Bom Bunuh Diri
Update Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Jadi Berita Media di Jepang
Update Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral di Makassar yang terjadi Minggu 28 Maret 2021 pagi. Peristiwa bom bunuh diri ini mendapatkan perhatian
TRIBUN-BALI.COM – Update Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral di Makassar yang terjadi Minggu 28 Maret 2021 pagi.
Peristiwa bom bunuh diri ini mendapatkan perhatian dari berbagai media besar Jepang termasuk televisi Asahi dan NHK.
Seperti pada TV Asahi Senin 29 Maret 2021 pagi, “Sebuah ledakan yang tampaknya merupakan terorisme di depan sebuah gereja di Pulau Sulawesi di Indonesia tengah menewaskan dua tersangka pelaku bom bunuh diri dan melukai 20 lainnya."
TV Asahi memberitakan sekitar pukul 10.30 pada tanggal 28 Maret sebuah sepeda motor yang dikendarai oleh dua orang di Makassar, Sulawesi, Indonesia, mencoba memasuki sebuah gereja Kristen dan dihentikan oleh seorang penjaga, dan tiba-tiba meledak.
Penyelidik melihatnya sebagai bom bunuh diri yang menargetkan gereja, dan ledakan tersebut menewaskan dua orang dengan sepeda motor dan melukai 20 orang yang mengunjungi gereja tersebut.
Presiden Joko Widodo mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, "Terorisme adalah kejahatan terhadap umat manusia dan tidak ada hubungannya dengan agama. Kami mengutuk keras terorisme ini," ungkap Asahi.
Otoritas investigasi berencana menyelidiki dua pelaku bom bunuh diri tersebut secara detail, mengingat mereka terkait dengan organisasi ekstrem.
Baca juga: Pasca Ledakan Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Polresta Denpasar Tingkatkan Pengamanan
Baca juga: Hasil Olah TKP Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, 1 Orang Tewas dan 9 Orang Terluka
Di Indonesia, bom bunuh diri oleh organisasi ekstrem yang menargetkan gereja-gereja Kristen terjadi pada tahun 2018 yang mengakibatkan kematian dalam jumlah besar, ungkap TV Asahi.
"Kami sedang menyelidiki karena menurut kami itu ada kaitan dengan Paskah Kristen yang akan datang bulan depan, gereja Indonesia memperkuat keamanannya setelah ledakan tersebut," ungkap TV NHK, Minggu 28 Maret 2021.
Menurut Kantor Konsuler Jepang yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari lokasi kejadian, terdapat sekitar 50 orang Jepang yang tinggal di Makassar.
Namun sejauh ini tidak ada informasi bahwa ada yang terlibat dalam ledakan tersebut, artinya tidak ada korban warga Jepang di Makassar.
Polisi terus melakukan penyelidikan atas terjadinya bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu 28 Maret 2021.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan, mengatakan polisi telah melakukan proses identifikasi pelaku bom bunuh diri.
Proses identifikasi itu dilakukan oleh Tim Inafis dan DVI dan Puslabfor Polda Sulsel.
Tim mengumpulkan serpihan tubuh pelaku di sekitar lokasi kejadian.
Dari identifikasi sementara, pelaku diketahui dua orang, laki-laki dan perempuan.
"Yang satu itu yang laki-laki masih menempel di motornya, yang lebih parah lagi kondisinya ini yang perempuan," kata Kombes Pol E Zulpan, dikutip dari TribunTimur.
Identitas Pelaku Belum Terungkap
Baca juga: Buntut Bom di Gereja Katedral Makassar, Menag: Tingkatkan Keamanan di Tempat Ibadah
Baca juga: KRONOLOGI Ledakan di Gereja Katedral Makassar, Diduga Bom Bunuh Diri dan Terjadi Usai Ibadah Misa
Meski telah memastikan pelaku dua orang berikut jenis kelaminnya, polisi belum bisa mengungkap identitas dua pelaku.
Hal ini karena kondisi jenazah dua pelaku yang sudah hancur.
"Sudah dilakukan penelitian oleh tim Inafis dan DVI, siapa kedua pelaku ini. Mudah-mudahan dalam waktu singkat kita bisa sampaikan identitas kedua pelaku," terang Kombes Pol E Zulpan.
Kendarai Motor atas Nama Hasnawati
Masih mengutip dari Tribun Timur, dua pelaku bom bunuh diri itu diketahui mengendarai motor bernopol DD 5984 MD.
Dari hasil pengecekan, motor jenis matic tersebut atas nama Hasnawati yang beralamat di Pampang, Kecamatan Panakukang, Makassar.
Saat menjalankan aksinya, pelaku masuk ke halaman gereja melaku pintu gerbang.
Namun, keduanya dicegah oleh petugas keamanan gereja.
“Dua orang tadi dicegah oleh security gereja tersebut tapi kemudian terjadilah ledakan itu,” terang Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Argo Yuwono, Minggu (28/3/2021).
Akibatnya, motor yang dikendarai pelaku hancur.
Pelaku bom bunuh diri pun tewas di tempat.
20 Orang Alami Luka-luka
Update terakhir, jumlah korban sejauh ini dilaporkan sebanyak 20 orang.
Sebelumnya, disebutkan ada 14 orang korban mengalami luka-luka akibat ledakan pada Minggu (28/3/2021).
Kini korban bertambah 6 orang, sehingga total ada 20 korban.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam mengatakan, para korban menderita luka berbeda-beda, mulai berat, sedang, hingga ringan.
Kapolda menyebut, selain RS Stella Maris, korban luka, ada juga yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara dan RS Siloam.
"Sampai saat ini di RS Bhayangkara ada 7, Siloam 4 dan sisanya di RS lainnya. Total 20 orang," jelasnya, Minggu, dikutip dari TribunTimur.
"Kondisi korban ada luka berat dan sedang. Kalau yang ringan sempat diberikan pengobatan ada yang rawat jalan dia sudah pulang," lanjutnya.
Dia mengatakan, korban yang luka ringan sudah ada yang pulang.
Sedangkan yang parah atau yang mengalami luka bakar masih dirawat intensif dari dokter dan petugas kesehatan.
"Kalau yang luka bakar ini kita rawat intensif di RS Bhayangkara," terangnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Media Jepang Beritakan Insiden Bom Bunuh Diri di Makassar, Tak Ada Korban Warga Negeri Sakura
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul UPDATE Fakta Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Pelaku hingga Jumlah Korban