Berita Bali

Harga Lebih Murah dan Tidak Sakit, Aisyah Pilih GeNose C-19 di Bandara Ngurah Rai Bali

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali merupakan Bandar Udara ketiga dari Angkasa Pura I (Persero) yang memiliki pelayanan test GeNose C-19.

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Calon penumpang memanfaatkan pelayanan GeNose C-19 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali hari ini. 

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali merupakan Bandar Udara ketiga dari Angkasa Pura I (Persero) yang memiliki pelayanan test GeNose C-19.

"Jadi yang pertama dilaksanakan di YIA Jogja. Kemudian kedua di Bandara Juanda Surabaya, dan hari ini dilakukan di Bandara I Gusti Ngurah Bali."

"Namun, untuk kapasitas awal ini kami tidak mampu meng-handle seluruh penumpang yang diperkirakan akan berangkat," ujar Direktur Operasi Angkasa Pura I, Wendo Asrul Rose, Jumat 9 April 2021.

Jadi di Bandara I Gusti Ngurah Rai ini berdasarkan data, itu ada 8 ribu sampai 10 ribu trafik pergerakan penumpang per hari.

Di mana ada potensi orang melakukan GeNose di Bandara 4 ribu sampai dengan 5 ribu atau setengah dari total pax tadi. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Tes GeNose C-19 Hadir di Bandara Ngurah Rai Bali Mulai Hari Ini

"Untuk kapasitas itu tidak bisa dilakukan di bandara karena memang keterbatasan dari bandara ini sendiri. Karena proses pemeriksaan GeNose ini, dari pengambilan nomor antrean sampai dengan hasil pemeriksaan keluar, itu membutuhkan waktu antara 15 sampai 20 menit," tambahnya.

"Di mana kapasitas di sini dengan 8 alat GeNose C-19 dan 8 bilik hanya bisa melayani 15 sampai 20 penumpang per jamnya, kalau saat peak hour pagi pesawat yang berangkat hampir bersamaan itu bisa 8 sampai 10 flight.

Itu artinya, kalau okupansinya 50 persen, 100 dikalikan 8 flight itu sudah 800 penumpang yang perlu GeNose C-19.

Sementara produksinya perjam hanya 200 calon penumpang.

Baca juga: Tarif Tes GeNose C-19 Rp 40 Ribu, Pelayanan di Bandara Ngurah Rai Bali Mulai Hari Ini 9 April 2021

"Sehingga kami mengimbau kepada pengguna jasa tetap melakukan prioritas melakukan pemeriksaan kesehatan untuk rapid antigen di luar bandara satu hari sebelumnya. Jadi jangan mengandalkan fasilitas yang ada di bandar udara termasuk GeNose," imbuh Wendo Asrul.

Kalau dipaksakan, bisa risiko seperti terlambat, atau ditemukan positif kemudian harus ikut atau mengikuti pemeriksaan selanjutnya.

Jadi kalau testing menggunakan GeNose C-19 ini pemeriksaannya dua kali, jadi kalau positif, itu bisa saja dinyatakan palsu (belum akurat). 

Nanti akan dilakukan pemeriksaan ulang apakah benar yang bersangkutan tidak makan, minum, dan merokok. 

"Itu harus dilakukan pengulangan, kalau kembali dinyatakan positif barulah dirujuk. Jadi intinya, untuk saat ini pemeriksaan GeNose C-19 dilakukan masih tahap terbatas," ungkapnya.

Kami targetkan pada 1 Mei seluruh Bandara Angkasa Pura I (Persero) sudah mengimplementasikan pelayanan GeNose C-19. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved