Jajaran TNI Kodam IX/Udayana Bergerak Cepat Bantu Penanganan Bencana NTB dan NTT
Wilayah teritorial Kodam IX/Udayana dilanda bencana banjir bandang yang menewaskan puluhan orang dan puluhan lagi hilang menjadi atensi khusus Pangdam
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Wilayah teritorial Kodam IX/Udayana dilanda bencana banjir bandang yang menewaskan puluhan orang dan puluhan lagi hilang menjadi atensi khusus Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc.
Pangdam membahas tentang masalah penanganan bencana banjir di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Provinsi Nusa Tenggara Timur, ini melalui video conference dengan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa dari Ruang Yudha Puskodalopsdam IX/Udayana, Denpasar, Bali, Minggu 4 April 2021.
Pangdam telah melaporkan kondisi terkini bencana banjir di NTB yang sebelumnya sudah diantisipasi sejak lama.
Namun demikian, banjir yang terjadi sejak 2 April 2021 tersebut diduga disebabkan karena adanya penanaman jagung secara sporadis oleh masyarakat.
Baca juga: Besok Kepala BNPB Doni Monardo ke Flores Timur, Puluhan Orang Tewas karena Banjir Bandang
Sehingga bukit-bukit di wilayah Kabupaten Bima menjadi gundul, ketika terjadi curah hujan yang dengan intensitas tinggi.
"Danrem 162/WB telah berulang kali mengerahkan anggotanya untuk menanam pohon di bukit-bukit tersebut, namun setelah ditinggalkan tanaman tersebut dirusak kembali."
"Upaya Danrem selama ini sudah melakukan penanaman sebanyak 30.000 bibit pohon ditanam di daerah tersebut," terang Pangdam melalui keterangan tertulis
Selanjutnya, Pangdam melaporkan dampak banjir tersebut menggenang di 7 Kecamatan, 34 Desa dengan 9.245 KK dan 27.808 jiwa, yang mengakibatkan kerugian sebanyak 4.643 rumah terendam, 3 jembatan penghubung rusak, 6 fasilitas pendidikan, 3 perkantoran dan tempat ibadah.
Termasuk 294 Ha lahan pertanian serta 25 Ha lahan perikanan terendam air dan 23.759 orang mengungsi sementara ke daerah yang lebih tinggi.
"Kami telah melakukan upaya memberikan bantuan kepada masyarakat sampai dengan saat ini dengan mendirikan 6 posko, membangun 2 buah tenda TNI, 4 tenda BNPB, 2 dapur lapangan dan 5 Keslap," kata Pangdam.
Pada saat banjir telah mulai surut, selanjutnya mengerahkan personel dari Kodim 1608/Bima dan Kipan Yonif 742/SWY sebanyak 125 orang untuk membantu masyarakat membersihkan dampak banjir tersebut.
Apabila situasi sudah memungkinkan segera dikerahkan personel dari Korem 162/WB maupun dari Kodam IX/Udayana untuk membantu masyarakat di sana.
“Kami telah mengirimkan juga bantuan sembako berupa bahan makanan, selimut, terpal, perlengkapan bayi dan keluarga termasuk air mineral untuk membantu warga masyarakat yang terdampak banjir," ungkap Pangdam.
Sejumlah rumah hanyut, di Kabupaten Lotim, Kabupaten TTU juga mengakibatkan jembatan penghubung putus.
Menanggapi laporan Pangdam tersebut, Kasad memberikan arahan kepada Pangdam agar segera memerintahkan kepada Danrem atau Dandim yang daerahnya terdampak banjir dan ada jembatan yang putus.