berbaju merah.
Ia memegang anak tersebut sambil menepi dari tengah sungai yang tinggi airnya tampak hingga dada pria dewasa.
Pencahayaan lampu senter tampak memberi arah menepi.
Pelan-pelan pria dewasa tersebut membawa anak tersebut ke pinggir jurang.
Teriakan dari atas jurang terdengar menanyakan ibu dan neneknya.
"We emek jak dadonge dije? (Hai, ibu dan nenek di mana?)"
Sepintas terdengar jawaban anak tersebut.
Ia kemudian ditarik dengan bantuan tali untuk sampai di tempat yang aman. (*).