Berita Buleleng

UPDATE: Jenazah Ketut Mintaning Rencananya Diautopsi Besok di RSUD Buleleng

Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Dewa Ketut Darma Aryawan ditemui di TKP mengatakan, jenazah korban rencananya akan di autopsi di RSUD Buleleng

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Jenazah Ketut Mintaning saat hendak dievakuasi ke RSUD Buleleng untuk diautopsi, Senin (29/3/2021) sore 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Kematian Ketut Mintaning, warga yang tinggal di Jalan Pulau Natuna, Kelurahan Penarukan, Kecamatan Buleleng hingga saat ini masih misterius.

Polisi belum berani memastikan apakah Mintaning menjadi korban pembunuhan dan perampokan, atau meninggal karena faktor lain.

Sebab untuk memastikan hal tersebut, harus berdasarkan hasil autopsi dari Tim Forensik RSUD Buleleng.

Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Dewa Ketut Darma Aryawan ditemui di TKP mengatakan, jenazah korban rencananya akan di autopsi di RSUD Buleleng pada Selasa 30 Maret 2021 besok.

Baca juga: BREAKING NEWS: Ketut Mintaning Ditemukan Tewas di Depan Kamar, Mulutnya Disumpal Kain

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan olah TKP bersama petugas gabungan dari Tim Labfor Polda Bali.

"Kami masib menyelidiki. Jadi belum bisa menyimpulkan apakah yang bersangkutan (Mintaning,red) menjadi korban pembunuhan dan perampokan, atau karena faktor lain.

Kami masih fokus penyelidikan di TKP. Kami juga belum rau apakah ada barang-barang berharga milik korban yang hilang atau tidak.

Kami akan memeriksa saksi-saksi untuk mengetahui hal tersebut," ucapnya.

Kompol Aryawan pun tidak menampik saat ditemukan, tangan korban dalam keadaan terikat, serta bagian mulutnya tersumpal oleh kain.

Di bawah tubuh korban juga ditemukan bercak darah. 

"Ya tangannya terikat, mulutnya juga tersumpal kain.

Untuk darah yang dibawah tubuhnya itu belum bisa kami pastikan apakah hasil dari kekerasan, atau darah dari proses pembusukan.

Sekali lagi kami belum bisa menyimpulkan apakah ini jadi korban pembunuhan dan perampokan.

Kami masih mencari fakta-fakta di lapangan, serta menunggu hasil autopsi.

Baca juga: Selain di 2 TKP, Pelaku Skimming ATM Asal Bulgaria Juga Pernah Beraksi di Buleleng dan Lombok

Perkembangan selanjutnya pasti akan saya informasikan lagi. Mohon bersabar," pungkasnya.

Dari pantauan di lokasi, usai melakukan olah TKP, sekira pukul 17.00 wita, polisi mengevakuasi jenazah Mintaning ke RSUD Buleleng menggunakan mobil ambulans milik PMI, untuk di autopsi

Sehari-hari Korban Berjualan Sembako

Sebelumnya diberitan Tribun Bali, seorang wanita Ketut Mintaning (66) ditemukan tewas di rumahnya, yang terletak di Jalan Pulau Natuna, Kelurahan Penarukan, Kecamatan Buleleng, Senin 29 Maret 2021 siang.

Diduga, wanita yang kesehariannya berjualan sembako di rumahnya itu menjadi korban pembunuhan.

Tetangga korban, Luh Janten (53) mengatakan, jenazah korban pertama kali ditemukan oleh dirinya, bersama sang anak Gede Mas Budiasa (24) serta salah satu keponakan korban.

Kala itu mereka penasaran sebab korban tak kunjung kelihatan sejak Minggu kemarin.

Khawatir terjadi sesuatu yang tidak diiginkan, Luh Janten pun memiliki inisiatif untuk membuka paksa pintu pagar rumah korban.

Lalu masuk ke dalam rumah korban.

Hingga akhirnya menemukan korban Mintaning tergeletak di depan kamarnya, dalam keadaan telah meninggal dunia.

"Wajahnya sudah bengkak. Ada bercak darahnya. Mulutnya tersumpal dengan kain," ucap Luh Janten saat ditemui di TKP.

Baca juga: Chat Tak Dibalas, Cewek 24 Tahun Antar Mayat Bayi ke Rumah Pacar di Buleleng

Sehari-hari korban kata Luh Janten hanya tinggal seorang diri.

Dari pantauan di lokasi, Satreskrim Polres Buleleng bersama Tim Inafis Polrea Buleleng masih melakukan olah TKP.

Sementara jenazah korban masih berada di TKP, dan belum dievakuasi ke RS.

"Korban belum menikah. Di rumah ini dia tinggal sendiri, sambil jualan sembako.

Karena dia tinggal sebatang kara, saya yang sering memperhatikan dia.

Kalau sakit, saya buatkan teh. Makanya waktu Minggu kemarin dia tidak jualan, saya curiga. Takutnya sakit atau apa.

Akhirnya saya hubungi keponakannya, biar sama-sama ngecek ke dalam rumahnya.

Ternyata saat kami masuk, korban sudah dalam keadaan meinggal dunia," terangnya.

Apa benar korban dirampok?

"Kurang tau, soalnya emas-emas seperti gelang di tangannya masih ada," terangnya. (*)

Artikel lainnya di Berita Buleleng

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved