Corona di Indonesia

Pemerintah Anggarkan Rp 400 Miliar untuk Pengembangan Vaksin Covid-19 Asli Indonesia

pemerintah sudah menganggarkan Rp 400 miliar untuk penelitian dan pengembangan vaksin Covid-19 di tahun ini.

Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Bebek Tepi Sawah, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali, Jumat 12 Maret 2021 

TRIBUN-BALI.COM - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mendukung upaya pengembangan vaksin Covid-19 di dalam negeri.

Dia pun mengatakan pemerintah sudah menganggarkan Rp 400 miliar untuk penelitian dan pengembangan vaksin Covid-19 di tahun ini.

"Saya sudah memastikan Kemenkes sudah mengalokasikan anggaran untuk tahun ini Rp 400 miliar untuk mendukung, bersama dengan Kemenristek/BRIN, penelitian-penelitian vaksin," ujar Budi dalam Workshop Pengawalan Vaksin Merah Putih, Selasa 13 April 2021.

Dia pun menyatakan kebanggaannya pada perguruan tinggi hingga ahli yang memulai penelitian ini.

Baca juga: 5 Hal Ini Tak Boleh Dilakukan Setelah Dapat Vaksin Covid-19, Termasuk Hindari Minum Alkohol

Walaupun dia mengakui langkah ini agak terlambat dibandingkan negara lain.

 Misalnya Amerika Serikat yang sudah memberi US$ 1 miliar untuk setiap inisiatif pengembangan vaksin Covid-19.

"Walaupun agak terlambat kita lakukan sekarang, karena kita sangat membutuhkan vaksin-vaksin asli Indonesia agar bisa mengatasi masalah resiliensi, health resilience," tambah Budi.

Meskipun setiap penelitian memiliki risiko untuk gagal terealisasi, tetapi Budi pun mengatakan bahwa pemerintah bertugas agar menggandeng para peneliti supaya bisa melewati hal ini dengan aman.

Karenanya diperlukan persiapan dan pemberian komitmen bagi para peneliti untuk bersama-sama mewujudkan  vaksin asli Indonesia.

Adapun, Budi mengatakan bahwa saat ini Indonesia tengah memiliki akses vaksin Covid-19 pada Sinovac, AstraZeneca, Novavax, dan Pfizer.

Menurut Budi, adanya 4 vaksin Covid-19 untuk menghindari risiko bila ada 1 sumber vaksin yang bermasalah.

"Bayangkan kalau kita sebagai negara hanya punya 2 sumber atau bahkan 1 sumber, dan sumber itu bermasalah.

Program vaksinasi kita akan berhenti," katanya.

Sementara itu, saat ini Saat ini  terdapat 6 lembaga penelitian dan perguruan tinggi yang tengah berupaya menghadirkan vaksin Covid-19 bernama vaksin merah putih.

Baca juga: 40 Ribu Lansia di Karangasem Bali Akan Diberikan Vaksin Covid-19

Vaksin tersebut dikembangkan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan Universitas Airlangga (Unair),  Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Gadjah Mada.(*)

Artikel lainnya di Corona di Indonesia

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved